Dunia Terapkan Standar Ganda untuk Isu Konflik Palestina dan Perang Rusia Vs Ukraina?

Negara-negara di dunia dinilai memandang isu Palestina dan Ukraina secara berbeda. Benarkah demikian?

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 08 Sep 2024, 09:00 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2024, 09:00 WIB
Gaza memasuki tahun ajaran kedua tanpa sekolah
Ketika Gaza memasuki tahun ajaran kedua tanpa sekolah, sebagian besar anak-anak Gaza terjebak membantu keluarga mereka dalam perjuangan sehari-hari untuk bertahan hidup di tengah serangan Israel yang menghancurkan. (AP Photo/Abdel Kareem Hana)

Liputan6.com, Jakarta - Negara-negara di dunia dan komunitas internasional dinilai menerapkan standar ganda terhadap perang Israel Vs Hamas dan perang Rusia dan Ukraina.

"Presiden Rusia dan perlakuan terhadap Benjamin Netanyahu sangat berbeda. Pada dasarnya, ia diberi lampu hijau oleh Barat untuk terus menerus mengebom warga sipil tak berdosa di Gaza," ujar Presiden dan CEO International Crisis Group Comfort Ero dalam Global Town Hall 2024 yang diadakan FPCI, Sabtu (7/9/2024).

Ia menambahkan, opini publik juga memiliki pandangan yang berbeda dalam menilai konflik di Timur Tengah dan Ukraina.

"Saya pikir ini karena pemerintah Israel sendiri juga seringkali tidak menghargai pandangan ktor internasional lain di luar Barat. Ini adalah pertama kalinya ada kritik keras dari sejumlah negara non-Barat terhadap Israel," tambahnya.

"Ketika Barat menolak untuk menghargai dampak Ukraina, ada upaya oleh sejumlah pemerintah Barat untuk mendengarkan negara berkembang."

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Menolak Berpihak ke Ukraina

Potret 1 Tahun Invasi Rusia ke Ukraina
Tentara Ukraina menembakkan sistem artileri Pion ke posisi Rusia dekat Bakhmut, wilayah Donetsk, Ukraina, 16 Desember 2022. Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO dan sejumlah pengamat mengungkapkan perang bisa terjadi dalam beberapa bulan, tahun atau bahkan hingga waktu yang tak terbatas. (AP Photo/LIBKOS, File)

Ero menyebut bahwa sejumlah negara berkembang menolak untuk memihak Ukraina karena berbagai alasan, sebagian besar terkait hubungan dengan Rusia.

Ia juga memaparkan bahwa pemimpin Barat perlu mengatasi masalah standar ganda secara lebih lugas.

"Mereka harus berbuat lebih banyak untuk mengatasi masalah standar ganda, yaitu fakta bahwa mereka mengambil posisi berprinsip terhadap negara Eropa namun tidak terhadap negara seperti Sudan, Ethiopia dan Myanmar," jelasnya.

Infografis 1 Tahun Perang Rusia - Ukraina, Putin Tangguhkan Perjanjian Senjata Nuklir dengan AS. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 1 Tahun Perang Rusia - Ukraina, Putin Tangguhkan Perjanjian Senjata Nuklir dengan AS. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya