Liputan6.com, Hanoi - Di sebuah peternakan dekat Hanoi, Vietnam, Tuan Le Van Hien memilih unggas terbaik di antara kawanan dragon chicken (ayam naga) miliknya – jenis dengan kaki setebal batu bata yang harganya bisa mencapai US$2.000 atau sekitar Rp 30,3 juta per ekor.
Jenis ayam itu biasanya paling sering diolah bagian kakinya untuk dijadikan makanan khas Imlek di Vietnam.
Kaki ayam Dong Tao yang tebal – dinamai menurut komune tempatnya dibesarkan di Vietnam utara – dianggap sebagai makanan lezat, dan sangat populer di kalangan orang kaya selama Tahun Baru Imlek Vietnam, yang dikenal sebagai Tet.
Advertisement
Unggas seberat 4 kg milik Tuan Hien, yang kakinya sangat besar, seperlima dari berat badannya, dijual dengan harga sekitar US$150 (sekitar Rp 2,2 juta) – tetapi khususnya ayam yang lebih besar dihargai lebih dari 10 kali lipat. Bahkan ada yang mengikuti kontes kecantikan.
"Kunci rasa unggas ini adalah makanannya berupa jagung dan nasi, serta kebebasan untuk menjelajah, kata Hien kepada AFP seperti dikutip Rabu (18/1/2023).
Meskipun ayam petelur disimpan di kandang telah dilarang di beberapa negara di dunia, ayam yang dibiakkan untuk diambil dagingnya dilepaskan di sebuah taman kecil.
"Semakin banyak ayam berjalan, semakin kuat dan besar ototnya," kata Pak Hien, yang telah beternak ayam selama lebih dari 15 tahun.
Bobotnya Bisa Mencapai 10 Kg
Daging ayam Dong Tao – yang beratnya bisa mencapai 10 kg – terkenal karena teksturnya yang keras dan kenyal serta rendah lemak.
Kadang disajikan direbus, tetapi juga digoreng, direbus atau disajikan dengan serai.
Tuan Le Van Luan, yang menggunakan daging ayam Tuan Hien sebagai hadiah akhir tahun untuk mitra bisnis dan kerabat lansianya, adalah pelanggan tetap di Dong Tao.
"Bagian terbaik dari ayam Dong Tao adalah kulit kakinya. Semakin besar kakinya, semakin enak," kata Luan kepada AFP.
Advertisement
Sederet Tradisi Perayaan Imlek, Bersih-Bersih Rumah hingga Persembahan ke Leluhur
Tahun Baru Imlek, juga dikenal sebagai Tahun Baru Imlek atau Festival Musim Semi, adalah festival terpenting di Tiongkok dan acara besar di beberapa negara Asia Timur lainnya.
Dilansir China Highlights, Senin (9/1/2023), Tahun Baru China adalah festival yang merayakan awal tahun baru pada kalender lunisolar China tradisional. Itu secara tradisional adalah waktu untuk menghormati dewa dan leluhur, dan itu juga menjadi waktu untuk berpesta dan mengunjungi anggota keluarga.
Dalam merayakan Imlek, kebiasaan dan tradisi daerah sangat bervariasi tetapi memiliki tema yang sama yakni melihat tahun lama dan menyambut keberuntungan dan kemakmuran di tahun baru.
Berikut adalah sejumlah kegiatan dan tradisi yang dilakukan pada setiap perayaan Imlek:
Ada Berapa Banyak Warga Dunia yang Merayakan Imlek?
Tahun Baru Imlek adalah perayaan terpenting di Tiongkok dan acara besar di negara-negara Asia lainnya.
Tahun Baru Imlek 2023 akan jatuh pada tanggal 22 Januari.
Di China, Imlek juga identik dengan sebutan "Festival Musim Semi". Meskipun di musim dingin, orang Tionghoa menyebut liburan Tahun Baru mereka dengan sebutan tersebut.
Dalam bahasa China akan berbunyi: (春节 chūnjié /chwnn-jyeah/). Lazimnya, ini juga dikenal dengan istilah hari pertama dalam kalender matahari tradisional.
Ada banyak orang keturunan China di dunia. Hal ini tentu memnbuat banyak pihak penasaran, kira-kira ada berapa banyak orang yang merayakan Tahun Baru China?
Dikutip dari laman chinahighlights.com, Selasa (10/1/2023) ada lebih dari 2 miliar orang merayakan Tahun Baru Imlek dengan berbagai cara.
Negara-negara yang memiliki hari libur umum selama Tahun Baru Imlek adalah China, Indonesia, Filipina, Vietnam, Korea Selatan, Malaysia, Korea Utara, Singapura, dan Brunei.
Hingga kini, juga ada banyak kota di wilayah Barat merayakan festival ini dalam beberapa tahun terakhir, seperti New York, London, Vancouver, dan Sydney.
Advertisement