Liputan6.com, Jenewa - Wilayah Swiss di Jenewa dan Vaud telah menempatkan 2.000 orang, kebanyakan dari mereka anak-anak, ke dalam karantina setelah dua kasus varian Omicron terdeteksi di sebuah sekolah internasional.
Jenewa, pusat diplomat internasional dan markas dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang pekan lalu mengklasifikasikan Omicron sebagai "varian keprihatinan" SARS-CoV-2, sebelumnya telah mengkonfirmasi satu kasus pada seseorang yang telah kembali dari Afrika Selatan dan kasus lain yang dicurigai terkait dengan individu yang sama. Demikian seperti dilansir dari Channel News Asia, Sabtu (4/12/2021).
Advertisement
“Menyusul dua kasus yang dikonfirmasi dari varian Omicron yang menghadiri kampus Châtaigneraie dari International School of Geneva minggu ini, layanan medis cantonal dari kanton Vaud dan Jenewa telah bersama-sama mengambil keputusan untuk mengkarantina semua siswa dan staf kampus selama sepuluh hari," kata otoritas kesehatan Jenewa dalam sebuah pernyataan pada Kamis (2/12) malam.
Swiss telah mengidentifikasi beberapa kasus varian baru yang tersebar di lima kanton dan memberlakukan larangan perjalanan dari Afrika selatan dan persyaratan karantina pada kedatangan dari 23 negara termasuk Jepang, Inggris dan Kanada.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Mayoritas Anak-Anak
Pihak berwenang mengatakan 1.600 dari mereka yang dikarantina di Vaud dan Jenewa adalah anak-anak.
Selain siswa, orang tua dan saudara kandung juga perlu mengikuti tes untuk memeriksa variannya.
Otoritas kesehatan tidak mengatakan apakah tindakan karantina baru terkait dengan kasus yang dikonfirmasi sebelumnya, tetapi mengatakan dua kasus yang dikonfirmasi "berhubungan erat dalam keluarga dengan orang positif yang kembali dari perjalanan ke Afrika Selatan".
Advertisement