AS-RI Bermitra untuk Percepat Pembangunan di Wilayah Papua

Program Papua Collaborative Governance Indonesia (USAID Kolaborasi) adalah program lima tahun senilai 10 juta dolar AS untuk mendukung Rencana Induk Percepatan Pembangunan Papua.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 22 Nov 2022, 20:40 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2022, 20:40 WIB
Program Papua Collaborative Governance Indonesia (USAID Kolaborasi) adalah program lima tahun senilai 10 juta dolar AS untuk mendukung Rencana Induk Percepatan Pembangunan Papua.
Program Papua Collaborative Governance Indonesia (USAID Kolaborasi) adalah program lima tahun senilai 10 juta dolar AS untuk mendukung Rencana Induk Percepatan Pembangunan Papua.

Liputan6.com, Jakarta - Awal bulan ini, Amerika Serikat, melalui Badan Pembangunan Internasional AS (USAID), bergabung dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk mengunjungi provinsi Papua, Papua Barat, dan Papua Pegunungan untuk peluncuran inisiatif baru yang akan membantu mempercepat pembangunan di wilayah tersebut.

Program Papua Collaborative Governance Indonesia (USAID Kolaborasi) adalah program lima tahun senilai 10 juta dolar AS untuk mendukung Rencana Induk Percepatan Pembangunan Papua, demikian disampaikan dalam rilis yang diterima Liputan6.com dari Kedubes AS, Selasa (22/11/2022).

USAID Kolaborasi akan bekerja sama dengan pemerintah untuk memperkuat kerja sama dengan mitra pembangunan, dunia usaha, dan pemangku kepentingan lainnya, sekaligus membantu provinsi Papua dan Papua Barat dalam menggunakan Dana Otonomi Khusus yang akan memaksimalkan manfaat bagi warga lokal.

Bersama dengan Bappenas, pemerintah provinsi dan kabupaten, USAID akan meningkatkan kualitas layanan publik dan meningkatkan keterampilan lembaga lokal untuk mengawasi alokasi dan pelaksanaan anggaran, serta keterlibatan dengan warga lokal.

“Kunjungan bersama ini menunjukkan komitmen kami untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam mewujudkan wilayah Papua yang sejahtera,” kata Direktur USAID Indonesia Jeff Cohen. “Perjalanan ini juga akan memungkinkan USAID dan Pemerintah Indonesia untuk lebih memahami tantangan pembangunan dan kebutuhan Orang Asli Papua (OAP) dalam pembangunan daerah.”

“Dari diskusi sebelumnya dengan pemerintah daerah, kami menangkap tantangan pembangunan di Papua, khususnya terkait dengan pelaksanaan Otonomi Khusus,” kata Deputi Bidang Pengembangan Regional Bappenas. Lebih lanjut Himawan menambahkan bahwa tantangan tersebut dapat dijawab melalui adanya Rencana Induk Percepatan Pembangunan Papua yang berdasarkan kebutuhan masyarakat.

Amerika Serikat berkomitmen untuk bermitra dengan pemerintah Indonesia dalam mengatasi tantangan pembangunan yang penting. USAID berharap dapat memperluas hubungan dekat dengan Bappenas dan bekerja dengan mitra lokal lainnya seperti Kitong Bisa, International NGO Forum on Indonesian Development (INFID), Universitas Cendrawasih, dan Universitas Papua untuk meningkatkan fungsi dan akuntabilitas tata kelola pemerintahan di Papua dan Papua Barat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Program Kemitraan Perkuat Pendidikan Tinggi

USAID bermitra dengan Arizona State University (ASU) untuk memperkuat pendidikan tinggi di Indonesia serta meningkatkan kemitraan antar universitas dan institusi pendidikan tinggi di Indonesia dan Amerika Serikat (Kedubes AS)
USAID bermitra dengan Arizona State University (ASU) untuk memperkuat pendidikan tinggi di Indonesia serta meningkatkan kemitraan antar universitas dan institusi pendidikan tinggi di Indonesia dan Amerika Serikat (Kedubes AS)

Beberapa waktu lalu, Pelaksana Tugas Wakil Direktur Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) Mohib Ahmed dan Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Profesor Nizam meluncurkan program kemitraan Higher Education Partnership Initiative (USAID HEPI) berjangka waktu lima tahun dengan dana 6 juta dolar AS.

USAID bermitra dengan Arizona State University (ASU) untuk memperkuat pendidikan tinggi di Indonesia serta meningkatkan kemitraan antar universitas dan institusi pendidikan tinggi di Indonesia dan Amerika Serikat.

“Amerika Serikat mendukung upaya Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan keterampilan mahasiswa Indonesia yang akan memenuhi tuntutan industri saat ini,” kata Pelaksana Tugas Wakil Direktur USAID Indonesia Mohib Ahmed.

“Melalui program pendidikan tinggi berkualitas, para mahasiswa dan mahasiswi Indonesia dapat memperoleh keterampilan yang dibutuhkan untuk mengikuti kemajuan teknologi, mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, serta berkontribusi terhadap pertumbuhan dan kemakmuran ekonomi Indonesia.”

Program USAID HEPI mendukung konsorsium universitas AS dan Indonesia, pemerintah, dan mitra industri yang bekerja untuk memperkuat program sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM) di Indonesia.

Program ini akan mengembangkan kurikulum yang terkait dengan industri dan pembelajaran melalui pengalaman, membantu mahasiswa dan mahasiswi mempelajari dan mendaftar ke program gelar akademik internasional yang sesuai, serta memberikan informasi tentang program dan peluang beasiswa dari Kementerian Pendidikan.


Program USAID HEPI

Bendera Amerika Serikat (AP PHOTO)
Bendera Amerika Serikat (AP PHOTO)

USAID HEPI juga akan mendorong peran serta antar dosen dan pengajar dari AS dan Indonesia serta meningkatkan pengakuan internasional terhadap program pendidikan tinggi di Indonesia.

Selain itu, program ini akan mempromosikan kemitraan antara universitas dan perusahaan untuk meningkatkan keterampilan kerja mahasiswa.

“Program USAID HEPI sejalan dengan “Kampus Merdeka” yang berupaya meningkatkan kualitas dan pengakuan internasional terhadap program universitas di Indonesia dan kesiapan kerja para mahasiswa dan mahasiswi melalui kemitraan dengan industri dan universitas di Amerika,” demikian kata Profesor Nizam, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan.

“Arizona State University gembira menjadi mitra pelaksana untuk program berdampak tinggi yang membina terbentuknya berbagai kemitraan dan program inovatif antara industri, pemerintah, dan mitra industri di AS dan Indonesia,” kata Jeffrey Goss, Associate Vice Provost untuk Asia Tenggara dari Arizona State University.

USAID HEPI akan bekerja sama dengan Universitas Bina Nusantara dan Universitas Hasanuddin untuk membangun pusat pengajaran dan pembelajaran, dengan afiliasi tambahan 21 universitas.


Tingkatkan Kualitas

Bendera Amerika Serikat (AS) berkibar tertiup angin di Kedutaan Besar AS di Moskow, Rusia, pada 16 April 2021. (Xinhua/Evgeny Sinitsyn)
Bendera Amerika Serikat (AS) berkibar tertiup angin di Kedutaan Besar AS di Moskow, Rusia, pada 16 April 2021. (Xinhua/Evgeny Sinitsyn)

Dalam kemitraan dengan United States–Indonesia Society, USAID juga akan mendirikan "student launchpads" – pusat informasi dan konsultasi di universitas-universitas mitra untuk mempersiapkan para siswa terkait program akademis di AS.

USAID HEPI akan berupaya meningkatkan kualitas dan pengakuan atas program-program STEM di berbagai institusi di Indonesia dalam hubungannya dengan mitra internasional, terutama dari Amerika Serikat.

Universitas, mahasiswa dan mahasisiwi Indonesia dapat mengakses beasiswa internasional LPDP Kementerian Pendidikan untuk membantu mereka mendaftar studi di luar negeri.

Saat ini Arizona State University sudah terdaftar sebagai salah satu mitra universitas LPDP dan berencana untuk mendukung Kementerian Pendidikan memperluas program Indonesian International Student Mobility Awards ke lebih banyak universitas di AS pada tahun 2023.

Infografis Amerika Serikat dan China Terancam Perang Dingin? (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Amerika Serikat dan China Terancam Perang Dingin? (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya