Liputan6.com, Jakarta - Teleskop Luar Angkasa Hubble kembali menangkap pemandangan menakjubkan, yakni sebuah bintang unik pada Januari 2025. Para astronom memberi nama bintang ini sebagai Blue Lurker.
Bintang Blue Lurker memiliki kecepatan rotasi yang luar biasa, hal ini di luar perkiraan para astronom. Bintang ini hanya memerlukan waktu 4 hari bumi untuk menyelesaikan satu kali putaran.
Advertisement
Berbeda jauh dengan matahari yang membutuhkan waktu sekitar 30 hari untuk sekali rotasi. Melansir laman NASA pada Jumat (21/02/2025), Blue Lurker ditemukan di gugus bintang terbuka M67.
Advertisement
Baca Juga
Gugus bintang Blue Lurker berjarak sekitar 2.800 tahun cahaya dari bumi. Gugus ini terkenal sebagai rumah bagi bintang-bintang tua, sehingga keberadaan Blue Lurker yang berputar sangat cepat di antara mereka menjadi teka-teki besar bagi para astronom.
Para ilmuwan menduga bahwa Blue Lurker ini mungkin telah mengalami interaksi dengan bintang lain di masa lalu. Hal ini menyebabkan pergerakannya menjadi lebih cepat dibandingkan bintang lain di sekitarnya.
Dalam teori astronomi, bintang seukuran matahari biasanya membutuhkan sekitar 30 hari untuk menyelesaikan satu putaran. Namun, menurut penelitian Hubble Space Telescope, Blue Lurker mampu menyelesaikan satu rotasi hanya dalam waktu 4 hari.
Kecepatan rotasi yang sangat tinggi ini diduga berasal dari proses akresi, yaitu ketika Blue Lurker menyerap materi dari bintang pendampingnya. Proses ini mirip dengan yang terjadi pada jenis bintang lain yang disebut Blue Straggler.
Salah satu teori menarik tentang asal-usul Blue Lurker menyebutkan bahwa ia terbentuk dari sistem bintang yang awalnya terdiri dari tiga bintang. Dalam sistem ini, dua bintang berada sangat dekat satu sama lain, sementara satu bintang lainnya berada lebih jauh.
Seiring waktu, dua bintang yang berdekatan ini mengalami tabrakan atau bergabung, membentuk satu bintang yang lebih besar dan jauh lebih panas dibandingkan sebelumnya. Proses ini diduga menjadi kunci terbentuknya Blue Lurker yang kita kenal saat ini.
Hasil pengamatan NASA menunjukkan bahwa Blue Lurker saat ini mengorbit sebuah bintang katai putih, yaitu sisa dari bintang besar yang telah meledak dan kehilangan sebagian besar massanya. Menariknya, bintang katai putih ini memiliki massa sekitar 0,72 kali massa Matahari, lebih besar dari katai putih biasa yang biasanya hanya sekitar 0,5 kali massa Matahari.
Hal ini mengindikasikan bahwa katai putih ini dulunya mungkin juga merupakan hasil dari dua bintang yang bergabung menjadi satu. Sebelum akhirnya meledak, seperti dalam teori sistem tiga bintang.
Penemuan Blue Lurker dapat memberikan wawasan baru tentang bagaimana bintang-bintang berkembang dalam sistem bintang ganda atau tiga.
(Tifani)