Liputan6.com, Paris - Menara Eiffel, salah satu destinasi wisata terkemuka dunia, tutup pada Senin (19/2/2024) setelah para stafnya melancarkan aksi mogok kerja. Langkah ini diambil para pekerja sebagai bentuk protes atas cara mengelola keuangan monumen tersebut.
Aksi mogok, ujar serikat pekerja kepada AFP, seperti dilansir France24, Selasa (20/2), dapat diperpanjang.
Operator Menara Eiffel, SETE, juga telah mengumumkan di situs web-nya bahwa kunjungan ke monumen itu akan terganggu pada Senin. Mereka menyarankan pemilik tiket agar memeriksa situs web sebelum datang atau menunda kunjungan mereka.
Advertisement
Sementara itu, pemegang tiket elektronik diminta memeriksa email mereka untuk informasi lebih lanjut.
Aksi mogok kerja ini merupakan yang kedua kali terjadi di Menara Eiffel dalam kurun dua bulan karena alasan yang sama.
Stephane Dieu dari serikat pekerja CGT, yang mewakili sejumlah besar karyawan Menara Eiffel, seperti dikutip dari AP menuturkan aksi mogok bertujuan untuk menaikkan gaji sebanding dengan pendapatan yang masuk dari penjualan tiket dan meningkatkan pemeliharaan monumen, yang dimiliki oleh pemerintah Kota Paris.
Jumlah Pengunjung Pulih Pasca COVID-19
Menurut situs web-nya, Menara Eiffel menarik hampir tujuh juta pengunjung setiap tahunnya, sekitar tiga perempatnya adalah orang asing.
Selama pandemi COVID-19, jumlah pengunjung menurun tajam menyusul penutupan dan pembatasan perjalanan, namun kemudian pulih menjadi 5,9 juta pengunjung pada tahun 2022.
Advertisement
Tuan Rumah Olimpiade Musim Panas 2024
Jumlah pengunjung ke Paris diperkirakan akan membengkak pada musim panas ini mengingat ibu kota Prancis itu menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas 2024 yang akan berlangsung pada 26 Juli-11 Agustus.
Dalam pernyataan bersama, serikat pekerja CGT dan FO meminta Dewan Kota Paris agar bersikap masuk akal dengan tuntutan keuangan mereka untuk menjamin kelangsungan monumen dan perusahaan yang mengoperasikannya.​