Lebih dari 100 Orang Tewas Akibat Topan Yagi di Myanmar

Topan Yagi telah melanda sejumlah negara di kawasan Asia, termasuk Myanmar.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 16 Sep 2024, 16:00 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2024, 16:00 WIB
Topan Yagi Picu Banjir dan Tanah Longsor di Myanmar, Warga Diungsikan
Beberapa penduduk desa terpaksa menggunakan rakit darurat menyelamatkan diri serta membawa harta benda yang masih bisa dibawa. (Sai Aung MAIN/AFP)

Liputan6.com, Yangon - Lebih dari 100 orang tewas akibat banjir dan tanah longsor yang disebabkan oleh Topan Yagi di Myanmar.

Juru bicara junta militer Zaw Min Tun mengatakan pada Minggu (15/9/2024) bahwa 113 orang telah dipastikan tewas, dengan 64 orang lainnya hilang. Meski demikian, laporan regional menunjukkan jumlah korban tewas sebenarnya mungkin lebih tinggi.

Dilansir BBC, Senin (16/9), Radio Free Asia melaporkan bahwa sedikitnya 160 orang telah meninggal di Myanmar dan 230 orang telah meninggal di wilayah Mandalay saja.

Sementara itu, lebih dari 320.000 orang telah dipaksa mengungsi ke tempat penampungan sementara.

Yagi, badai terkuat di Asia tahun ini, telah terbukti menghancurkan saat melanda Vietnam, Laos, pulau Hainan di China, dan Filipina.

Setidaknya 287 orang diperkirakan telah tewas akibat badai tersebut sebelum mencapai Myanmar.

Di Myanmar, media pemerintah melaporkan bahwa hampir 66.000 rumah hancur hingga Jumat malam, bersama dengan 375 sekolah dan sebuah biara. Beberapa mil jalan dan infrastruktur lainnya juga hanyut.

Dampak hujan lebat telah berpusat di negara bagian Kayah, Kayin, Mandalay, Mon, dan Shan - yang meliputi wilayah tengah Myanmar.

 

Terjebak di Atap Rumah

Terjebak di Atap Rumah

Topan Yagi Picu Banjir dan Tanah Longsor di Myanmar, Warga Diungsikan
Topan Yagi menerjang empat negara di Asia Tenggara, diantaranya Vietnam, Laos, Thailand, hingga Myanmar. Topan Yagi menyebabkan ratusan orang meninggal. (Sai Aung MAIN/AFP)

Seorang pria memberi tahu AFP bagaimana ia mencoba menyelamatkan orang-orang dengan tali, saat banjir setinggi 4 meter melanda kota itu pada 10 September.

"Saya bisa melihat keluarga-keluarga yang terjebak di kejauhan berdiri di atap rumah mereka," katanya.

"Saya dengar ada 40 jenazah di rumah sakit."

Seorang wanita yang mengelola sebuah perusahaan di Kalaw mengklaim stafnya mengatakan 60 orang tewas di kota itu.

Kementerian Informasi Myanmar mengatakan petugas darurat dan kesehatan telah dikerahkan ke daerah-daerah yang terkena banjir, dan telah menyediakan dana untuk makanan dan air minum bagi para pengungsi.

Perang Saudara di Myanmar

Dampak Terjangan Topan Yagi, Banjir Rendam Myanmar
Warga di Taungoo, wilayah Bago, Myanmar terpaksa diungsikan sementara menghindari banjir besar akibat Topan Yagi. (Sai Aung MAIN/AFP)

Myanmar telah mengalami perang saudara selama tiga tahun sejak junta militer merebut kekuasaan pada tahun 2021. PBB memperkirakan ribuan orang tewas dan 2,6 juta orang mengungsi akibat konflik tersebut.

Negara bagian Shan juga merupakan rumah bagi beberapa kelompok pemberontak bersenjata, beberapa di antaranya secara de facto menguasai sebagian wilayahnya.

Infografis Penangkapan Aung San Suu Kyi dan Kudeta Militer Myanmar. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Penangkapan Aung San Suu Kyi dan Kudeta Militer Myanmar. (Liputan6.com/Trieyasni)
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya