Tornado Menerjang Myanmar, 8 Orang Tewas dan 232 Rumah Hancur

Tornado melanda Myanmar selama kurang lebih 40 menit.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 23 Apr 2023, 13:48 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2023, 13:47 WIB
Ilustrasi badai
Ilustrasi badai. (Photo by Nikolas Noonan on Unsplash)

Liputan6.com, Naypyitaw - Tornado melanda dua desa di Myanmar tengah, dekat ibu kota Naypyitaw, menewaskan delapan orang dan menghancurkan lebih dari 200 rumah pada Sabtu (22/4/2023).

"Tornado menghantam Desa Aung Myin Kone dan Tadau di pinggiran selatan Naypyitaw sekitar pukul 18.10 pada Jumat (21/4)," ungkap Thet Paing Soe dari organisasi amal Doh Lewe seperti dilansir Al Arabiya, Minggu (23/4).

Menurutnya, 128 orang dilarikan ke rumah sakit dan 232 rumah di dua desa tersebut hancur.

"Tornado melanda selama kurang lebih 40 menit. Hampir semua rumah di desa-desa tersebut rusak cukup parah. Pemulihan akan memakan waktu berbulan-bulan," ungkap Thet Paing Soe.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jarang Terjadi di Myanmar

Ilustrasi bendera Myanmar (AFP Photo)
Ilustrasi bendera Myanmar (AFP Photo)

Tornado besar jarang terjadi di Myanmar. Namun, Direktur Jenderal di Departemen Meteorologi dan Hidrologi Kyaw Moe Oo mengatakan bahwa tornado dengan ukuran yang jarang menyebabkan kematian dan kerusakan serius sering terjadi pada musim panas dan pra-musim ketika suhu naik.

"Selama periode ini, sering terjadi tornado di bagian bawah Myanmar, tetapi korban jiwa sedikit. Kematian seperti ini di Myanmar tengah jarang terjadi," katanya kepada AP.

Myanmar mengalami cuaca ekstrem hampir setiap tahun selama musim hujan. Pada tahun 2008, Topan Nargis menewaskan lebih dari 138.000 orang.

Televisi MRTV yang dikelola negara melaporkan bahwa kepala junta militer Myanmar Jenderal Senior Min Aung Hlaing mengunjungi daerah bencana pada Sabtu dan memberikan bantuan kepada penduduk.

Laporan tersebut mengatakan bahwa dua biara Buddha dan sebuah klinik kecil termasuk di antara bangunan yang hancur.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya