Liputan6.com, London - Eropa melampaui 75 juta kasus virus corona pada Jumat (3/12), menurut penghitungan Reuters, ketika wilayah tersebut bersiap untuk varian Omicron baru pada saat rumah sakit di beberapa negara sudah kewalahan oleh lonjakan saat ini.
Lebih dari 15 negara di Eropa telah melaporkan kasus yang dikonfirmasi dari varian baru yang telah mengguncang ekonomi.
Advertisement
Dilansir dari laman Channel News Asia, Sabtu (4/12/2021), badan kesehatan masyarakat Uni Eropa mengatakan bahwa varian Omicron menyebabkan lebih dari setengah dari semua infeksi COVID-19 di Eropa dalam beberapa bulan.
Bahkan sebelum ditemukannya Omicron, Eropa adalah pusat pandemi dengan 66 dari setiap 100 infeksi baru setiap hari berasal dari negara-negara Eropa, menurut analisis Reuters.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kasus COVID-19 di Eropa
Eropa Timur memiliki 33 persen dari total kasus yang dilaporkan dan sekitar 53 persen dari total kematian yang dilaporkan di Eropa. Itu membuat 39 persen dari populasi wilayah.
Inggris sejauh ini melaporkan jumlah total kasus virus corona tertinggi di wilayah tersebut diikuti oleh Rusia, Prancis, dan Jerman.
Data Reuters menunjukkan laju pandemi telah meningkat pesat pada paruh kedua tahun 2021. Eropa telah melaporkan rata-rata harian tertinggi 359.000 kasus baru di paruh kedua dibandingkan dengan kasus harian tertinggi sekitar 241.000 sehari pada paruh pertama tahun ini.
Butuh 136 hari bagi kawasan Eropa untuk beralih dari 50 juta kasus menjadi 75 juta, dibandingkan dengan 194 hari yang dibutuhkan dari 25 menjadi 50 juta sementara 25 juta kasus pertama dilaporkan dalam 350 hari.
Advertisement