Liputan6.com, Brussels - Uni Eropa tidak bisa bergantung pada Amerika Serikat (AS) untuk membela dirinya dan harus meningkatkan pengeluaran militer serta kesiapsiagaan keamanan untuk membantu Ukraina dan mencegah Rusia menyerang negara-negara tetangganya lebih lanjut. Hal tersebut disampaikan salah satu pemimpin di Uni Eropa pada Rabu (22/1/2025).
"Tanyakan bukan apa yang bisa dilakukan AS untuk keamanan kita. Tanyakan apa yang bisa kita lakukan untuk keamanan kita sendiri," kata Perdana Menteri Polandia Donald Tusk, yang negaranya memegang presidensi Uni Eropa, dengan memparafrasekan kutipan dari pidato pelantikan Presiden AS John F. Kennedy pada tahun 1961, seperti dikutip dari AP, Kamis (23/1).
Advertisement
Baca Juga
Polandia Buka Peluang Investasi untuk Program Makan Bergizi Gratis dan Pembangunan Tiga Juta Rumah Indonesia
Keamanan Eropa dan Perdagangan dengan Indonesia Jadi Prioritas Keketuaan Polandia di Uni Eropa
Uni Eropa Kecam Putusan Pengadilan Militer Pakistan terhadap 25 Warga Sipil, Dinilai Ciderai Demokrasi
Dalam pidatonya di hadapan anggota parlemen Uni Eropa, Tusk mendesak blok ini untuk "mengambil kendali" atas keamanan mereka sendiri dan mengidentifikasi kelemahan-kelemahan mereka.
Advertisement
"Jika Eropa ingin bertahan, dia harus dipersenjatai," tegasnya.
Kekhawatiran semakin meningkat bahwa Donald Trump mungkin akan berusaha untuk segera mengakhiri perang melalui pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan syarat-syarat yang tidak menguntungkan bagi Ukraina atau sekali lagi menolak untuk membela sekutu-sekutu Eropa yang tidak meningkatkan anggaran militer mereka.
"Kita perlu kembali percaya pada kekuatan kita," sebut Tusk di Strasbourg, Prancis. "Kita kuat, kita setara dengan kekuatan terbesar di dunia. Yang perlu kita lakukan hanyalah percaya pada hal itu."
Tusk mengatakan bahwa negaranya menghabiskan hampir 5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) untuk anggaran pertahanan, lebih banyak daripada sekutu NATO mana pun, termasuk AS. Dia mendesak rekan-rekannya di Uni Eropa untuk mencocokkan tingkat tersebut setidaknya sampai Rusia mundur.
"Sekaranglah saatnya kita perlu secara radikal meningkatkan pengeluaran pertahanan kita (namun) tidak selamanya," ujar Tusk.
Sinyal Berbahaya
Di Brussel, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Kaja Kallas memperingatkan tentang bahaya yang sudah ditimbulkan oleh Rusia, yakni serangkaian sabotase, serangan siber, kampanye disinformasi, dan pengacauan GPS elektronik.
"Banyak badan intelijen nasional kita memberikan informasi bahwa Rusia bisa menguji kesiapan Uni Eropa untuk membela diri dalam 3 hingga 5 tahun ke depan," tutur Kallas dalam pertemuan Badan Pertahanan Eropa. "Kepada siapa lagi kita mendengarkan jika bukan kepada mereka?"
Kallas memperingatkan bahwa industri pertahanan Rusia "memproduksi tank, bom glider, dan peluru artileri dalam jumlah besar. Dalam 3 bulan, mereka bisa memproduksi lebih banyak senjata dan amunisi daripada yang bisa kita produksi dalam 12 bulan."
Dia menggambarkan Rusia sebagai "negara yang sangat militeristik yang merupakan ancaman eksistensial bagi kita semua. Waktu kita semakin habis. Rakyat Ukraina berjuang untuk kebebasan mereka dan kebebasan kita. Mereka semua memberi kita waktu."
Kallas mencatat bahwa negara-negara anggota Uni Eropa rata-rata menghabiskan sekitar 1,9 persen dari PDB untuk anggaran militer mereka, sementara Rusia menghabiskan 9 persen. Dua puluh tiga negara anggota Uni Eropa juga merupakan anggota NATO, yang mendorong sekutu-sekutunya untuk menghabiskan setidaknya 2 persen dari PDB mereka untuk pertahanan.
Kegagalan Uni Eropa untuk berinvestasi dalam kemampuan militer, sebut Kallas, mengirimkan sinyal berbahaya kepada pihak yang agresif.
"Kelemahan mengundang mereka," ungkap Kallas.
Bagaimanapun, Kallas menekankan bahwa AS adalah "sekutu terkuat kita dan harus tetap demikian."
Para pemimpin Uni Eropa dijadwalkan bertemu dalam retret informal di luar Brussel pada 3 Februari untuk pembicaraan yang sepenuhnya berfokus pada keamanan dan pertahanan untuk pertama kalinya. Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte dijadwalkan hadir.
Advertisement