Liputan6.com, Jakarta - Duta Besar Rusia di Indonesia, Lyudmila Vorobieva, meminta agar negara-negara Barat ikut memberikan sanksi ke Israel. Rusia tidak terima hanya negaranya yang diberikan sanksi.
Tindakan negara-negara Barat disebut Dubes Rusia sebagai hal yang munafik.
Advertisement
Baca Juga
"Banyak kemunafikan," ujar Dubes Rusia dalam konferensi pers, Rabu (23/3/2022).
"Bagaimana dengan Israel yang menyerang Gaza? Di mana sanksi-sanksinya? Kenapa mereka tidak mencekal barang Israel?" ujar Dubes Lyudmila Vorobieva.
"Reaksi-reaksi yang terjadi sangatlah munafik dan standar ganda," imbuhnya.
Rusia sering memakai taktik whataboutism dalam menjustifikasi konflik Ukraina. Rusia juga membandingkan konflik Ukraina dengan situasi Libya, Irak, hingga Yugoslavia dulu.
Sejauh ini, hubungan Rusia dan Israel terbilang baik. Rusia juga telah mengakui Yerusalem sebagai bagian dari Israel, bukan Palestina. Perdana Menteri Israel Naftali Bennett juga baru bertemu dengan Presiden Vladimir Putin beberapa waktu lalu.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Vladimir Putin Ditelepon Emmanuel Macron, Perang Rusia Vs Ukraina Segera Berakhir?
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa 22 Maret melakukan percakapan telepon dengan orang nomor satu di Prancis, Emmanuel Macron. Keduanya membahas situasi di Ukraina.
"Pertukaran pandangan menyeluruh tentang situasi di Ukraina, termasuk negosiasi yang sedang berlangsung antara perwakilan Rusia dan Ukraina, terus berlanjut," kata pihak Kremlin dalam sebuah pernyataan.
Percakapan telepon diadakan atas inisiatif pihak Prancis, tambahnya.
Perang Rusia Ukraina sudah berlangsung hampir sebulan, dan diwarnai dengan serangkaian sanksi ekonomi dari berbagai negara atas respons terhadap invasi di negara yang dipimpin Presiden Volodymyr Zelensky.
Sanksi ekonomi dari AS dan Eropa terhadap Rusia, dijatuhkan pada sejumlah bank, perusahaan, pejabat, dan miliarder negara itu - membekukan aset mereka dan membatasi akses ke pasar keuangan global.
Dampak Perang Rusia Ukraina juga dirasakan pada ekonomi Amerika Serikat dan Eropa. Seperti apa?
Konflik antara Rusia UKraina bisa menghambat pasokan energi di Eropa.
Dilansir dari laman Forbes, Selasa (22/3) Eropa adalah tujuan utama ekspor energi bagi Rusia, menurut badan Energy Information Administration di AS.
Pada tahun 2021, Rusia mengekspor 49 persen minyak mentah dan kondensatnya dan 74 persen gas alamnya ke Eropa. Singkatnya, Eropa adalah pelanggan energi terbesar negara itu.
Advertisement