Liputan6.com, Jakarta - 5 Oktober hari apa? Kira-kira demikian sepenggal kalimat yang jadi salah satu perhatian netizen hari ini.
Jawabannya, beberapa organisasi di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan 5 Oktober sebagai Hari Guru Sedunia. Peringatan ini dirayakan oleh seluruh negara di dunia dan telah ada sejak 5 Oktober 1994.
Bukan hanya untuk merayakan bagaimana guru mentransformasikan pendidikan, tetapi juga untuk memberikan dukungan kepada setiap guru di dunia atas profesi mereka yang sangat mulia di dunia. Hari Guru sedunia diselenggarakan bersama dengan International Labour Organization (ILO), UNICEF, dan Education International (EI) dilansir dari laman UNESCO, Selasa (4/10/2022).
Advertisement
Berbeda dari yang lain, India memperingati hari guru setiap 5 September. Dilansir dari beberapa sumber, hari guru di India diperingati berbeda dari negara lain karena sekaligus menghormati kelahiran salah satu sosok paling berjasa di India yaitu Dr. Sarvepalli Radhakrishnan. Dalam budaya India, guru diposisikan di samping Tuhan.
Sarvepalli Radhakrishnan, yang juga menjabat sebagai Presiden India pada 1962 hingga 1967 merupakan seorang cendekiawan terkenal, filsuf, dan penerima Bharat Ratna. Radhakrishnan juga dianggap sebagai filsuf besar dan salah satu pemikir paling berpengaruh di abad ke-20.
Peringatan hari guru setiap 5 September di India dimulai sejak 1962.
Jawaharlal Nehru, salah satu teman dekat Dr. Radhakrishnan mengatakan bahwa Radhakrishnan telah mengabdi dan berkorban banyak untuk India.
“Beliau telah mengabdi kepada negaranya di banyak kapasistas. Tetapi, beliau adalah seorang guru besar dan kita telah banyak belajar dan akan terus belajar darinya. Ini adalah sebuah keistimewaan bahwa India memiliki seorang filsuf besarm seorang pendidik, dan humanis besar sebagai Presidennya. Hal ini menunjukkan siapa orang yang kita hormati dan hargai,” pungkas Nehru.
Siapa Radhakrishnan?
Sebelum menjadi Presiden, Radhakrishnan menjabat sebagai profesor di berbagai perguruan tinggi dan universitas, termasuk Presidency College Chennai dan Calcutta University. Seiring dengan kemajuan karier mengajarnya, ia kemudian menjabat sebagai wakil rektor Universitas Andhra Pradesh, Universitas Delhi, dan Universitas Banaras Hindu. Pada April 1909, Radhakrishnan ditunjuk untuk menjabat di departemen filsafat di Madras Presidency College.
Pada 1918, ia bergabung dengan Maharaja's College, Mysore.
Dia juga menerima tawaran dari Universitas Oxford pada 1936 untuk mengajar Eastern Religions and Ethics (Agama dan Etika Timur). Radhakrishnan menerima tawaran tersebut dan mengajar di sana selama beberapa tahun, sebelum terjun ke dunia politik. Pada 1939, ia terpilih sebagai Fellow dari British Academy.
Selain mengajar, ia mewakili India di Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) dari 1946 hingga 1952. Ia juga ditunjuk sebagai Duta Besar India untuk Uni Soviet, dan menjabat dari 1949 hingga 1952.
Ia ditunjuk sebagai wakil presiden pertama India pada 1952. Setelah 10 tahun menjabat, ia kemudian menjadi presiden kedua India pada 1962.
Advertisement
Dari Perayaan Ulang Tahun
Pada 1962, setelah ia menjabat sebagai Presiden, murid-muridnya mendekati dan meminta merayakan ulang tahunnya bersama-sama. Alih-alih mengizinkan mereka melakukannya, ia meminta mereka untuk merayakan 5 September sebagai Hari Guru di India.
"Alih-alih merayakan ulang tahun saya secara diam-diam, akan menjadi suatu keistimewaan yang luar biasa bagi saya jika tanggal 5 September diperingati sebagai Hari Guru," jawabnya kepada para siswanya.
Sejak saat itu, Hari Guru diperingati setiap tahun pada hari ulang tahunnya untuk menghormati semua guru dan profesor di seluruh negeri.
Sejak saat itu pula seluruh sekolah di India pasti terlibat dalam perayaan Hari Guru setiap 5 September.
Pemerintah India juga kerap menganugerahkan Penghargaan Nasional untuk guru-guru di India setiap tahun, khususnya pada sejumlah guru yang memberikan kontribusi terbaik.
Guru-guru yang mendapatkan penghargaan pada 5 september biasanya telah membawa perubahan signifikan di bidangnya basing-masing, serta membantu perbaikan pendidikan secara keseluruhan di India.
Mendapat Banyak Pernghargaan Terhormat
Radhakrishnan juga pernah dianugerahi penghargaan Bharat Ratna, penghargaan sipil tertinggi di India, pada 1954. Selanjutnya, ia dinominasikan 27 kali dalam Penghargaan Nobel.
Radhakrishnan sempat mengenyam pendidikan di Voorhees College di Vellore lalu kemudian masuk ke Madras Christian College di usianya yang masih 17 tahun. Ia berhasil meneylesaikan gelar masternya di bidang filsafat pada 1906 lalu memulai karirnya sebagai profesor.
Radhakrishnan juga dianugerahi gelar ksatria sebelum India merdeka pada 1931, dan sejak saat itu ia akrab dipanggil Sir Sarvepalli Radhakrishnan. Setelah kemerdekaan, pada 1947, ia dikenal sebagai Dr Sarvepalli Radhakrishnan.
Lalu, pada 1936 ia dinobatkan sebagai Spalding Professor of Eastern Religions and Ethics di Oxford University dan terpilih sebagai Fellow of the All Souls College.
Ia juga sempat menerbitkan beberapa buku dan diantara semua bukunya, buku terbaik yang pernah ia tulis ialah A Source Book in Indian Philosophy, The World Treasury of Modern Religious Thought, The Hindu View of Life, Eastern Religions, The Philosophy of Rabindranath Tagore, dan Western Thought, Faith Renewed.
Radhakrishnan meninggal dunia di usia 86 tahun pada 17 April 1975.
Advertisement