Liputan6.com, New York - Akun Twitter ElonJet, yang memiliki lebih dari setengah juta pengikut, telah ditangguhkan pada Rabu 14 Desember 2022. Pemilik akun itu, Jack Sweeney (20) menggunakan informasi pelacakan penerbangan yang tersedia untuk umum, kemudian mengunggah tweet setiap kali jet Elon Musk lepas landas dan mendarat.
Elon Musk mengatakan sedang mengambil tindakan hukum terhadap Sweeney dan lainnya.
Baca Juga
"Tadi malam, mobil yang membawa X -- putra Elon Musk -- di LA diikuti oleh penguntit gila (mengira itu saya), yang kemudian memblokir mobil agar tidak bergerak dan naik ke kap," tulis Musk di Twitter. Dia menambahkan bahwa setiap akun yang mengungkapkan lokasi real-time seseorang akan ditangguhkan "karena itu merupakan pelanggaran keamanan fisik".
Advertisement
Sementara itu, Sweeney membantah insiden penguntitan itu terkait dengan akunnya, dikutip dari laman BBC News, Kamis (15/12/2022). Ia menjelaskan, insiden itu terjadi setelah dia mengonfirmasi di akun Twitter pribadinya pada hari Rabu bahwa akun ElonJet telah ditangguhkan.
Malam itu, akun Sweeney tampaknya telah diaktifkan kembali. Dia menulis, "Ya saya kembali!" Meski beberapa menit kemudian ditangguhkan kembali. Akun pribadinya, JxckSweeney, juga telah dibekukan.
Sweeney, seorang mahasiswa di negara bagian Florida, membagikan tangkapan layar sebuah pesan dari Twitter kepada CNN yang menyebutkan bahwa perusahaan media sosial tersebut telah melakukan "peninjauan yang cermat" dan memutuskan untuk melarang akun tersebut secara permanen karena melanggar peraturan Twitter.
Siswa tersebut bertanggung jawab atas lusinan akun lain yang melacak penerbangan pribadi orang kaya Amerika, termasuk salah satu pendiri Microsoft Bill Gates, pendiri Amazon Jeff Bezos, dan Chief Executive Officer Meta Mark Zuckerberg.
Banyak dari akun itu -- termasuk satu akun pemantau pesawat terkait dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, dan pemantau jet selebriti lainnya -- tampaknya juga ditangguhkan di Twitter pada Rabu sore.
Permasalahkan Akun ElonJet Sejak Lama
Musk telah lama mempermasalahkan akun ElonJet, bahkan pernah menawarkan kepada Sweeney 5.000 dolar AS (sekitar Rp 78 juta) untuk menghapusnya.
Menurut keterangan Sweeney kepada outlet media AS, Musk akhirnya mengatakan kepadanya bahwa rasanya tidak benar membayar untuk menutup akun.
Sebulan yang lalu, Musk berjanji untuk tetap menjalankannya meskipun itu adalah "risiko keselamatan pribadi langsung".
Berubah pikiran, Musk men-tweet pada Rabu malam, "Akun apa pun yang melakukan info lokasi real-time siapa pun akan ditangguhkan, karena ini merupakan pelanggaran keamanan fisik. Ini termasuk mengunggah tautan ke situs dengan info lokasi real-time."
Pusat Bantuan Twitter telah men-tweet kebijakan media yang diperbarui, pesan itu dimulai dengan: "Anda tidak boleh mempublikasikan atau mengunggah informasi pribadi orang lain tanpa otorisasi dan izin tertulis dari mereka."
Advertisement
Musk Buat Banyak Perubahan di Twitter
Sejak memimpin di Twitter, Musk telah membuat banyak perubahan pada praktik moderasinya.
Dia telah memulihkan beberapa akun yang sebelumnya diblokir, termasuk profil mantan Presiden Donald Trump yang diblokir setelah pemberontakan 6 Januari di US Capitol.
CEO Tesla itu juga telah memangkas staf perusahaan media sosialnya dan dilaporkan telah berhenti membayar sewa untuk beberapa kantor Twitter, termasuk kantor pusat perusahaan di San Francisco, menurut New York Times.
Tindakannya itu, membuat para investor mempertanyakan apakah pengambilalihan Twitter baru-baru ini telah mengalihkan perhatiannya dari bisnis mobil listriknya.
Pada hari Senin, Selasa, dan Rabu minggu ini, dia menjual 22 juta saham lagi, senilai sekitar 3,58 miliar dolar AS (Rp 56 triliun) di perusahaan tersebut.
Ini menjadikan total saham Tesla yang dijual oleh Musk selama setahun terakhir menjadi hampir 40 miliar dolar AS (Rp 624 triliun).
Saham Tesla Anjlok 28 Persen Sejak Elon Musk Caplok Twitter
Sementara itu, laporan terbaru menyebutkan bahwa saham produsen kendaraan listrik Tesla anjlok 28 persen sejak 27 Oktober 2022. Koreksi saham Tesla ini terjadi sejak CEO Tesla Elon Musk membeli Twitter dan mengangkat dirinya sebagai chief twit atau CEO dari bisnis media sosial.
Mengutip CNBC, Rabu (14/12/2022), sebagai perbandingan, produsen kendaraan antara lain Ford, GM dan Volkswagen menguat sejak 27 Oktober 2022, seperti BYD, perusahaan China yang membuat kendaraan listrik dan baterai. Sementara itu, produsen kendaraan listrik dari AS Rivian jatuh 27 persen selama periode tersebut.
Pada perdagangan saham Selasa, 13 Desember 2022, saham Tesla ditutup turun lebih dari 4 persen ke posisi USD 160,95. Itu adalah pengecualiaan langka di antara saham teknologi yang berorientasi pada pertumbuhan, yang sebagian besar naik setelah data inflasi yang lebih dingin dari perkiraan.
Penurunan harga saham Telsa telah mendorong pemegang saham ritel terbesar Tesla yaitu Leo Koguan, yang merupakan miliarder dan pendiri perusahaan jasa IT SHI International untuk meminta dewan perusahaan melakukan terapi kejut untuk menyadarkan kembali harga saham dengan cara buyback saham,
Musk menjual kepemilikan saham Tesla senilai miliaran dolar AS untuk membiayai pengambilalihan Twitter. Sejak Elon Musk mengambil alih perusahaan, Musk telah teratur mengunggah tweet yang menghasut, terutama ditujukan untuk pihak yang memegang nilai politik kiri-tengah dan yang sering digambarkan Musk sebagai musuh dengan “virus pikiran yang terbangun”. Misalnya, Musk membidik Director of the National Institute of Allergy and Infectious Diseases Dr Anthony Fauci.
Penulis: Safinatun Nikmah
Advertisement