7 WNI Tewas Kecelakaan Mobil di Malaysia, Begini Kronologinya

Berdasarkan pemeriksaan awal, para WNI korban tewas kecelakaan dilaporkan berusia antara 16 hingga 53 tahun.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 24 Nov 2024, 17:17 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2024, 17:17 WIB
Ilustrasi bendera Malaysia (pixabay)
Ilustrasi bendera Malaysia (pixabay)

Liputan6.com, Sarawak - Tujuh Warga Negara Indonesia (WNI) dilaporkan mengalami kecelakaan di Sarawak, Malaysia pada Kamis (21/11).

Laporan The Sun.my yang dikutip Minggu (24/11/2024) menyebut polisi tengah berupaya memastikan apakah status masuk tujuh WNI yang tewas dalam kecelakaan lalu lintas di KM 448 Jalan Betong-Sarikei-Meradong, Sarikei, pada Kamis (21/11) malam -- sah atau tidak.

Kepala Kepolisian Distrik Sarikei, Inspektur Aswandy Anis, mengatakan sejauh ini identitas ketujuh WNI tersebut belum dapat dipastikan dan polisi telah menghubungi Konsulat Jenderal Indonesia untuk meminta bantuan dalam proses identifikasi.

Menurutnya, berdasarkan pemeriksaan awal, para korban berusia antara 16 hingga 53 tahun, sedangkan pengemudi MPV Perodua Alza yang mengangkut mereka, yang juga tewas, adalah warga setempat yang beralamat di Sibu dan tidak memiliki catatan kriminal.

"Semua jenazah korban berada di Rumah Sakit Sarikei untuk diautopsi," kata Aswandy Anis pada Jumat (22/11).

Pada Kamis (21/11), kedelapan korban tewas dalam kecelakaan yang melibatkan MPV mereka dan four-wheel drive pick-up truck (sejenis truk pikap) dengan dua orang di dalamnya, pengemudi dan seorang penumpang.

Seorang juru bicara pusat operasi Sarawak mengatakan semua korban yang meninggal adalah penumpang Perodua Alza, sementara pengemudi dan penumpang kendaraan truk pikap selamat dengan luka-luka.

Sementara itu, dalam rekonstruksi kronologi kecelakaan, Aswandy mengatakan pada hari Kamis (21/11) sekitar pukul 14.50, sebuah mobil polisi jenis MPV yang berpatroli di persimpangan Jalan Jakar menemukan Perodua Alza yang mencurigakan dan memerintahkan pengemudi untuk berhenti. Namun, ia mengatakan bahwa saat melarikan diri dari pemeriksaan polisi, pengemudi melaju ke jalur yang berlawanan dan melaju melawan arus sementara tim mobil polisi jenis MPV kembali membunyikan sirene untuk memperingatkannya agar menghentikan kendaraan tetapi diabaikan.

"(Selama pengejaran) Ketika mencapai jembatan Sungai Nyelong di Jalan Raya Pan Borneo, mobil MPV tersebut bertabrakan dengan kendaraan pikap yang melaju dari arah berlawanan yang mengakibatkan kematian ketujuh penumpang dan pengemudi di tempat kejadian," jelas Aswandy.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya