Ini Manfaat bagi Indonesia Jadi Tuan Rumah World Water Forum ke-10

Indonesia akan menjadi tuan rumah dari pertemuan para delegasi asing yang akan membahas permasalahan air di dunia.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 28 Apr 2024, 19:10 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2024, 19:10 WIB
Tantangan Pengelolaan Air Secara Global dalam Kick off Meeting 10th WWF
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (keenam kiri), Presiden World Water Council Loic Fauchon beserta peserta dari Dewan Gubernur World Water Council foto bersama usai pembukaan Kick off Meeting 10th World Water Forum di Jakarta, Rabu (15/2/2023). (Liputan6.com/HO)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah sebelumnya mendapat kesempatan untuk menyambut delegasi asing dan menjadi tuan rumah dalam forum internasional seperti G20 dan ASEAN, kali ini Indonesia kembali didapuk menjadi tuan rumah forum internasional lainnya yakni World Water Forum ke-10 yang akan diselenggarakan di Bali, 18-25 Mei 2024.

Terpilihnya Indonesia menjadi tuan rumah World Water Forum 2024 tentunya akan membawa berbagai manfaat, termasuk menunjukkan komitmen serta kontribusi nyata Indonesia di bidang sumber daya air. Selain itu, Indonesia juga bisa menjadi role model bagi negara lain atas keberhasilannya mengelola sumber daya air.

"Indonesia juga akan menampilkan beberapa proyek dalam World Water Forum ke-10. Tentunya kita berharap bahwa dari pertemuan ini lahir berbagai kerja sama dan kesepakatan untuk ditindaklanjuti menjadi implementasi nyata," kata Wakil Ketua Sekretariat Panitia Nasional World Water Forum ke-10 sekaligus Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, seperti dikutip dari rilis dari website resmi World Water Forum.

Penyelenggaraan World Water Forum bulan depan, sebut Endra, juga menjadi salah satu tonggak percepatan salah satu target Sustainable Development Goals (SDGs), yakni akses air bersih dan sanitasi layak.

Dalam kesempatan tersebut, para pemangku kepentingan akan saling berkolaborasi dalam mencari solusi atas permasalahan air di dunia dalam forum tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Bawa Manfaat Bagi Pariwisata Indonesia

Antrean Wisata Melukat Di Pura Tirta Empul
Wisatawan antri membersihkan diri (melukat) di Pura Tirta Empul, Desa Tampaksiring, Gianyar, Bali, jumat (6/5/20222). Dalam sehari, lebih dari 2.000 wisatawan berkunjung ke obyek wisata spiritual i yang menjadi salah satu primadona di Pulau Bali ini. (merdeka.com/Arie Basuki)

Selain itu, penyelenggaraan World Water Forum juga akan menguntungkan Indonesia di bidang pariwisata.

Ketua Bidang V Fair and Expo World Water Forum ke-10 yang juga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno meyakini World Water Forum ke-10 akan menjadi kesempatan emas bagi Indonesia memperkenalkan keragaman budaya dan pariwisata, khususnya Bali kepada dunia.

Hal ini terbukti dari salah satu rangkaian acara pembuka yang akan menampilkan prosesi melukat atau Balinese water purification ceremony yang merupakan ritual adat khas Bali dengan konsep kegiatan Rahina Tumpek Uye dan Upacara Segara Kerthi.

Maka dari itu, dukungan utama yang akan diberikan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif adalah memfasilitasi para delegasi untuk menyelami prosesi melukat yang secara khusus memiliki makna spiritual bagi masyarakat Bali. Prosesi melukat ini nantinya akan melibatkan pemerintah daerah setempat.

"Di masa akhir pemerintahan Presiden Jokowi kita akan betul-betul menyiapkannya sebagai event to remember. Kami akan menyiapkan di beberapa lokasi untuk prosesi side event tersebut," kata Sandiaga.


Indonesia Negara Asia Ketiga yang Jadi Tuan Rumah

Acara The 10th World Water Forum (WWF) pada pada 18--24 Mei 2024 di Bali.
Acara The 10th World Water Forum (WWF) pada pada 18--24 Mei 2024 di Bali.

Staf Khusus Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Sumber Daya Air Firdaus Ali menambahkan jika World Water Forum ke-10 menjadi pertemuan terbesar sepanjang sejarah yang digelar setelah pandemi COVID-19, dengan Indonesia menjadi negara ketiga di Asia yang menjadi tuan rumah, setelah Jepang dan Korea Selatan.

"World Water Forum ke-10 di Bali adalah pertemuan monumental untuk mentransformasi semua kebijakan, spirit, semangat, untuk kita bersama-sama menyongsong masa depan, membuat air sebagai sumber kehidupan dan perdamaian, bukan sebaliknya sebagai sumber konflik dan bencana," ujar Firdaus.


Optimisme Indonesia

Tantangan Pengelolaan Air Secara Global dalam Kick off Meeting 10th WWF
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kedua kanan) bersama (dari kiri ke kanan), Dirjen IKP Kominfo Usman Kansong (moderator), Minister of Water and Sanitation Senegal Serigne Mbaye Thiam, Presiden World Water Council Loïc Fauchon, dan Gubernur Bali I Wayan Koster, memberi keterangan pers usai pembukaan Kick off Meeting 10th World Water Forum di Jakarta, Rabu (15/2/2023). (Liputan6.com/HO)

Lebih jauh, sebagai tuan rumah, Indonesia optimistis bahwa World Water Forum ke-10 akan menghasilkan solusi konkret untuk mengatas persoalan air secara global.

Terlebih, Indonesia juga dapat membagikan pengalamannya dalam menyelesaikan masalah tata kelola air. Ini termasuk pemanfaatan teknologi untuk efisiensi air dalam berbagai sektor seperti pertanian, pertambangan, industri dan pengelolaan daerah aliran sungai, serta strategi adaptasi dan mitigasi terhadap bencana hidrometeorologi.

Infografis Kemarau Panjang, Indonesia Terancam Kekeringan
Infografis Kemarau Panjang, Indonesia Terancam Kekeringan. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya