Bunga Paling Pemalu Sedunia Ditemukan di Dataran Tinggi Qinghai Tibet

Bunga paling pemalu sedunia ditemukan di Dataran Tinggi Qinghai, Tibet.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Jan 2022, 19:10 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2022, 19:10 WIB
Bunga Gentiana atau bunga paling pemalu sedunia.
Sekuntum bunga Gentiana atau bunga paling pemalu sedunia dapat menutup kelopaknya dalam hitungan detik setelah disentuh. (Xinhua)

Liputan6.com, Tibet - Bunga paling pemalu sedunia ditemukan di Dataran Tinggi Qinghai, Tibet atau yang dikenal sebagai atap dunia. Bunga Gentiana itu dapat menutup kelopaknya dalam waktu tujuh detik setelah disentuh.

Para peneliti dari Universitas Hubei, Kebun Raya Wuhan di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan China, Universitas Wuhan, dan Universitas Tibet telah menemukan empat spesies bunga Gentiana yang merespons stimulasi mekanis dengan kontraksi mahkota yang cepat dan gerakan penutupan penuh, menurut sebuah studi yang dirilis dalam jurnal Science Bulletin.

"Sangat mengejutkan melihatnya dengan mata telanjang. Bunga-bunga itu menghilang seketika di depan Anda," kata Dai Can, seorang profesor di Fakultas Sumber Daya dan Ilmu Lingkungan Universitas Hubei, salah satu ilmuwan yang memimpin penelitian tersebut.

Keempat spesies tersebut, yakni Gentiana sp.yang tak dikenal, G. pseudoaquatica, G. prostrata var. karelinii, dan G. clarkei, membutuhkan waktu tujuh hingga 210 detik untuk menunjukkan gerakan menutup, menjadikan tumbuhan-tumbuhan tersebut spesies bunga paling pemalu dan bereaksi cepat yang pernah diketahui di dunia, menurut para peneliti itu.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Bunga Terbuka Jika Langit Cerah

Pemandangan Memikat dari Qamdo di Tibet
Foto dari udara pada 14 Juni 2020 memperlihatkan aliran Sungai Gaqu yang melewati area relokasi di Kota Chido di Wilayah Dengqen di Qamdo, Daerah Otonom Tibet, China. (Xinhua/Tian Jinwen)

Setelah tertutup penuh, bunga-bunga itu dapat kembali terbuka rata-rata dalam waktu 21 menit berikutnya jika langit cerah.

Setelah melakukan serangkaian pengamatan dan eksperimen, para peneliti menemukan bahwa penutupan kelopak tersebut dipicu oleh serangga-serangga besar seperti lebah.

Karena ukuran tubuh lebah yang besar dan gerakannya yang kuat, 98,8 persen dari bunga-bunga itu yang didatangi para lebah menunjukkan gerakan penutupan kelopak yang cepat, seperti dilansir Xinhua, Senin (24/1/2022). Ketika bunga-bunga tersebut menutup, visibilitas mereka sebagian besar berkurang, sehingga mungkin dapat lolos dari kunjungan lainnya ketika lebah masih beterbangan di dekatnya. 

Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan Covid-19 Varian Omicron

Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan Covid-19 Varian Omicron. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan Covid-19 Varian Omicron. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya