Liputan6.com, Jakarta - Di berbagai belahan dunia, pergantian tahun menjadi momen awal untuk memulai perubahan dalam gaya hidup masyarakat.
Hasil dari survei opini publik oleh PBB yang disebut People’s Climate Vote menunjukkan kesadaran global tentang daruratnya perubahan iklim, dengan kesepakatan bahwa manusia perlu bertindak segera dalam menanggapi hal tersebut.
Baca Juga
Masyarakat secara perlahan mulai menerapkan gaya hidup yang lebih ramah lingkungan, tetapi banyak yang menghadapi kesulitan dalam mengubah kebiasaan mereka dan kebingungan dalam memulai langkah-langkah keberlanjutan.
Advertisement
Jadi, jika Anda berambisi untuk membuat hidup Anda lebih ramah lingkungan di tahun 2024, berikut adalah 5 perubahan sederhana dan terjangkau yang bisa Anda lakukan, merangkum dari The Conversation, Rabu (3/1/2024):
1. Makanan Ramah Lingkungan
Setiap tahun, sekitar satu miliar ton makanan terbuang, yang sering kali menghasilkan metana, sebuah gas rumah kaca yang jauh lebih kuat dibanding karbon dioksida.
Namun, terdapat langkah-langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk mengadopsi pola makan yang ramah lingkungan dan seringkali lebih ekonomis.
Salah satunya adalah dengan memilih makanan lokal dan musiman, atau mengurangi konsumsi daging dan lebih memilih tanaman seperti kacang-kacangan dan sayuran. Kacang-kacangan juga tidak memerlukan pupuk nitrogen yang umumnya dihasilkan dari gas alam karena kacang memiliki kemampuan untuk mengubah nitrogen dari udara menjadi nutrisi.
Mulai dengan satu hari dalam seminggu tanpa konsumsi daging dapat menjadi awal yang baik. Menggunakan alternatif daging yang diproses dapat menjadi langkah awal menuju pola makan yang lebih nabati, meskipun harganya bisa lebih tinggi.
Merencanakan makanan sebelumnya dan mengonsumsi sisa makanan membantu mengurangi limbah yang tercipta. Jika memungkinkan, gunakan microwave saat memasak, karena lebih efisien secara energi dibandingkan memasak dengan kompor.
Anda tidak harus melakukan semuanya sekaligus, pilihlah langkah yang paling sesuai dengan gaya hidup Anda.
2. Cara Perjalanan Berkelanjutan
Semua dari kita membutuhkan transportasi, entah itu untuk pekerjaan, sekolah, universitas, atau belanja. Mengadopsi cara perjalanan yang berkelanjutan adalah langkah yang penting.
Aktivitas transportasi seperti berjalan kaki, bersepeda, atau menggunakan transportasi umum adalah pilihan yang ramah lingkungan. Selain menjaga kebugaran, hal ini juga dapat mengurangi emisi karbon.
Jika memungkinkan, coba ganti satu atau dua perjalanan menggunakan mobil dengan menggunakan transportasi umum setiap minggu.
Khususnya di daerah perkotaan dengan jarak tempuh pendek, transportasi publik seringkali lebih cepat dan ekonomis daripada menggunakan mobil. Hal ini tidak hanya mengurangi kemacetan, tetapi juga membantu mengurangi polusi udara di perkotaan.
Untuk perjalanan jarak jauh, menggunakan kereta api atau bus lebih ramah lingkungan daripada menggunakan mobil atau pesawat. Namun, dibutuhkan perencanaan lebih awal agar bisa mendapatkan tiket dengan harga yang lebih terjangkau.
Advertisement
3. Bijak dalam Menggunakan Energi
Penggunaan energi di rumah terus meningkat, menyebabkan lonjakan tagihan listrik dan emisi gas rumah kaca yang signifikan. Namun, perubahan-perubahan kecil dalam kebiasaan penggunaan energi sehari-hari bisa memberikan dampak besar, baik pada tagihan maupun emisi rumah tangga.
Langkah-langkah sederhana ini mudah dilakukan dan membawa dampak positif. Misalnya, mematikan lampu saat ruangan kosong, menggunakan tutup panci saat memasak, menurunkan suhu termostat sebesar 1 derajat Celcius, mencuci pakaian dengan suhu yang lebih rendah, atau mandi lebih singkat.
Selain itu, mematikan perangkat dan pengisi daya saat tidak digunakan serta mengganti bohlam yang rusak dengan versi LED yang lebih efisien juga membantu.
Menggunakan data yang tercatat dari meteran pintar bisa membantu dalam memantau penggunaan energi dan melakukan perubahan kecil ini dengan lebih efektif.
4. Pilihan dalam Berpakaian
Banyak orang menikmati membeli pakaian baru, tetapi industri "fast fashion" berdampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat. Setiap tahun, industri fashion menghasilkan lebih dari 92 juta ton sampah, sebagian besar dibuang, dibakar, atau diekspor ke negara-negara berkembang.
Terdapat cara modis yang ramah lingkungan. Mulailah dengan mengatur lemari Anda agar Anda tahu persis pakaian apa yang Anda miliki sebelum mulai belanja, memastikan pembelian Anda dapat berpadu dengan yang sudah ada.
Jangan terburu-buru membuang pakaian yang rusak, terdapat berbagai tutorial di YouTube yang dapat membantu Anda memperbaiki pakaian dan aksesori Anda.
Anda bahkan dapat menambahkan sentuhan pribadi dengan teknik perbaikan seperti jahitan Sashiko, yang membuat perbaikan menjadi fitur menarik pada pakaian Anda.
Berbelanja barang bekas tidak hanya hemat uang, tapi juga memberikan dampak positif pada lingkungan dan masyarakat melalui toko amal. Menukar pakaian yang tidak digunakan lagi dengan teman, keluarga, atau di toko tukar juga merupakan alternatif yang baik.
Pilihan lainnya adalah berinvestasi dalam pakaian berkualitas daripada membeli banyak dengan kualitas rendah. Barang-barang ini cenderung lebih tahan lama dan awet.
Advertisement
5. Pengelolaan Sampah
Setiap tahun, manusia menghasilkan lebih dari 2 miliar metrik ton limbah padat di kota-kota di seluruh dunia, dan prediksi menunjukkan angka ini akan naik sekitar 70 persen pada tahun 2050.
Namun, terdapat banyak langkah kecil yang dapat diambil untuk mengurangi jumlah sampah yang kita buang.
Menulis daftar belanjaan dapat membantu menghindari pembelian berlebihan dan belanja impulsif. Membawa tas yang bisa digunakan lagi saat berbelanja dan menghindari kemasan tambahan dari toko adalah contoh lainnya.
Ada banyak tempat, seperti toko tanpa limbah, yang mendorong penggunaan wadah pribadi untuk mengisi makanan tanpa kemasan.
Penting untuk mengetahui apa yang bisa didaur ulang di daerah Anda dan mengikuti panduan yang ada. Upaya mengurangi limbah tidak hanya menghemat sumber daya yang berharga, tetapi juga mengurangi polusi dan pengeluaran harian Anda.
Dengan melakukan perubahan kecil dalam gaya hidup kita, kita dapat berkontribusi menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.