Liputan6.com, Jakarta - Hujan meteor Geminid akan mencapai puncaknya pada Senin dan Selasa malam (13-14 Desember 2021). Fenomena langit ini dapat terlihat dengan jelas sekitar pukul 02.00 pagi.
Menurut situs EarthSky, hujan meteor ini bisa terlihat jelas jika dililhat di lokasi tertentu agar bisa melihat hamparan langit gelap.
Advertisement
Baca Juga
Fenomena langit ini dinamakan Geminid karena hujan meteor itu bersumber dari dekat bintang Castor yang berada di konstelasi Gemini.
Hujan meteor ini bisa dinikmati lebih baik di Belahan Bumi Utara, meski masyarakat di Belahan Bumi Selatan juga bisa menikmatinya. Di malam puncaknya, para stargazer bisa melihat 50 meteor per jam, bahkan lebih.
Berikut 6 cara dari Earthsky untuk menikmati hujan meteor geminid serta link livestreaming jika malas ke luar rumah:
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Cara Hujan Meteor Geminid
1. Jika serius ingin menonton meteor, pastikan berada di daerah yang menampilkan hamparan langit yang gelap dan terbuka.
2. Waktu puncak adalah sekitar pukul 02.00 pagi di seluruh dunia. Cobalah menonton ketika posisi Bulan sudah agak menurun.
Pada 2021, posisi Bulan masih tinggi pada jam 02.00, maka cobalah tonton sekitar pukul 03.00 ketika Bulan mulai terbenam.
3. Ajaklah seseorang untuk menonton bersama. Tujuannya bukan untuk pacaran, tetapi untuk saling memantau langit di arah yang berbeda.
4. Waktu observasi meteor tidak singkat. Berikan waktu satu jam untuk melakukan hal tersebut. Selain itu, butuh sekitar 20 menit agar mata beradaptasi dengan kegelapan.
5. Perhatikan bahwa terkadang meteor meluncur deras dalam waktu singkat.
6. Tidak perlu peralatan khusus untuk melihat Geminid. Bawa saja perlengkapan seperti kantung tidur, minuman hangat, dan snack.
Berbaringlah dan nikmati langit malam, karena meteornya akan muncul di segala penjuru langit.
Advertisement
Link Livestreaming
Berikut tiga link livestream yang bisa dilihat di YouTube. Keduanya dipantau dari Subaru Telescope. Jangan lupa perhatikan perbedaan waktu, seperti Jakarta dan Jepang yang berbeda dua jam.
1. Live dari Fukushima
2. Live dari Tokyo
3. Live dari Hawaii
Infografis Jurus NASA Cegat Asteroid Berpotensi Tabrak Bumi
Advertisement