Liputan6.com, Canberra - Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan kuliah umum di salah satu universitas ternama saat melakukan kunjungan ke Australia.
"Kemarin sore memberikan kuliah umum di ST Lee Annual Lecture, Crawford School of Public Policy di Australian National University, Canberra," kata Anies Baswedan dalam keterangan di unggahan fotonya, Selasa (7/3/2023).
"Dalam kuliah umum ini dibahas soal bagaimana memastikan bahwa proses teknokrasi di pemerintahan dibuat sinkron dengan proses demokrasi," ujarnya.
Advertisement
Anies menyebut, saat ia tiba disambut oleh Rektor ANU, Dekan dan beberapa dosen senior di kampus tersebut
"Gedung kuliah umum yang cukup besar ini dipenuhi dengan mahasiswa dan dosen dari berbagai fakultas. Senang sekali bisa jumpa lagi dengan begitu banyak teman lama, para dosen dan peneliti di ANU," kata Anies Baswedan.
Bertemu Eks PM Australia Malcolm Turnbull
Hari sebelumnya, Anies Baswedan bertemu dengan Eks PM Malcolm Turnbull. Hal ini terlihat dari unggahan di Instagram @aniesbaswedan.
Anies mengakui bahwa pertemuannya sangat santai, namun tidak dengan isu perbincangannya.
"Kita ngobrol dalam nuansa santai dan ringan tapi substansinya tidak ringan. Mulai soal energi, keamanan global, iklim sampai dengan soal pengelolaan kota. Di akhir, kami saling bertukar buku yang masing-masing kami tulis," tulis Anies.
Anies juga merasa kagum dengan tempat tinggal dari Malcolm Turnbull, Perdana Menteri Australia (2015-2018) dan istrinya, Lucy Turnbull, mantan Lord Mayor of Sydney yang menghadap ke arag teluk yang membelah kota Sydney.
"Rumahnya di Point Piper, salah satu lokasi amat scenic, menghadap ke arah teluk yg membelah kota Sydney."
"Foto terakhir adalah hasil selfie-nya Malcolm Turnbull, yang ternyata jago selfie :). Hari pertama kunjungan kami di Australia. Sebuah sore yang amat mengesankan."
Surya Paloh Pastikan Anies Baswedan Akan Lanjutkan Pembangunan Jokowi Jika Terpilih Jadi Presiden
Sementara itu, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menegaskan jika Anies Baswedan akan melanjutkan pembangunan yang sudah dilakukan di era Joko Widodo (Jokowi) jika terpilih jadi presiden.
"Masalahnya tadi hanya kalau terpilihnya Bung Anies, apakah akan meneruskan policy kebijakan yang sudah dijalankan oleh pemerintah pada saat ini? Tentu kalau bisa diteruskan akan sangat baik sekali," kata Surya Paloh, dalam konferensi pers usai bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, di Hambalang, dikutip Senin (6/3/2023).
Paloh mengatakan, pihaknya juga tak ingin jika pembangunan terhenti. "Kenapa alasan untuk tidak meneruskan? Kita tidak mau pembangunan harus terhenti," sambungnya.
Namun, kata dia, jika ada yang belum sempurna maka pembangunan dan kebijakan-kebijakan akan diperbaiki.
"Ada upaya-upaya perbaikan, tapi menuruskan saya pikir itu suatu hal yang amat sangat rasional. Kita tidak mau agar pembangunan jalannya pembangunan negeri kita ini harus terhenti, karena tukarnya pergantian daripada pemimpin atau kepemimpinan nasional kita," tegasnya.
Paloh menegaskan bahwa tidak ada pihak manapun yang tidak ingin melanjutkan pembangunan yang telah dijalankan pemerintahan Jokowi saat ini.
"Dan enggak ada yang mau seperti itu kecuali mereka yang barang kali berpikir dengan kepentingan-kepentingan yang tidak melihat suatu strategi yang jangka panjang dan kepentingan lebih besar untuk membangun rasional inters kita," imbuh Surya Paloh.
Advertisement
Dukungan Surya Paloh pada Anies Masih Tentatif?
Kehadiran Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di kediaman Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Minggu (5/3) menarik perhatian publik. Di tengah perbedaan pilihan, kedua ketua umum parpol ini melakukan pertemuan hampir dua jam lebih.
Analis Politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam menilai, pertemuan tersebut menarik untuk dicermati lebih dalam lagi.
"Pertemuan ini menarik di cermati di tengah NasDem yang menyatakan mengusung Anies Baswedan dalam pilpres, sementara kita tahu Prabowo merupakan bakal capres Partai Gerindra dan PKB," kata dia, kepada wartawan Minggu (5/3). Menurut Arif, selain membahas soal politik kebangsaan pertemuan tersebut merupakan bentuk apresiasi Surya Paloh terhadap Prabowo Subianto.
"Kehadiran Surya Paloh bisa pula kita baca sebagai bentuk apresiasi pada Prabowo yang terus disebut oleh Presiden Jokowi," ujarnya.
Arif mengatakan bukan tidak mungkin membuka peluang Surya Paloh mengalihkan dukungan bakal calon presiden (bacapres) di tengah isu reshuffle kabinet yang mengancam menteri yang berasal dari Nasdem. Sebab, Surya Paloh terus menggelar pertemuan dengan para petinggi parpol.
"Dukungan Surya Paloh pada Anies bisa jadi masih tentatif, tidak menutup kemungkinan kemudian mengalihkan dukungan pada bakal capres lain, termasuk Prabowo," imbuh Arif.