Pria Palestina Bersenjata Pisau Ditembak Mati Tentara Israel di Tepi Barat

Tentara Israel menembak mati seorang penyerang Palestina bersenjata pisau di Tepi Barat.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Jan 2022, 13:00 WIB
Diterbitkan 01 Jan 2022, 13:00 WIB
FOTO: Tolak Aneksasi, Demonstran Palestina Bentrok dengan Tentara Israel
Seorang tentara Israel membidikkan senapannya ke arah demonstran Palestina saat terjadi bentrokan usai aksi demonstrasi menolak rencana aneksasi Israel di Kota Hebron, Tepi Barat, Jumat (3/7/2020). (Xinhua/Mamoun Wazwaz)

Liputan6.com, Tepi Barat - Tentara Israel menembak mati seorang penyerang Palestina bersenjata pisau yang berlari ke arah mereka di sebuah stasiun bus pada Jumat 31 Desember 2021 di Tepi Barat yang diduduki, kata militer.

Mengutip penyelidikan awal, tentara itu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pria itu tiba di persimpangan dekat pemukiman Yahudi Ariel dengan mobil.

Pria itu kemudian keluar dan "bersenjata pisau, berlari menuju stasiun bus tempat beberapa warga sipil dan tentara IDF (Pasukan Pertahanan Israel) sedang berdiri," lanjut laporan penyelidikan itu sebagaimana diwartakan Reuters, dikutip dari Antara (1/1/2022).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pelaku Teridentifikasi

FOTO: Tolak Aneksasi, Demonstran Palestina Bentrok dengan Tentara Israel
Seorang tentara Israel membidikkan senapannya ke arah demonstran Palestina saat terjadi bentrokan usai aksi demonstrasi menolak rencana aneksasi Israel di Kota Hebron, Tepi Barat, Jumat (3/7/2020). (Xinhua/Mamoun Wazwaz)

Kementerian kesehatan Palestina mengidentifikasi orang yang tewas itu sebagai penduduk Qarawet Bani Hassan, sebuah desa di dekat lokasi kejadian.

Militer Israel mengatakan pihaknya sedang mengejar siapa pun yang ada di dalam kendaraan itu, yang telah melarikan diri dari tempat kejadian.

Tepi Barat telah mengalami kekerasan sporadis sejak pembicaraan yang disponsori Amerika Serikat tentang pendirian negara Palestina bersama Israel terhenti pada 2014.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya