Liputan6.com, Jakarta Lebaran, yang dikenal sebagai Hari Raya Idul Fitri, merupakan momen yang sangat berarti bagi umat Muslim di seluruh dunia. Namun, tradisi Lebaran di Eropa sangat beragam dan berbeda-beda tergantung pada negara dan komunitas Muslim yang ada.
Uni Eropa merupakan sebuah blok yang terdiri dari berbagai negara di Eropa dengan budaya dan tradisi yang kaya. Oleh karena itu, tidak ada satu tradisi khusus 'Uni Eropa' untuk merayakan Lebaran.
Baca Juga
Namun begitu, di tiap negara Eropa banyak tradisi unik yang muncul selama perayaan Lebaran. Beberapa negara memiliki cara tersendiri untuk merayakan hari istimewa ini, mulai dari pertukaran hadiah hingga festival yang meriah.
Advertisement
Beberapa tradisi Lebaran yang populer di berbagai negara Eropa pun bisa digali. Salah satu tradisi yang menarik datang dari Jerman, di mana masyarakat Muslim sering melakukan pertukaran hadiah selama tiga hari setelah Lebaran.
Tradisi ini mirip dengan yang dilakukan saat Natal, di mana keluarga dan tetangga saling mengunjungi dan memberikan hadiah sebagai tanda kasih sayang dan kebersamaan. Ini adalah cara yang indah untuk mempererat hubungan antar keluarga dan komunitas.
Prasmanan Internasional di Islandia
Di Islandia, tradisi Lebaran ditandai dengan prasmanan yang menyajikan beragam hidangan internasional. Masyarakat Muslim di sana mengundang keluarga dan teman untuk menikmati hidangan khas Timur Tengah dan makanan lokal.
Prasmanan ini tidak hanya menjadi ajang untuk menikmati makanan, tetapi juga sebagai kesempatan untuk mempererat hubungan keluarga dan merayakan kebersamaan.
Advertisement
Membeli Baju Baru dan Fête Sucrée di Prancis
Di Prancis, membeli pakaian baru menjelang Lebaran adalah tradisi yang umum dilakukan. Hal ini juga mirip dengan banyak negara lain, termasuk Indonesia.
Selain itu, komunitas Muslim di Prancis juga merayakan Lebaran dengan berbagi makanan manis seperti kue dan pastry setelah salat Id. Tradisi ini dikenal sebagai Fête Sucrée, yang melambangkan kebersamaan dan perayaan.
Trick or Treat di Rusia
Di Rusia, ada tradisi unik di mana anak-anak berkeliling meminta permen dan manisan dari rumah ke rumah, mirip dengan tradisi Halloween.
Meskipun terdengar tidak biasa, ini menunjukkan bagaimana budaya lokal dapat mempengaruhi cara perayaan Lebaran di suatu tempat.
Advertisement
Festival Lebaran di Inggris
Di Inggris, khususnya di London, diadakan festival Lebaran yang meriah di Trafalgar Square. Festival ini menampilkan berbagai pertunjukan musik, kaligrafi, dan acara lainnya yang merayakan keberagaman budaya. Ini adalah kesempatan bagi masyarakat untuk berkumpul dan merayakan Lebaran dengan cara yang penuh warna dan menarik.
Â
Tradisi Lebaran di Eropa Sangat Bervariasi
Perlu diingat bahwa tradisi Lebaran di Eropa sangat bervariasi tergantung pada komunitas Muslim lokal dan pengaruh budaya setempat. Di banyak tempat, perayaan Lebaran menggabungkan unsur-unsur budaya lokal dengan tradisi Islam, menciptakan perayaan yang unik dan menarik.
Misalnya, di negara-negara Asia dan Afrika, perayaan Lebaran sering kali lebih terfokus pada ritual keagamaan dan kegiatan sosial, sementara di Eropa, ada lebih banyak variasi dalam cara perayaan dilakukan seperti disampaikan di atas.
Secara keseluruhan, tradisi Lebaran di Eropa mencerminkan keragaman budaya dan cara hidup masyarakat Muslim di sana. Dengan berbagai cara merayakan, dari pertukaran hadiah hingga festival yang meriah, Lebaran di Eropa menawarkan pengalaman yang kaya dan beragam bagi mereka yang merayakannya.
Advertisement
