Mengenal Katai Hitam, Bintang Mati yang Gelap dan Misterius

Tanpa bahan bakar nuklir, reaksi fusi terhenti, dan bintang runtuh di bawah gravitasinya sendiri.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 26 Apr 2024, 03:00 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2024, 03:00 WIB
Ilustrasi Bintang
Ilustrasi bintang di langit. (Bola.com/Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Katai hitam adalah tahap akhir dari kehidupan bintang-bintang di alam semesta. Berbeda dengan katai-katai yang lain, katai hitam tidak mengeluarkan panas atau cahaya.

Katai hitam adalah bintang kerdil putih yang telah mendingin dan kehilangan cahayanya. Mereka terbentuk ketika bintang bermassa rendah, seperti Matahari, kehabisan hidrogen di inti mereka.

Tanpa bahan bakar nuklir, reaksi fusi terhenti, dan bintang runtuh di bawah gravitasinya sendiri. Melansir laman IFL Science pada Kamis (25/04/2024), katai hitam membutuhkan kuadriliun tahun untuk terbentuk.

Dengan usia kurang dari 14 miliar tahun, menurut para ilmuwan alam semesta masih terlalu muda untuk menciptakan katai hitam. Sejauh ini, katai hitam baru ada dalam tahap teori.

Nasib akhir sebuah bintang akan sangat bergantung pada massanya. Bintang deret utama yang tidak memiliki massa yang cukup untuk meledak dalam supernova akan menjadi katai putih pada siklus akhir kehidupannya.

Dikutip dari laman Space pada Kamis (25/04/2024), katai putih merupakan bintang 'mati' yang telah membakar seluruh bahan bakar hidrogen dan heliumnya. Namun katai putih tetap panas selama beberapa waktu.

Setelah waktu yang sangat lama, semua sisa panas akan terpancar. Katai putih tidak lagi mengeluarkan panas atau cahaya, saat itulah katai putih akan menjadi katai hitam.

Jika katai hitam sudah terbentuk di alam semesta ini, sulit bagi para astronom menemukannya. Sebab katai hitam tidak lagi memancarkan radiasi, sehingga hampir mustahil untuk dilihat.

Namun, katai hitam masih mempertahankan massanya. Ada sedikit kemungkinan, para astronomon dapat mendeteksi efek yang dihasilakan oleh medan magnet katai hitam.

Katai hitam akan terus mendingin dan memudar selama miliaran tahun. Pada akhirnya, katai hitam akan bertahan selama triliunan tahun, jauh lebih lama dari matahari milik Bima Sakti.

Katai hitam tidak memiliki dampak langsung pada Bumi. Namun, mereka dapat berdampak pada sistem planet lain.

Jika katai hitam terlalu dekat dengan bintang lain, gravitasinya dapat mengganggu orbit planet dan menyebabkannya jatuh ke bintang.

 

Kapan Matahari Menjadi Katai Hitam?

Matahari galaksi Bima Sakti diperkirakan akan menjadi katai hitam dalam sekitar 5 miliar tahun. Ketika matahari kehabisan hidrogen di intinya, ia akan mengembang menjadi raksasa merah.

Kemudian, matahai akan menelan Merkurius dan Venus. Kemudian, matahari akan runtuh menjadi kerdil putih dan akhirnya mendingin menjadi katai hitam.

Meskipun katai hitam tampak tenang dan tidak berbahaya, mereka menyimpan misteri tentang evolusi bintang dan masa depan tata surya kita. Studi tentang katai hitam dapat membantu kita memahami bagaimana bintang terbentuk, berevolusi, dan mati, dan dapat memberikan wawasan tentang masa depan Matahari dan tata surya kita.

(Tifani)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya