Austria Bongkar Kegiatan Kelompok yang Dicurigai Terkait ISIS

Para pejabat keamanan Austria mengatakan pada Selasa (5/9) bahwa mereka telah membongkar kegiatan sebuah kelompok kecil yang diduga terkait dengan ISIS.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Sep 2023, 12:02 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2023, 12:02 WIB
Ilustrasi ISIS
Ilustrasi ISIS (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Wina - Para pejabat keamanan Austria mengatakan pada Selasa (5/9) bahwa mereka telah membongkar kegiatan sebuah kelompok kecil yang diduga terkait dengan ISIS. Kelompok itu terdiri dari sembilan pria muda dan seorang perempuan.

Investigasi dan interogasi yang dilakukan sejauh ini menunjukkan bahwa para tersangka memiliki sikap antara “fundamentalis Islam” dan “teroris,” kata Badan Intelijen Domestik Austria DSN dalam sebuah pernyataan.

DSN tidak mengungkapkan rincian lebih lanjut mengenai para tersangka, dan mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut, dikutip dari laman VOA Indonesia, Rabu (6/9/2023).

Para tersangka, yang berusia antara 15 dan 23 tahun dan tinggal di dekat Kota Linz di Austria utara, diduga “telah lama melakukan perekrutan untuk organisasi teroris ISIS dan kegiatan kriminalnya,” kata badan intelijen itu.

“Selain itu, mereka berencana mendirikan masjid atau musala di bawah hiasan bendera Taliban melalui kegiatan dakwah dan perekrutan,” kata pernyataan itu.

Identitas para tersangka tidak diungkapkan sesuai dengan aturan privasi Austria. Namun kantor berita APA Austria melaporkan bahwa para tersangka berasal dari Austria, Turki, Irak, Rusia dan Kroasia atau tidak memiliki kewarganegaraan.

Selama penggeledahan rumah pada awal bulan Juli, puluhan telepon seluler, laptop, PC, penyimpan data lainnya, dan materi propaganda disita.

Kantor kejaksaan di Linz memerintahkan penahanan salah satu tersangka, seorang remaja berusia 18 tahun, dengan alasan ada risiko ia melarikan diri atau melakukan kejahatan. Tersangka lainnya sedang diselidiki.

DSN mengatakan kelompok tersebut diduga juga terkait dengan Imarah Kaukasus, yang merupakan kelompok ekstremis Islam yang beroperasi di Kaukasus, Rusia, namun dinas intelijen itu tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai tuduhan tersebut.

Kelompok ini juga dituduh mendorong seorang remaja berusia 19 tahun membuat grafiti ISIS dan menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada sebuah properti di St. Poelten, sebelah barat Wina.

PBB: ISIS Masih Punya Ribuan Pasukan di Suriah dan Irak serta Menimbulkan Ancaman di Afghanistan

Ilustrasi militan ISIS (AFP)
Ilustrasi militan ISIS (AFP)

ISIS masih memiliki 5.000 dan 7.000 pasukan di Suriah dan Irak. Hal tersebut diungkapkan para ahli PBB dalam laporan kepada Dewan Keamanan (DK) PBB yang diedarkan Senin (14/8/2023).

Selama paruh pertama tahun 2023, sebut para ahli, ancaman yang ditimbulkan ISIS mayoritas tetap tinggi di zona konflik dan rendah di area non-konflik. Namun, panel tersebut mengatakan bahwa situasi keseluruhan bersifat dinamis dan meskipun kelompok kehilangan kepemimpinan secara signifikan serta aktivitas di Suriah dan Irak berkurang, risiko kebangkitannya tetap ada.

"Kelompok itu telah mengadaptasi strateginya, menyatukan dirinya dengan penduduk lokal, dan berhati-hati dalam memilih pertempuran ... sambil membangun dan merekrut kembali dari kamp-kamp di Suriah timur laut dan komunitas rentan, termasuk di sejumlah negara tetangga," ungkap para ahli seperti dilansir AP, Kamis (16/8).

Kelompok ISIS mendeklarasikan kehadirannya di sebagian besar wilayah Suriah dan Irak yang direbutnya pada tahun 2014. Meski dinyatakan kalah di Irak pada tahun 2017, namun sel-sel tidurnya tetap ada di kedua negara.

Di Suriah timur laut, sekitar 11.000 tersangka ISIS ditahan di fasilitas Pasukan Demokratik Suriah pimpinan Kurdi, yang telah memainkan peran penting dalam perang melawan ISIS.

"Pasukan (ISIS yang ditahan) termasuk lebih dari 3.500 warga Irak dan sekitar 2.000 dari hampir 70 negara," ujar panel ahli PBB.

Suriah timur laut juga merupakan lokasi dua kamp tertutup, yaitu al-Hol dan Roj, di mana para ahli PBB mengatakan bahwa sekitar 55.000 orang yang diduga memiliki hubungan atau ikatan keluarga dengan ISIS hidup dalam kondisi mengerikan dan kesulitan kemanusiaan yang signifikan.

Menurut panel ahli PBB, sekitar dua per tiga dari populasi di kamp-kamp tersebut adalah anak-anak termasuk lebih dari 11.800 warga Irak, hampir 16.000 warga Suriah, dan lebih dari 6.700 anak muda dari lebih dari 60 negara lain.

ISIS Ancaman Teroris Paling Serius di Afghanistan

(ilustrasi) Tentara Afghanistan saat melaksanakan operasi militer melawan ISIS di Provinsi Nangarhar, Afghanistan pada 2016 (sumber: Sputnik News Agency)
(ilustrasi) Tentara Afghanistan saat melaksanakan operasi militer melawan ISIS di Provinsi Nangarhar, Afghanistan pada 2016 (sumber: Sputnik News Agency)

Soal Afghanistan, panel ahli PBB mengatakan bahwa anggota PBB menilai kelompok ISIS merupakan ancaman teroris paling serius bagi negara itu dan kawasan yang lebih luas.

ISIS dilaporkan telah meningkatkan kemampuan operasionalnya dan sekarang memiliki sekitar 4.000 hingga 6.000 pasukan dan keluarganya di Afghanistan.

Di Afrika, para ahli PBB mengungkap catatan positif, yaitu pengerahan pasukan regional di Provinsi Cabo Delgado, Mozambik, mengganggu afiliasi ISIS. Negara-negara di kawasan memperkirakan kelompok itu sekarang memiliki 180-220 pasukan laki-laki dengan pengalaman medan perang, turun dari sebelumnya 280.

Para ahli PBB menuturkan, sejumlah negara mengungkapkan kekhawatiran bahwa kelompok teroris seperti ISIS dapat mengeksploitasi kekerasan politik dan ketidakstabilan di Sudan yang dilanda konflik.

Dan beberapa negara menilai bahwa afiliasi ISIS di Sahel Afrika menjadi semakin otonom dan telah memainkan peran penting dalam eskalasi kekerasan di wilayah tersebut, bersama dengan kelompok teroris lainnya. Penilaian itu merujuk pada meningkatnya serangan ISIS di Mali, Burkina Faso, dan Niger.

Infografis ISIS Kalah
Infografis ISIS Kalah (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya