Liputan6.com, Paris - 52 tahun yang lalu menjadi sejarah baru di Vietnam, pasalnya Presiden Amerika Serikat (AS) Richard Nixon secara resmi memerintahkan penghentian serangan bom terhadap Vietnam Utara. Keputusan ini diambil setelah adanya kemajuan dalam perundingan damai di Paris, Prancis.
Menurut laporan BBC on This Day yang dikutip Rabu (15/1/2025), kala itu Dr. Henry Kissinger, Penasihat Keamanan Nasional Nixon, kembali dari Paris membawa rancangan proposal perdamaian.
Baca Juga
Perundingan yang melibatkan delegasi dari Vietnam Utara, Vietnam Selatan, dan Amerika Serikat menunjukkan adanya kemajuan dengan berbagai kompromi dari semua pihak. Namun, sejumlah isu politik penting masih menjadi perdebatan dan belum mencapai kata sepakat.
Advertisement
Meskipun serangan udara ke Vietnam Utara dihentikan, serangan terhadap pasukan komunis di Vietnam Selatan, Laos, dan Kamboja tetap berlanjut. Delegasi komunis di Paris mendesak agar gencatan senjata diperluas hingga mencakup wilayah-wilayah tersebut.
Di Saigon, utusan khusus Presiden AS Richard Nixon, Jenderal Alexander Haig, bertemu dengan Presiden Vietnam Selatan, Nguyen Van Thieu. Mereka membahas perjanjian damai yang terdiri dari 25 pasal. Setelah pertemuan awal yang berlangsung selama tiga jam, Presiden Thieu memutuskan untuk mengirim delegasi beranggotakan lima orang ke Paris guna mendalami proposal tersebut.
Sementara di AS, tanggapan terhadap keputusan ini cukup hati-hati. Senator Barry Goldwater, yang sebelumnya mendukung keterlibatan Amerika di Vietnam, menyatakan, "Saya tidak bisa mengatakan perdamaian sudah di depan mata, tetapi merasa kita sedang membuat kemajuan."
Menuju Akhir Perang Vietnam: Kesepakatan Gencatan Senjata dan Harapan Perdamaian
Koresponden The Daily Telegraph di Saigon melaporkan bahwa Presiden Thieu mungkin akan berhati-hati dalam menolak kesepakatan yang dianggap adil oleh Washington, karena khawatir akan kehilangan dukungan Amerika Serikat.
Sepekan kemudian, Dr. Kissinger kembali ke Paris untuk melanjutkan perundingan dengan delegasi Vietnam Utara. Pada 23 Januari 1973, kedua pihak mencapai kesepakatan gencatan senjata yang mulai berlaku pada tengah malam, 27 Januari 1973.
Isi kesepakatan tersebut mencakup di antaranya:
- Rencana reunifikasi Vietnam secara bertahap.
- Pengakuan keberadaan pasukan Vietnam Selatan dan Vietcong di wilayah masing-masing.
- Pembebasan seluruh tahanan perang Amerika dalam waktu 60 hari, dengan syarat penarikan penuh pasukan Amerika dari Vietnam dalam periode yang sama.
Namun, kesepakatan tersebut tidak menyebutkan keberadaan pasukan Vietnam Utara di Vietnam Selatan.
Kesepakatan ini menjadi titik akhir keterlibatan militer Amerika Serikat dalam Perang Vietnam yang telah berlangsung sejak 12 Februari 1955.
Berdasarkan data Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada Januari 1973, korban jiwa akibat perang ini sangat besar. Berikut ini rinciannya:
- Tentara Amerika Serikat: 45.933 tewas
- Tentara Vietnam Selatan: 181.483 tewas
- Sekutu asing: 5.224 tewas
- Tentara Vietnam Utara dan Vietcong: 922.290 tewas
Adapun tahanan perang Amerika terakhir dibebaskan pada 30 Maret 1973. Dua tahun kemudian, Vietnam dilaporkan resmi bersatu pada 30 April 1975.
Perintah dari Presiden Nixon pada 15 Januari 1973 menjadi langkah penting menuju akhir Perang Vietnam, sekaligus menandai babak baru dalam sejarah hubungan internasional di negara Asia Tenggara tersebut.
Advertisement