Liputan6.com, Seoul - Pengadilan Distrik Incheon di Korea Selatan pada Selasa (14/2/2023), akhirnya memberikan dua dari lima pria Rusia hak untuk mengajukan status pengungsi. Mereka telah terdampar di Bandara Internasional Incheon selama berbulan-bulan.
Pada saat yang sama, pengadilan menolak permohonan suaka seorang warga negara Rusia lainnya, tanpa merinci keputusan tersebut.
Tiga di antara pria Rusia mendarat di Korea Selatan pada Oktober, sementara dua lainnya pada November. Mereka melarikan diri dari Rusia untuk menghindari wajib militer di Ukraina.
Advertisement
"Kami menyambut baik keputusan pengadilan atas keduanya, tetapi sangat disayangkan bahwa permohonan yang lainnya ditolak," kata pengacara yang mewakili tiga pria Rusia, Lee Jong Chan, seperti dikutip dari Al Jazeera, Rabu (15/2).
"Mereka datang ke sini untuk menghindari membunuh orang yang tidak bersalah dan membuat diri mereka terbunuh dalam perang yang diprakarsai oleh negara asal mereka. Mereka membutuhkan waktu empat bulan hanya untuk memenangkan hak mengajukan status pengungsi," imbuhnya.
Meski otoritas imigrasi Korea Selatan diperkirakan akan mengajukan banding atas keputusan pengadilan, namun dua pria Rusia telah diperbolehkan meninggalkan bandara.
Dapat Menetap di Korea Selatan
Dua pria Rusia yang telah mendapat hak untuk mengajukan status pengungsi, sekarang diizinkan untuk menetap di Korea Selatan sambil menjalani proses pengakuan suaka, yang bisa memakan waktu bertahun-tahun.
Sementara itu, seorang pria Rusia yang ditolak permohonan suakanya berhak mengajukan banding. Tetapi, dia harus tetap tinggal di bandara.
Lee mengatakan bahwa kembali ke Rusia bukanlah pilihan yang layak bagi pria yang ditolak tersebut.
"Kecil kemungkinan dia akan memilih kembali ke Rusia, di mana dia akan menghadapi hukuman berat," tutur Lee seraya menambahkan bahwa bepergian ke negara lain mungkin bisa menjadi pilihan.
Adapun dua pria Rusia lainnya masih menanti keputusan pengadilan yang dijadwalkan pada akhir bulan ini.
Advertisement
Tidak Memenuhi Syarat
Sebelumnya, Kementerian Kehakiman Korea Selatan menolak permohonan pengajuan status pengungsi para pria Rusia tersebut dengan mengatakan, menghindari dinas militer tidak memenuhi syarat sebagai alasan yang sah untuk menerima suaka di Korea Selatan.
Isu wajib militer sensitif di Korea Selatan, di mana semua pria berbadan sehat di negara itu harus menjalani wajib militer selama 18 bulan.
Penolakan tersebut membuat para pria –yang pengacaranya meminta mereka tidak disebutkan namanya karena khawatir akan keselamatan keluarga mereka di Rusia– terdampar selama berbulan-bulan di area transit bandara, mendorong mereka untuk membawa kasus ke pengadilan.
Meskipun Korea Selatan telah menandatangani konvensi internasional tentang pengungsi, negara tersebut biasanya hanya menerima segelintir pencari suaka setiap tahunnya.