137 Orang di Ukraina Tewas, Rusia Kuasai Situs Nuklir Chernobyl

Update konflik Rusia vs Ukraina: 137 warga sipil dan personel militer Ukraina telah tewas sejauh ini dalam invasi Rusia, dan 316 orang lainya terluka.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 25 Feb 2022, 20:57 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2022, 06:24 WIB
Asap mengepul dari pangkalan pertahanan udara setelah serangan Rusia di Mariupol, Ukraina, Kamis, 24 Februari 2022  akibat serangan Rusia. (AP/Evgeniy Maloletka)
Asap mengepul dari pangkalan pertahanan udara setelah serangan Rusia di Mariupol, Ukraina, Kamis, 24 Februari 2022 akibat serangan Rusia. (AP/Evgeniy Maloletka)

Liputan6.com, Kiev - Dalam pidato yang disiarkan televisi, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy mengatakan dia berkecil hati setelah berbicara dengan para pemimpin Barat.

"Saya tidak melihat siapa pun bertarung bersama Ukraina," katanya seperti dikutip dari live update Aljazeera, Jumat (25/2/2022).

Zelenskiy mengatakan bahwa 137 warga sipil dan personel militer telah tewas sejauh ini dalam invasi Rusia, dan 316 orang lainya terluka. Dia menyebut mereka "pahlawan" dalam pidato video yang dirilis Jumat pagi di mana dia juga mengatakan ratusan orang lainnya terluka.

Zelenskyy mengatakan bahwa meskipun Rusia mengklaim hanya menyerang sasaran militer, situs sipil juga telah diserang.

"Mereka membunuh orang dan mengubah kota yang damai menjadi sasaran militer. Itu hal busuk dan tidak akan pernah dimaafkan," ucap Zelenskyy seperti dikutip dari Associated Press.

Presiden mengatakan semua penjaga perbatasan di Pulau Zmiinyi di wilayah Odesa tewas saat invasi Rusia hari pertama Kamis 24 Februari. Layanan penjaga perbatasan Ukraina pada hari sebelumnya melaporkan bahwa pulau itu dikuasai oleh Rusia.

Sementara itu, Ukraina mengatakan bahwa hampir 50 tentara Rusia telah tewas, AFP melaporkan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Rusia Kuasai Situs Nuklir Chernobyl

Chernobyl (AP)
Chernobyl (AP)

Sementara itu, mengutip BBC dari pejabat Ukrainapasukan militer Rusia dilaporkan telah menguasai pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl.

Penasihat Presiden Ukraina, Mykhailo Podoliak mengatakan "serangan yang sama sekali tidak berguna" pada hari Kamis merupakan "salah satu ancaman paling serius di Eropa saat ini".

Sebagai pengingat, sebuah ledakan di Chernobyl pada tahun 1986 menyebabkan bencana nuklir terburuk dalam sejarah manusia, baik dalam biaya dan korban.

Presiden Ukraina memperingatkan bencana seperti itu bisa terjadi lagi jika Rusia melanjutkan invasinya.

"Pembela kami memberikan hidup mereka sehingga tragedi 1986 tidak akan terulang," tulis Presiden Volodymyr Zelensky sebelumnya di Twitter.

"Ini adalah deklarasi perang melawan seluruh Eropa."

Kementerian Luar Negeri Ukraina juga telah memperingatkan kemungkinan "bencana ekologis lain" di lokasi tersebut.

"Zona eksklusi" Chernobyl - radius 32 km (19 mil) di sekitar pembangkit- sebagian besar tetap tanpa kehidupan 36 tahun setelah reaktor yang rusak menyebabkan ledakan besar di situs tersebut.

Tiga reaktor pembangkit lainnya, semuanya ditutup pada tahun 2000 dan sejak itu telah dinonaktifkan.

Tingkat radiasi di daerah itu tetap sangat tinggi sejak kebocoran 1986, yang dicatat dalam mini-seri HBO pada tahun 2019 yang membantu menjadikan situs itu sebagai objek wisata.

Pasukan Rusia dilaporkan memasuki zona eksklusi pada Kamis 24 Februari pagi sebelum menyeberang ke Ukraina.

Pasukan tersebut merupakan bagian dari "operasi militer khusus" Presiden Rusia Vladimir Putin di negara tetangga mereka.

Chernobyl terletak sekitar 130 km (80 mil) di utara ibu kota Kyiv dan dapat memberikan jalan masuk ke kota untuk pasukan penyerang.

Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi COVID-19

Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya