Memerangi Misinformasi Soal Tembakau Alternatif Dapat Menekan Jumlah Perokok

Terdapat berbagai klaim yang menakut-nakuti masyarakat dan menyebabkan mereka menghindari produk tembakau alternatif.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 05 Jun 2023, 19:51 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2023, 18:46 WIB
Pimpinan Malaysian Organization of Vape Entity (MOVE), Samsul K Arifin
Pimpinan Malaysian Organization of Vape Entity (MOVE), Samsul K Arifin.

Liputan6.com, Malaysia - Upaya mengurangi prevalensi perokok terus menghadapi tantangan. Meskipun telah tersedia produk tembakau alternatif yang lebih aman, seperti rokok elektrik, tembakau dipanaskan, dan kantong nikotin, adopsinya mengalami hambatan karena tersebarnya misinformasi.

Untuk berhasil menurunkan jumlah perokok, maka perlu dilakukan perang melawan misinformasi tersebut. Menurut Pimpinan Malaysian Organization of Vape Entity (MOVE), Samsul K Arifin, "Sebagai bagian dari masyarakat yang menggunakan produk tembakau alternatif dan secara aktif berupaya mempengaruhi pemerintah untuk mengubah kebijakan terkait hal ini, saya sering kali dihadapkan pada misinformasi yang beredar di masyarakat."

Pada acara Innovation Summit Southeast Asia 2023 yang diselenggarakan di Asia School of Business, Kuala Lumpur pada Rabu (10/5/2023), Samsul menjelaskan, salah satu misinformasi yang membuatnya terkejut adalah "rokok elektrik vape menyebabkan disfungsi ereksi". Ia mengaku telah mencari riset terkait vape namun tidak menemukan satupun penelitian yang menyatakan hal tersebut.

Terdapat berbagai klaim yang menakut-nakuti masyarakat dan menyebabkan mereka menghindari produk tembakau alternatif. Misalnya, beberapa orang mengatakan bahwa produk tembakau alternatif dapat menyebabkan penyakit paru-paru pop corn atau peradangan pada bronkiolus. 

"Namun, tidak ada buktinya. Bahkan Cancer Research the United Kingdom (UK) menyatakan secara resmi bahwa tidak ada kaitan antara produk tembakau alternatif dan popcorn lung," ungkap Samsul.

Beberapa riset, ungkapnya, justru telah membuktikan bahwa produk tembakau alternatif memiliki risiko hingga 95 persen lebih rendah dibandingkan rokok konvensional.

 


Pengalaman Negara Lain

Presiden Advance Centre for Addiction Therapy Advocacy (ACATA) Malaysia, dr Arifin Fii
Presiden Advance Centre for Addiction Therapy Advocacy (ACATA) Malaysia, dr Arifin Fii. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)

Pemerintah Inggris telah merilis "The Tobacco Control Plan for England" pada Juli 2017, yang menekankan peran produk tembakau alternatif dalam mengurangi risiko kesehatan yang disebabkan rokok. Selain itu, Jepang juga memperkenalkan produk tembakau alternatif pada 2013, dan penggunaannya terus meningkat.

"Peningkatan jumlah itu paralel dengan penurunan jumlah perokok di Jepang," kata Samsul. Menurutnya, pemerintah negara lain dapat  meniru pemanfaatan terhadap produk tembakau alternatif dari kedua negara tersebut.

Arifin Fii, Presiden Advanced Center for Addiction Treatment Advocacy, juga berpendapat, pemerintah perlu mempertimbangkan kembali kebijakan terkait produk tembakau alternatif. Dia menekankan pentingnya menyusun regulasi yang didasarkan pada bukti ilmiah yang telah ditemukan melalui penelitian ilmiah.

"Dengan menggunakan pendekatan berbasis ilmiah, pemerintah dapat menyusun regulasi yang didasarkan pada profil risiko produk tembakau alternatif. Idealnya, regulasi yang bertanggung jawab, berbasis ilmiah, dan proporsional akan memberikan kesempatan bagi siapa pun untuk mengakses produk tembakau alternatif yang telah terbukti memiliki risiko lebih rendah daripada rokok," ungkap Arifin Fii.

Dengan membuka akses terhadap produk tembakau alternatif, seperti yang telah dilakukan Inggris dan Jepang, diharapkan pemerintah negara lain dapat mengatasi masalah merokok yang selama ini sulit diatasi. Kerugian kesehatan yang timbul akibat rokok dapat dikurangi jika produk tembakau dengan risiko lebih rendah dapat diakses oleh masyarakat.

 


Infografis Cukai Rokok Naik 10 Persen, Cukai Rokok Elektrik Naik 15 Persen

Infografis Cukai Rokok Naik 10 Persen, Cukai Rokok Elektrik Naik 15 Persen
Infografis Cukai Rokok Naik 10 Persen, Cukai Rokok Elektrik Naik 15 Persen (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya