Vatikan: Rumor Paus Fransiskus Mengundurkan Diri Tidak Berdasar

Beredar kabar Paus Fransiskus mengundurkan diri dari posisinya. Namun Vatikan menegaskan bahwa fokus utama saat ini adalah kesehatan dan pemulihan Sri Paus setelah dirawat di Rumah Sakit Gemelli akibat infeksi saluran pernapasan.

oleh Benedikta Miranti T.V Diperbarui 24 Feb 2025, 16:00 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2025, 16:00 WIB
Paus Fransiskus Pimpin Misa Agung di Stadion Utama dan Madya Gelora Bung Karno
Misa agung itu bertemakan Iman, Persaudaraan, dan Bela Rasa. (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya

Liputan6.com, Roma - Beredar kabar bahwa Paus Fransiskus mengundurkan diri dari jabatannya sebagai pemimpin Vatikan. Rumor tersebut menyeruak di tengah kondisi kesehatannya yang menurun.

Sekretaris Negara Vatikan, Kardinal Pietro Parolin, menegaskan bahwa spekulasi mengenai kemungkinan pengunduran diri Paus Fransiskus tidak memiliki dasar yang kuat.

Dalam wawancara dengan surat kabar Italia, Corriere della Sera, ia menekankan bahwa perhatian utama saat ini adalah kesehatan, pemulihan, dan kembalinya pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia itu ke Vatikan.

"Semua ini tampaknya hanya spekulasi yang tidak berdasar. Saat ini, fokus kami adalah kesehatan Bapa Suci, pemulihannya, dan kepulangannya ke Vatikan—hanya itu yang penting," ujar Kardinal Parolin dalam wawancara tersebut, seperti dikutip dari Vatican News, Senin (24/2/2025).

Sebagai informasi, Paus Fransiskus telah menjalani perawatan di Rumah Sakit Gemelli sejak Jumat, 14 Februari, akibat infeksi saluran pernapasan.

Ketika ditanya mengenai rumor dan spekulasi yang beredar di Vatikan, Kardinal Parolin menegaskan bahwa dirinya tidak mengetahui adanya manuver tertentu terkait hal tersebut.

"Sejujurnya, saya tidak mengetahui adanya gerakan seperti itu. Saya juga berusaha untuk tidak terlibat dalam spekulasi. Dalam situasi seperti ini, wajar jika muncul rumor yang tidak terverifikasi atau komentar yang keliru. Namun, saya tidak melihat adanya pergerakan khusus terkait hal ini, dan sejauh ini saya belum mendengar hal semacam itu," jelas Kardinal Parolin.

 

Paus Fransiskus Ditekan untuk Mundur?

Paus Fransiskus saat bertemu dengan sekelompok orang lanjut usia dan orang sakit di Panti Jompo St. Theresa di Singapura, Jumat, (13/9/2024).
Paus Fransiskus saat bertemu dengan sekelompok orang lanjut usia dan orang sakit di Panti Jompo St. Theresa di Singapura, Jumat, (13/9/2024). Paus Fransiskus mengakhiri kunjungannya ke Singapura dengan memuji tradisi kerukunan antarumat beragama di sana. (Dok. AP Photo/Gregorio Borgia)... Selengkapnya

Kardinal Parolin, yang baru saja kembali dari kunjungan ke Burkina Faso, juga menyatakan bahwa ia telah memberi tahu Paus Fransiskus bahwa dirinya siap mengunjungi rumah sakit jika diperlukan. Namun, sejauh ini, kunjungan tersebut belum diperlukan.

"Dalam hal ini, lebih baik bagi beliau untuk tetap terlindungi dan mengurangi jumlah kunjungan agar bisa beristirahat dengan baik, sehingga pengobatan menjadi lebih efektif. Syukur kepada Tuhan, laporan dari Rumah Sakit Gemelli menunjukkan perkembangan yang positif—beliau dalam proses pemulihan yang baik. Beberapa dokumen resmi bahkan telah dikirimkan kepadanya, yang berarti kondisinya terus membaik," tambahnya.

Sementara itu, Prefek Dikasteri untuk Ajaran Iman, Kardinal Víctor Manuel Fernández, dalam wawancara dengan surat kabar Argentina La Nación, menegaskan bahwa tidak masuk akal bagi beberapa kelompok untuk memberikan tekanan agar Paus Fransiskus mengundurkan diri.

"Mereka telah mencoba menekan Paus untuk mundur beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir, tetapi keputusan tersebut sepenuhnya merupakan keputusan bebas dari Sri Paus agar tetap sah," ungkapnya.

Kardinal Fernández juga membantah bahwa ada atmosfer pra-konklaf atau diskusi mengenai siapa yang akan menjadi penerus Paus Fransiskus lebih dari biasanya.

"Saya tidak melihat adanya tanda-tanda suasana pra-konklaf, maupun peningkatan diskusi tentang calon pengganti dibandingkan tahun lalu—tidak ada yang luar biasa," katanya.

Ia pun menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa yang terpenting saat ini adalah tubuh Paus Fransiskus merespons dengan baik terapi yang dijalaninya.

Infografis Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia 3-6 September 2024. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia 3-6 September 2024. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya