AS-Indonesia Gelar Super Garuda Shield, China Tak Perlu Khawatir?

Super Garuda Shield akan dimulai pada Agustus 2022. China tak perlu khawatir?

oleh Tommy K. Rony diperbarui 10 Agu 2022, 18:02 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2022, 08:00 WIB
Presiden China Tiba di Hong Kong
Presiden China Xi Jinping seusai berbicara kepada awak media di Bandara Internasional Hong Kong, Kamis (29/6). Selama sepekan terakhir, Kepolisian Hong Kong sudah melakukan berbagai antisipasi terkait kunjungan Presiden Xi Jinping. (AP Photo/Kin Cheung)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia dan Amerika Serikat segera menggelar latihan akbar Super Garuda Shield pada Agustus 2022. Sebanyak 4.000 tentara dari kedua negara akan terlibat dalam pelatihan dua minggu tersebut. 

Pertanyaan lantas muncul bagaimana sekiranya antisipasi AS terhadap respons China yang seringkali sensitif terhadap latihan militer AS. Sejak tahun lalu, China terus protes akibat adanya AUKUS, dan belakangan ini China marah karena ketua DPR AS Nancy Pelosi ingin berkunjung ke Taiwan.

Namun, pihak AS menegaskan bahwa latihan ini hanya bertujuan untuk memperkuat persahabatan. 

"Latihan tahunan ini telah terlaksana selama satu dekade lebih atas undangan pemerintah Indonesia," ujar Major General Stephen G. Smith di Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, Jumat (29/7/2022).

"Jadi ini bukanlah ancaman untuk siapapun," kata Smith.

Jepang akan turut terlibat dalam latihan ini untuk pertama kalinya. Smith mengaku senang atas partisipasi Jepang, serta berharap Jepang bisa terus terlibat.

Ingin Sama-Sama Belajar

Mayjen Smith berkata tidak ingin mengajari militer Indonesia, namun ingin sama-sama belajar. Ia pun memuji bahwa militer Indonesia sudah sangat kapabel.

Salah satu yang membuat AS tertarik adalah beroperasi di wilayah yang panas. Pihak AS pun ini agar latihan militer ini bisa membuat semua pihak yang terlibat dapat "mempercayai satu sama lain untuk beroperasi di kawasan."

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Rencana Kunjungan Nancy Pelosi

FOTO: Donald Trump Kembali Dimakzulkan DPR Amerika Serikat
Ketua DPR Nancy Pelosi menutup dokumen pemakzulan Presiden Donald Trump yang ditandatanganinya di Capitol Hill, Washington, Amerika Serikat, Rabu (13/1/2021). Donald Trump dinilai berbahaya jika dibiarkan hingga pelantikan Joe Biden pada 20 Januari mendatang. (AP Photo/Alex Brandon)

Rencana Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi untuk melakukan perjalanan ke Taiwan telah membuat marah China dan meninggalkan Gedung Putih dengan masalah geopolitik yang serius. Namun pertanyaannya, seberapa besar masalah ini?

Dilansir BBC, Rabu (27/7), China telah memperingatkan "konsekuensi serius" jika Pelosi melanjutkan kunjungannya.

Urutan kedua dalam kursi kepresidenan, Pelosi akan menjadi politisi AS peringkat tertinggi yang melakukan perjalanan ke pulau itu sejak 1997. Ini membuat marah China, yang melihat Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri sebagai provinsi yang memisahkan diri yang harus menjadi bagian dari negara tersebut. 

Beijing tidak mengesampingkan kemungkinan penggunaan kekuatan untuk mencapai hal ini.

Bahkan pemerintahan Biden dilaporkan telah mencoba menghalangi Demokrat California untuk pergi.

Pekan lalu, Presiden Joe Biden mengatakan kepada wartawan "militer menganggap itu bukan ide yang baik", tetapi Gedung Putih menyebut retorika China terhadap perjalanan semacam itu "jelas tidak membantu dan tidak perlu". 

Departemen luar negeri mengatakan Pelosi belum mengumumkan perjalanan apa pun dan pendekatan AS ke Taiwan tetap tidak berubah.Sementara AS mempertahankan apa yang disebutnya "hubungan tidak resmi yang kuat" dengan Taiwan, AS memiliki hubungan diplomatik formal dengan China, dan bukan Taiwan.

Perjalanan Pelosi, jika itu terjadi, juga terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Washington dan Beijing - dan menjelang panggilan telepon yang sangat dinanti antara Presiden AS Joe Biden dan pemimpin China Xi Jinping.

PM Kishida: Pasukan Bela Diri Jepang Akan Ikuti Latihan Garuda Shield di Indonesia

Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Perdana Menteri (PM) Jepang Kishida Fumio.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengawali kunjungan kerja ke Tokyo dengan melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Kishida Fumio. Pertemuan dilakukan di Kantor PM Jepang, Rabu (27/7/2022). (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden).

Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida mengatakan untuk pertama kalinya, pasukan bela diri darat Jepang akan mengikuti latihan Super Garuda Shield 2022 di Indonesia pada Agustus mendatang. PM Kishida mengharapkan kerja sama keamanan Jepang-Indonesia dapat berkembang.

"Pada bulan depan pasukan bela diri darat Jepang akan berpartisipasi untuk pertama kalinya dalam latihan multilateral Garuda Shield yang diselenggarakan di Indonesia," kata PM Kishida saat menerima kunjungan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Kantor PM Jepang Tokyo, Rabu (27/7). 

"Kami mengharapkan kerja sama keamanan kedua negara termasuk pertukaran dalam bidang pertahanan akan berkembang lebih lanjut," sambungnya.

PM Kishida juga menyampaikan bahwa Jepang akan mendukung peningkatan kemampuan keamanan maritim. Hal ini dilakukan dalam rangka mengukuhkan perdamaian dan keamanan di kawasan laut yang mengelilingi Indonesia.

"Termasuk penelitian yang sedang dilaksanakan untuk kerja sama hibah kapal patroli. Kami juga menyambut baik memorandum kerja sama dalam bidang security maritim telah ditandatangani," jelasnya.

PM Kishida menekankan bahwa Jepang akan terus mendukung upaya Indonesia sebagai Presidensi G-20 di Bali. Menurut dia, kunjungan Jokowi ini merupakan momentum memperetat hubungan Jepang-Indonesia.

"Mengingat kita akan memperingati 65 tahun hubungan diplomatik dan 50 tahun persahabatan dan kerja sama Jepang-Asean pada tahun depan. Bersama dengan Indonesia, Jepang akan berkontribusi untuk kestabilan kawasan dan dunia," tutur PM Kishida.

Garuda Shield Akan Dimulai 1 Agustus 2022

Jenderai TNI Andika Perkasa usai konferensi pers bersama Pertemuan dengan Laksamana John C. Aquilino, Komandan dari Komando Indo-Pasifik AS
Jenderai TNI Andika Perkasa usai konferensi pers bersama Pertemuan dengan Laksamana John C. Aquilino, Komandan dari Komando Indo-Pasifik AS. Dok: Tommy Kurnia/Liputan6.com

Sebagai informasi, latihan Garuda Shield 2022 yang merupakan gabungan tentara dari beberapa negara akan segera dimulai, dari tanggal 1 hingga 14 Agustus 2022. Berlokasi di Baturaja, Amborawang, dan Pulau Batam.

Tahun ini anggota militer dari Indonesia dan Amerika Serikat akan bergabung dengan personel militer dari Australia, Jepang, dan Singapura.

Latihan Garuda Shield 2022 akan jauh lebih besar cakupan dan skalanya dibandingkan latihan sebelumnya dengan banyak negara untuk pertama kalinya ikut berpartisipasi atau hadir sebagai pengamat. Selain negara-negara yang berpartisipasi aktif, Kanada, Prancis, India, Malaysia, Korea Selatan, Papua Nugini, Timor Leste, dan Inggris diharapkan bergabung sebagai negara pengamat.

Garuda Shield adalah latihan bersama dan gabungan tahunan antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Komando Indo-Pasifik AS (INDOPACOM), yang dirancang untuk memperkuat interoperabilitas, kemampuan, rasa saling percaya, dan kerja sama yang telah dibangun dari pengalaman bersama selama beberapa dekade.

Infografis 12 Cara Sehat Hadapi Stres Era Pandemi Covid-19
Infografis 12 Cara Sehat Hadapi Stres Era Pandemi Covid-19 (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya