Korban Tewas Bom Masjid di Pakistan Meningkat Jadi 34, Angka Diprediksi Terus Bertambah

Kasus ini diduga adalah bom bunuh diri. Pelaku disebut berada di dalam masjid.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 30 Jan 2023, 20:08 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2023, 19:24 WIB
Pihak berwenang berusaha menolong korban bom di masjid Pakistan. AP Photo/Muhammad Sajjad
Pihak berwenang berusaha menolong korban bom di masjid Pakistan. AP Photo/Muhammad Sajjad

Liputan6.com, Peshawar - Korban tewas akibat bom di masjid Pakistan terus bertambah. Terkini, angka meninggal akibat bom itu mencapai 34 orang.

Mayoritas korban dikhawatirkan adalah polisi.

Dilaporkan Arab News, Senin (30/1/2023), jumlah korban meninggal dilaporkan terus bertambah. Pasalnya, sejumlah orang dikhawatirkan tertimbun.

Insiden terjadi di kota Peshawar ketika jemaah sedang beribadah sholat zuhur. Kepolisian setempat menyebut 34 tewas dan 150 lainnya terluka.

Seorang anggota regu penolong dari Edhi Foundation menyebut ledakannya sangat kuat hingga atap masjid rubuh.

"Mayoritas orang terperangkap di bawah reruntuhan dan angka korban bisa bertambah," ujarnya.

Kepolisian menyebut ada hingga 350 orang sedang sholat di masjid. Namun, polisi masih enggan menyebut ini ledakan bom bunuh diri.

"Itu adalah ledakan yang besar yang merusak atap masjid, tetapi masih prematur untuk mengatakan apakah itu ledakan bom bunuh diri," ujar Komisioner Peshawar, Riaz Mehsud.

Belum diketahui ada berapa polisi yang meninggal dunia, tetapi Mehsud yaking 90 persen korban adalah personel polisi.

Keterangan Saksi

Seorang survivor yang berada di masjid ketika bom meledak adalah Ahmad Khan.

"Saya berada di barisan kedua di antara jemaah ketika ledakannya terjadi. Atas masjid kolaps dan banyak jemaah terjebak, tetapi saya berhasil keluar dengan luka ringan," ujarnya.

Melalui Twitter, Perdana Menteri Shehbaz Sharif telah meminta masyarakat untuk mengunjungi  Lady Reading Hospital untuk donor darah. RS itu menjadi lokasi para korban dirawat.

"Berkontribusi untuk menyelamatkan nyawa manusia yang hilang," ujar PM Pakistan itu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya