Pesan Xi Jinping dalam Pidato Tahun Baru, Beri Peringatan Keras untuk Taiwan Jelang Pemilu

Presiden China Xi Jinping menegaskan penyatuan kembali antara Taiwan dan negaranya.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 01 Jan 2024, 14:00 WIB
Diterbitkan 01 Jan 2024, 14:00 WIB
Xi Jinping Kembali Terpilih Presiden China
Presiden China Xi Jinping mengambil sumpahnya setelah terpilih secara aklamasi sebagai Presiden dalam sesi Kongres Rakyat Nasional (NPC) China di Aula Besar Rakyat di Beijing, Jumat, 10 Maret 2023. Pemimpin China Xi Jinping terpilih secara aklamasi sebagai Presiden dalam sesi Kongres Rakyat Nasional (NPC) China. (AP Photo/Mark Schiefelbein)

Liputan6.com, Beijing - Presiden China Xi Jinping dalam pidato tahun barunya, memberikan peringatan kepada masyarakat Taiwan menjelang pemilihan presiden di pulau tersebut, sambil menyoroti kehebatan teknologi dan kekuatan ekonomi negaranya.

Dalam pidato yang disiarkan di televisi pada Minggu (31/12/2023) malam, Xi mengatakan bahwa "penyatuan kembali" Taiwan dan China merupakan "keniscayaan sejarah". Dia menambahkan bahwa "rekan senegaranya" di kedua sisi Selat Taiwan harus berbagi kejayaan "peremajaan nasional".

Dilansir Financial Times, Senin (1/1/2024), pidato Xi disampaikan pada saat meningkatnya ketegangan geopolitik antara China dan negara-negara barat. AS dan sekutunya prihatin dengan ketegasan China di wilayah sengketa di Laut Cina Selatan dan meningkatnya aktivitas militer di sekitar Taiwan, yang akan mengadakan pemilihan presiden pada 13 Januari.

China, yang mengklaim kedaulatan atas Taiwan, tidak menutup kemungkinan akan menggunakan kekerasan jika Taipei menolak unifikasi tanpa batas waktu. Bahkan, Beijing telah mengecam kandidat terdepan dalam pemilihan presiden Taiwan, Lai Ching-te dari Partai Progresif Demokratik yang berkuasa, sebagai seorang separatis.

 

Tanggapan Tsai Ing-wen

Presiden Tsai Ing-wen di boarding gate bandara internasional di Taoyuan, Taiwan, Rabu (29/3/2023) sebelum memulai lawatannya ke Amerika Tengah. (Dok. AFP)
Presiden Tsai Ing-wen di boarding gate bandara internasional di Taoyuan, Taiwan, Rabu (29/3/2023) sebelum memulai lawatannya ke Amerika Tengah. (Dok. AFP)

Di sisi lain, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dalam pidato tahun barunya menegaskan kembali bahwa hubungan lintas Selat harus diputuskan oleh demokrasi dan "kehendak rakyat Taiwan".

Tsai juga menyampaikan peringatan baru atas "campur tangan" China dalam pemilihan presiden dan legislatif mendatang.

Sementara itu, Beijing lebih memilih Kuomintang, partai oposisi terbesar di Taiwan yang mempromosikan hubungan lebih kuat dengan Partai Komunis Tiongkok.

Komentar Xi mengenai Taiwan sejalan dengan pesan yang disampaikan kepada Presiden AS Joe Biden di San Francisco pada bulan November, ketika ia mengatakan, menurut media pemerintah China, bahwa "China akan mewujudkan reunifikasi, dan hal ini tidak dapat dihentikan". Namun pernyataannya lebih kuat dibandingkan pidato tahun baru 2023, ketika ia hanya mengatakan "anggota satu keluarga yang sama" yang harus bekerja sama demi "kemakmuran abadi".

Dinilai Sebagai Pemimpin Paling Kuat

Presiden China Xi Jinping Buka Kongres Ke-20 Partai Komunis China
Presiden China Xi Jinping, tengah, duduk setelah memberikan pidato pada upacara pembukaan Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis China yang berkuasa di Beijing, Minggu (16/10/2022). Tema menyeluruh yang muncul dari kongres Partai Komunis China yang sedang berlangsung adalah salah satu dari kontinuitas, bukan perubahan. Pertemuan selama seminggu itu diharapkan untuk mengangkat kembali Xi sebagai pemimpin, menegaskan kembali komitmen terhadap kebijakannya selama lima tahun ke depan dan mungkin meningkatkan statusnya lebih jauh sebagai salah satu pemimpin paling kuat dalam sejarah modern China. (Foto AP/Mark Schiefelbein)

Melalui pidatonya itu, Xi dianggap oleh banyak orang sebagai pemimpin China paling kuat sejak Mao Zedong, menegaskan bahwa sektor perekonomian telah "mempertahankan momentum pemulihan".

Selain itu, ia juga memberi isyarat bahwa pemerintahannya akan tetap menolak perubahan kebijakan besar-besaran yang akan membahayakan prioritas keamanan dan stabilitas.

"Kami akan terus bertindak berdasarkan prinsip mengupayakan kemajuan sambil menjaga stabilitas, mendorong stabilitas melalui kemajuan, dan membangun hal-hal baru sebelum menghapuskan hal-hal lama," kata Xi.

Infografis Klaim China Vs Indonesia Terkait Laut China Selatan. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Klaim China Vs Indonesia Terkait Laut China Selatan. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya