Kecelakaan Bus di Peru, 20 Tewas Terbakar

Sebanyak 20 orang tewas dan 28 terluka, ketika bus yang ditumpangi jatuh ke jurang dan terbakar di selatan Peru. Di Bogota, 10 penumpang bus tewas dan 18 terluka akibat bertabrakan dengan sebuah truk.

oleh Liputan6 diperbarui 19 Apr 2003, 01:45 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2003, 01:45 WIB
180403dDunia60.jpg
Liputan6.com, Lima: Kasus kecelakaan lalu lintas tragis kembali berulang. Sedikitnya--sampai berita ini ditulis--20 orang dinyatakan tewas dan 28 penumpang sebuah bus lainnya terluka dalam insiden kecelakaan yang terjadi di sebuah wilayah yang terletak sekitar seribu kilometer sebelah selatan ibu kota Lima, Peru, Kamis (18/4) ini. Musibah yang terjadi sekitar pukul 08.30 waktu setempat itu diperkirakan berawal ketika bus terperosok dari pinggiran tebing, jatuh ke dalam jurang, dan langsung terbakar. Sebagian besar korban tewas yang ditemukan hangus terbakar adalah anak-anak. Bus dengan tujuan Kota Ilo tersebut berisi warga Peru yang tengah menikmati libur panjang Hari Raya Paskah.

Musibah serupa pun dilaporkan terjadi di Kolombia, Kamis pagi kemarin. Kecelakaan antara sebuah bus dan sebuah truk tersebut menewaskan 10 orang penumpangnya. Sebanyak 18 orang lainnya dikabarkan mengalami cedera. Bus dari Cali, sekitar 500 km ibu kota Bogota, dengan tujuan Midellin tersebut bertabrakan saat memasuki kawasan Kota Irra, dekat Risaralda. Sebanyak sembilan korban tewas di tempat, dan disusul seorang wanita yang sempat dirawat di rumah sakit terdekat.

Dari Vietnam diberitakan, Palang Merah Vietnam di ibu kota Hanoi menyatakan bahwa alasan Amerika Serikat menyerang Irak untuk mencegah penggunaan senjata kimia adalah tidak masuk akal. Sebab, langkah itu bertentangan dengan yang pernah dilakukan Amerika saat menggelar perang di Vietnam, melalui penyemprotan sejumlah bahan kimia. Akibatnya fatal. Sekitar dua juta orang terkontaminasi dan puluhan ribu bayi di kemudian hari, lahir dalam keadaan cacat.

Ironisnya, Amerika justru bergeming soal protes penggunaan senjata mereka. Bahkan, pemerintah Negeri Paman Sam terlihat sibuk mengurusi persenjataan milik sejumlah negara lainnya. Menteri Luar Negeri AS Colin Powell di Washington D.C. mengatakan, pemerintahnya tengah mempersiapkan pembicaraan trilateral dengan Cina dan Korea Utara, soal nuklir [baca: Washington Mendesak Pyongyang Menghapus Program Senjata Nuklir]. Sejauh ini, AS dan Korut mengaku sudah mencapai kata sepakat atas persoalan persenjataan nuklir. Padahal, pascamemanasnya hubungan antara Korut dan Korea Selatan, pemerintah Korut sempat mengecam aksi latihan militer bersama antara Korsel dan AS [baca: Korut Mengecam Latihan Bersama Korsel-AS].

Kasus bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi terjadi di Benua Kangguru. Sejumlah demonstran itu memprotes penahanan para imigran gelap yang masuk ke Australia oleh kepolisian setempat. Dalam insiden tersebut, polisi dilaporkan telah menahan tiga pengunjuk rasa.(BMI/Retno Pinasti)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya