London Bridge is Down, Kode Rahasia Ini Dipakai Jika Ratu Elizabeth II Meninggal Dunia

Ratu Elizabeth II dikabarkan sakit, seluruh keluarga utama yang saat ini sedang berada di luar istana, satu persatu diminta kumpul ke Balmore.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 08 Sep 2022, 23:36 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2022, 21:56 WIB
Kerjaan Inggris Rilis Foto Ratu Elizabeth II Jelang Perayaan Platinum Jubilee (Kerajaan Inggris)
Kerjaan Inggris Rilis Foto Ratu Elizabeth II Jelang Perayaan Platinum Jubilee (Kerajaan Inggris)

Liputan6.com, London - Ratu Elizabeth II dikabarkan sakit, seluruh keluarga inti yang saat ini sedang sibuk dengan urusan masing-masing, satu persatu diminta merapat ke sisinya. Penguasa Kerajaan Inggris Raya itu sedang berada di Kastil Balmoral di Skotlandia.  

Hingga laporan ini diturunkan, Ratu Elizabeth berada di bawah pengawasan medis. Dokter mengkhawatirkan kondisinya. Sang Ratu ada di Balmoral setelah dokter memeriksa dan memberikan perawatan akibat masalah kesehatannya, demikian keterangan dari Istana Buckingham, Inggris.

"Menyusul evaluasi lebih lanjut pagi hari ini, para dokter mengkhawatirkan kesehatan Yang Mulia dan merekomendasikan dia untuk tetap berada di bawah pengawasan medis," kata seorang dokter dalam pernyataan tersebut.

Apa yang terjadi jika Ratu Elizabeth wafat? Duka tentu saja akan menyelimuti Inggris, bahkan dunia. 

Berdasarkan sejumlah informasi, ada tahapan-tahapan khusus yang akan dilakukan jika peristiwa yang tak diharapkan itu terjadi. Pertama, sekretaris pribadi Ratu Elizabeth, adalah sumber resmi pertama yang berwenang menyampaikan ketika Yang Mulia mangkat.

Geidt akan menghubungi Perdana Menteri menggunakan kode rahasia untuk mengabarkan "Sang Ratu wafat."

Pada masa lalu, pejabat istana menggunakan sebuah kode untuk memastikan operator telepon bukan menjadi yang pertama mengetahui kabar duka itu.

Ketika Raja George VI meninggal dunia pada 1952, kode yang dipakai dalam kalangan istana adalah "Hyde Park Corner."

Sementara, kode rahasia untuk Ratu Elizabeth adalah "London Bridge is Down" -- artinya "Jembatan London telah ambruk."

Pernyataan itu akan mengawali dimulainya Operation London Bridge atau tahapan yang direncanakan untuk mengabarkan dunia bahwa Ratu Elizabeth II telah wafat.

Setelah Perdana Menteri diberi tahu, Pusat Tanggapan Global di Kementrian Luar Negeri (Foreign Office) akan mengabarkan kepada sejumlah pemerintahan di mana Ratu masih menjadi kepala negara, termasuk Australia dan Kanada.


Lagu Pertanda Hal Mengerikan

Pangeran Charles dan Ratu Elizabeth II (Yui Mok/PA via AP, File)
Pangeran Charles dan Ratu Elizabeth II (Yui Mok/PA via AP, File)

Berikutnya, Press Association akan mengeluarkan berita secara serentak kepada media dunia. Cara ini merupakan terobosan baru karena dulunya BBC lah yang menjadi pihak pertama mengetahui kematian anggota keluarga Kerajaan. Belakangan, media sosial dan teknologi modern telah mengubah hal itu.

Walau begitu, fasilitas radio alert transmission system (RATS) milik BBC akan diaktifkan. Inilah alarm peninggalan Perang Dingin yang pernah terdengar oleh para karyawan BBC hanya saat menjalani uji coba.

Saluran-saluran berita Inggris selama beberapa dekade telah mempersiapkan liputan meninggalnya Ratu. Menurut Guardian, harian Times UK merencanakan peliputan selama 11 hari.

Para pakar Kerajaan telah dikontrak untuk tampil secara eksklusif di sejumlah media seperti Sky News dan ITN. Keduanya dilaporkan secara khusus telah berlatih untuk menyiarkan wafatnya "Mrs. Robinson", sebagai sebutan untuk Ratu Elizabeth.

Para pembawa berita akan mengenakan pakaian hitam dan peliputan terhadap penguasa monarki Inggris yang paling lama berkuasa tersebut diduga akan berlangsung selama beberapa bulan.

Stasiun-stasiun radio Inggris dikabarkan menyiapkan "lampu biru" yang menyala saat kejadian itu. Para DJ akan memainkan lagu-lagu suram dan memasang musik yang tidak hingar bingar sebelum masuk ke pemberitaan duka.

Pada 2011, seorang mantan produser BBC menuliskan bahwa jika orang mendengarkan siaran Radio 1 dan kemudian lagu "Haunted Dancehall (Nursery Remix)" karya Sabres of Paradise mulai dimainkan, maka, "Ada sesuatu hal mengerikan yang baru terjadi."

Sementara itu, seorang penjaga berpakaian duka akan menempelkan catatan di gerbang Istana Buckingham dan situs web istana akan diperbaharui dengan pernyataan berlatar belakang gelap.

 


Pangeran Charles Jadi Raja Inggris

Pangeran George, Pangeran Charles, Ratu Elizabeth II, dan Pangeran William
Pangeran George, Pangeran Charles, Ratu Elizabeth II, dan Pangeran William berpotret bersama di Istana Buckingham. (RANALD MACKECHNIE / BUCKINGHAM PALACE / AFP)

Pangeran Charles kemudian naik takhta menjadi Raja Charles, sehingga Pangeran William menjadi Prince of Wales dan Catherine menjadi Duchess of Cambridge -- yang sebelumnya adalah gelar Camilla.

Britania Raya akan memasuki masa duka resmi selama 12 bulan dan pemakaman Ratu dilangsungkan di akhir minggu ke dua setelah mulainya masa itu.

 

[Bintang] Pewaris Kerajaan Inggris
Infografis pewaris Kerajaan Inggris. (DI: Nurman Abdul Hakim/Bintang.com)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya