Mengeluh Sakit Perut selama 18 Tahun, Ternyata Ada Jarum di Vagina Wanita Ini

Jarum tersebut rupanya ditinggalkan oleh petugas medis ketika wanita itu melahirkan 18 tahun lalu.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 11 Nov 2024, 19:40 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2024, 19:40 WIB
Ilustrasi perut buncit, sakit perut
Ilustrasi sakit pada tubuh. (Image by Freepik)

Liputan6.com, Bangkok - Seorang wanita di Thailand menggemparkan media sosial setelah mengungkap bahwa jarum suntik secara tidak sengaja tertinggal di vaginanya saat melahirkan 18 tahun lalu. Benda itu membuatnya merasa sakit selama bertahun-tahun.

Hal ini terungkap ketika situs web resmi Pavena Foundation for Children and Women, sebuah organisasi nirlaba di Thailand yang didedikasikan untuk membantu korban pelecehan, termasuk pemerkosaan, pelecehan, dan perdagangan manusia.

Dilansir SCMP, Senin (11/11/2024), yayasan tersebut menyampaikan bahwa mereka menerima surat dari seorang wanita berusia 36 tahun yang namanya tidak diungkapkan, dari Narathiwat provinsi selatan Thailand. Dia mencari bantuan untuk kesalahan medis yang terjadi 18 tahun lalu saat dia bersalin di rumah sakit.

Saat melahirkan, staf medis secara tidak sengaja menjatuhkan jarum ke dalam vaginanya saat menjahit dan gagal mengambilnya. Karena khawatir akan pendarahan yang berlebihan, mereka memilih untuk menutup luka, dan membiarkan jarum tertinggal di dalam tubuhnya.

Sejak itu, wanita tersebut mengalami nyeri perut bagian bawah yang tidak tertahankan.

Dia tidak menyadari kejadian tersebut hingga tahun lalu ketika pemeriksaan sinar-X di rumah sakit pemerintah menunjukkan jarum tersebut tersangkut di vaginanya.

Meskipun dia kemudian dirujuk ke rumah sakit di Provinsi Songkhla untuk operasi, prosedur tersebut telah ditunda tiga kali karena jarum bergeser di dalam tubuhnya.

Jarum Masih Belum Dapat Diangkat

Gambar Ilustrasi Dokter Sedang Melakukan Operasi Caesar
Sumber: Freepik

Saat ini, jarum tersebut masih belum diangkat, sehingga dia harus mengunjungi rumah sakit empat kali sebulan untuk tindak lanjut guna memantau kondisinya.

Meskipun sebagian besar biaya pengobatannya ditanggung oleh asuransi, dia masih menghadapi tekanan keuangan yang signifikan dari biaya tambahan, seperti transportasi, yang tidak mampu ditanggung oleh keluarganya yang sedang kesulitan keuangan.

Hal ini mendorongnya untuk mencari bantuan dari yayasan tersebut.

Setelah menerima permintaannya, yayasan tersebut berkoordinasi dengan pihak rumah sakit umum setempat agar kepala desa mendampingi wanita tersebut untuk perawatan komprehensif.

Mereka juga menghubungi kantor jaminan sosial setempat untuk mengatur transportasi teruntuk kunjungannya ke rumah sakit dan berjanji untuk terus menindaklanjuti perawatannya.

Sejauh ini rincian mengenai kapan jarum dapat dicabut dan durasi perawatan medis yang dibutuhkannya tidak diungkapkan. Tanggapan rumah sakit terhadap insiden tersebut dan tindakan hukum apa pun yang mungkin dilakukan untuk mendapatkan kompensasi masih belum jelas.

Dikecam di Media Sosial

Ilustrasi Melahirkan Caesar
Ilustrasi melahirkan dengan operasi caesar. (Unsplash/Amit Gaur)

Pihak rumah sakit tempat si wanita mengalami masalah telah menghadapi reaksi keras di dunia maya, dengan banyak yang mengecam kurangnya akuntabilitas dokter tersebut.

Kejadian ini menuai komentar dari pengguna media sosial yang mengatakan, "Dia harus menuntut dokter tersebut sepenuhnya! Mereka harus memberikan kompensasi kepadanya atas penderitaannya selama 18 tahun."

Yang lain menambahkan, "Perhatian terhadap detail sangat penting dalam setiap tugas. Dokter yang lalai ini harus menghadapi konsekuensi, dan dokter yang tidak bertanggung jawab pantas dihukum!"

Seorang pengguna lainnya menyatakan kekhawatirannya, dengan mengatakan, "Saya khawatir dengan suaminya."

Infografis Cek Fakta
Infografis Cek Fakta: Kumpulan Hoaks Seputar Covid 19 terbaru yang beredar di WhatsApp (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya