Henry Kissinger Mantan Menlu AS Era Nixon dan Ford Meninggal, Berikut 9 Fakta tentang Sosoknya

Henry Kissinger terlahir dengan nama Heinz Alfred Kissinger di Furth, sebuah kota di wilayah Bavaria, Jerman, pada 27 Mei 1923. Sebagai seorang Yahudi Ortodoks, dia diintimidasi oleh anti-Semit hingga pada tahun 1938 keluarganya pindah ke New York. Dia menjadi warga AS setelah dinaturalisasi pada tahun 1943.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 30 Nov 2023, 11:50 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2023, 11:47 WIB
Henry Kissinger
Mantan Menlu AS Henry Kissinger di sela-sela seminar yang digelar Kementerian Luar Negeri AS di Washington DC, 20 April 2011. (Dok.AFP Photo/Jewel Samad)

Liputan6.com, Washington - Henry Kissinger, salah satu diplomat Amerika Serikat (AS) paling berpengaruh dan kontroversial, meninggal Rabu (29/11/2023), pada usia ke-100 tahun.

Berikut sejumlah fakta terkait Henry Kissinger yang menurut Kissinger Associates Inc, seperti dilansir Reuters, Kamis (30/11), meninggal di kediamannya di Connecticut:

  1. Henry Kissinger terlahir dengan nama Heinz Alfred Kissinger di Furth, sebuah kota di wilayah Bavaria, Jerman, pada 27 Mei 1923. Sebagai seorang Yahudi Ortodoks, dia diintimidasi oleh anti-Semit hingga pada tahun 1938 keluarganya pindah ke New York. Dia menjadi warga AS setelah dinaturalisasi pada tahun 1943.
  2. Henry Kissinger kembali ke tanah airnya selama Perang Dunia II sebagai anggota Divisi Infanteri ke-84 Angkatan Darat AS. Dia bekerja sebagai penerjemah dalam operasi intelijen dan membantu menangkap anggota Gestapo. Dia dianugerahi Bintang Perunggu.
  3. Setelah karier cemerlangnya sebagai dosen Universitas Harvard, Henry Kissinger bergabung dengan pemerintahan Richard Nixon sebagai penasihat keamanan nasional pada tahun 1969, pekerjaan yang dia pertahankan setelah Nixon mengundurkan diri dan digantikan sebagai presiden oleh Gerald Ford. Dia juga menjabat sebagai menteri luar negeri di bawah Nixon dan Ford.
  4. Henry Kissinger terlibat dalam banyak peristiwa global yang mengubah zaman pada tahun 1970-an, termasuk Perang Vietnam, pembukaan hubungan diplomatik AS dengan China, perundingan penting mengenai pengendalian senjata AS-Uni Soviet, dan perluasan hubungan antara Israel dengan negara-negara tetangga Arab-nya.
  5. Nobel Perdamaian tahun 1973 yang diberikan kepada Henry Kissinger dan Le Duc Tho dari Vietnam Utara adalah salah satu yang paling kontroversial dalam sejarah penghargaan tersebut. Mereka dipilih karena kontribusi mereka dalam Perjanjian Damai Paris, yang mengakhiri Perang Vietnam. Dua anggota komite Nobel mengundurkan diri atas pilihan tersebut dan Le Duc Tho menolak hadiah tersebut dengan alasan pekerjaan mereka belum membawa perdamaian.
  6. Selama masa lajangnya, Henry Kissinger pernah kencan dengan aktris Candice Bergen, Shirley MacLaine, Jill St. John, Marlo Thomas, Liv Ullman, Samantha Eggar, dan Diane Sawyer, yang saat itu menjadi staf Gedung Putih dan kemudian menjadi pembawa berita ABC News. Mereka yang mengenalnya mengatakan bahwa citra playboy sebagian besar merupakan kreasi media.
  7. Henry Kissinger terakhir kali bekerja di pemerintahan kepresidenan pada tahun 1977, namun dia tetap menjalin hubungan dengan George W. Bush, yang ketika menjabat memilih Henry Kissinger untuk memimpin komisi yang menyelidiki serangan 11 September 2001. Belakangan, Henry Kissinger mengundurkan diri karena mengaku kesulitan untuk mencegah munculnya konflik kepentingan antara tugas yang diamanahkan oleh Bush Jr dan konsultan miliknya.
  8. Melalui dokumen rahasia terungkap bahwa Henry Kissinger memberi militer Argentina lampu hijau untuk melakukan "perang kotor" melawan pembangkang sayap kiri.
  9. Salah satu kutipan terkenal terkait Henry Kissinger muncul dari musisi Tom Lehrer, yang mengatakan, "Satire politik menjadi usang ketika Henry Kissinger dianugerahi Nobel Perdamaian."

 

Bush Jr: AS Kehilangan Sosok yang Dapat Diandalkan

Henry Kissinger
Mantan Menlu Amerika Serikat Henry Kissinger. (Dok: AP Photo)

Setelah meninggalkan pemerintahan pada tahun 1977, Henry Kissinger tetap menjadi tokoh penting dalam lingkaran kebijakan luar negeri selama beberapa dekade. Bahkan di usia akhir 90-an, dia terus memberikan pendapatnya secara terbuka mengenai peristiwa-peristiwa global, menjadi konsultan bagi klien bisnis, dan secara pribadi memberi nasihat kepada presiden AS.

"Saya mendapat kehormatan bahwa saya terkadang mampu melakukan hal-hal kecil dan terkadang lebih penting, untuk 10 presiden, dimulai dengan Kennedy," kata Henry Kissinger dalam wawancara tahun 2012 dengan CBS News. "Saya mempunyai hubungan yang sangat bersahabat dengan Bush 43 (Bush Jr, presiden ke-43 AS). Dia cukup sering mengundang saya untuk berbicara dengannya."

Henry Kissinger juga berbagi nasihat kebijakan luar negeri dengan Donald Trump, yang memuji bakat luar biasanya dalam pertemuan di Gedung Putih pada tahun 2017.

Mantan Presiden Bush Jr mengatakan pada Rabu, "AS telah kehilangan salah satu suara yang paling dapat diandalkan dan berbeda dalam urusan luar negeri."

"Dia bekerja di pemerintahan dua presiden dan memberikan nasihat kepada banyak lainnya," ungkap Bush Jr. "Saya berterima kasih atas layanan dan nasihatnya, tapi saya sangat berterima kasih atas persahabatannya. Laura dan saya akan merindukan kebijaksanaannya, pesonanya, dan humornya. Dan kami akan selalu berterima kasih atas kontribusi Henry Kissinger."

Henry Kissinger meninggalkan dua anak, Elizabeth dan David, dari pernikahan pertamanya dengan Ann Fleischer, serta Nancy, istri yang dinikahinya pada tahun 1974.

Sosok Kontroversial

Henry Kissinger dan Xi Jinping
Mantan Menlu Amerika Serikat Henry Kissinger bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Beijing, Kamis (20/7/2023). (Dok. AFP)

Dengan percaya diri, Henry Kissinger pernah menuturkan bahwa para pemimpin dunia seperti Xi Jinping atau Vladimir Putin akan bersedia menerima teleponnya.

Sosok Henry Kissinger dikenal karena praktik "realpolitik" – berinteraksi dengan dunia berdasarkan tujuan praktis dan bukan cita-cita moral – dan dipuji atas diplomasi rahasia yang membantu mencairkan hubungan AS dengan China.

Namun, di lain sisi, dia juga dituduh melakukan kejahatan perang melalui pengeboman Kamboja selama Perang Vietnam, mendukung genosida Pakistan di Bangladesh, dan memberi lampu hijau pada "perang kotor" kediktatoran Argentina melawan para pembangkang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya