Sambaran petir pada Jumat 28 Juni 2013 di Arizona berubah menjadi kobaran api -- dipicu hawa panas, cuaca kering, dan angin kencang. Bara menghanguskan sekitar 400 hektar padang rumput dan semak-semak.
Sebanyak 200 anggota pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi, termasuk dari satuan elit Damkar Prescott. Namun tragis, dari 20 anggota, 19 di antaranya tewas di tengah suhu 54 derajat Celcius yang memanggang kota Yarnell, sekitar 130 km sebelah barat laut Phoenix. Sementara, belum ada korban dilaporkan dari pihak warga.
Hilangnya 19 penakluk api dari Arizona disebut sebagai yang terburuk, setelah tragedi 9/11 -- yang merenggut 340 nyawa petugas damkar.
Presiden AS Barack Obama pun angkat bicara soal musibah itu. "Mereka adalah pahlawan," kata Obama, merujuk 19 anggota pemadam yang tewas, didampingi istrinya Michelle, seperti dimuat News.com.au, Senin (1/7/2013).
Menurut Obama, "Mereka adalah kumpulan profesional yang menempuh perjalanan ke seluruh penjuru negara tanpa pamrih. Mau menempuh risiko bahaya untuk melindungi nyawa dan harta benda milik warga yang tidak pernah mereka temui."
Obama menyatakan, dalam beberapa hari terakhir, ratusan pemadam kebakaran telah berjuang mengatasi kobaran api yang sangat berbahaya di Arizona dan Southwest. Pemerintah federal terus berusaha membantu dan berkomunikasi secara intensif dengan pemerintah lokal dan negara bagian.
Sebelumnya, kepala pemadam kebakaran setempat menyatakan, 19 petugas pemadam kebakaran dilaporkan hilang setelah mereka putus kontak dengan anggota tim yang lain.
"Kami baru kehilangan 19 anggota, orang-orang terbaik. Saat ini, kami dalam kondisi krisis," kata Kepala Pemadam Kebakaran Prescott, Dan Fraijo, Minggu 30 Juni malam waktu setempat.
Badan Kehutanan Arizona menyatakan, pihaknya hanya menemukan satu petugas damkar lain, dalam kondisi selamat, dari insiden ini. Korban masih bernyawa, meski mengalami luka bakar sekitar 75 persen.
Pasukan Elit
Para petugas yang hilang berasal dari pasukan Granite Mountain Hotshots, yang punya moto "To Be, Rather Than to Seem"-- bertindak lebih dari sekadar yang terlihat.
Setiap musim kering, ketika kebakaran merajalela, pasukan mendapatkan lusinan panggilan dari empat negara bagian berbeda. Tak hanya menangani kebakaran di kota Presscott, Arizona -- tempat mereka bermarkas.
Atas peran dan keberaniannya, pasukan itu diganjar penghargaan sebagai "hotshot" alias sebutan bagi pasukan khusus damkar Amerika. Mereka dianggap sebagai kelompok elit di kalangan pemadam kebakaran. Juga mendapat pelatihan eksklusif untuk melakukan tugas-tugas sulit dan berbahaya.
Pasukan, yang terdiri dari 20 orang ini, dilatih menelusuri wilayah-wilayah rawan api, juga siap ditempatkan di area terpencil, dengan kebutuhan logistik yang terbatas. Mereka adalah orang-orang pemberani yang meninggal dunia dalam tugas. Seperti kata Obama, sebagai pahlawan... (Ein/Yus)
Sebanyak 200 anggota pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi, termasuk dari satuan elit Damkar Prescott. Namun tragis, dari 20 anggota, 19 di antaranya tewas di tengah suhu 54 derajat Celcius yang memanggang kota Yarnell, sekitar 130 km sebelah barat laut Phoenix. Sementara, belum ada korban dilaporkan dari pihak warga.
Hilangnya 19 penakluk api dari Arizona disebut sebagai yang terburuk, setelah tragedi 9/11 -- yang merenggut 340 nyawa petugas damkar.
Presiden AS Barack Obama pun angkat bicara soal musibah itu. "Mereka adalah pahlawan," kata Obama, merujuk 19 anggota pemadam yang tewas, didampingi istrinya Michelle, seperti dimuat News.com.au, Senin (1/7/2013).
Menurut Obama, "Mereka adalah kumpulan profesional yang menempuh perjalanan ke seluruh penjuru negara tanpa pamrih. Mau menempuh risiko bahaya untuk melindungi nyawa dan harta benda milik warga yang tidak pernah mereka temui."
Obama menyatakan, dalam beberapa hari terakhir, ratusan pemadam kebakaran telah berjuang mengatasi kobaran api yang sangat berbahaya di Arizona dan Southwest. Pemerintah federal terus berusaha membantu dan berkomunikasi secara intensif dengan pemerintah lokal dan negara bagian.
Sebelumnya, kepala pemadam kebakaran setempat menyatakan, 19 petugas pemadam kebakaran dilaporkan hilang setelah mereka putus kontak dengan anggota tim yang lain.
"Kami baru kehilangan 19 anggota, orang-orang terbaik. Saat ini, kami dalam kondisi krisis," kata Kepala Pemadam Kebakaran Prescott, Dan Fraijo, Minggu 30 Juni malam waktu setempat.
Badan Kehutanan Arizona menyatakan, pihaknya hanya menemukan satu petugas damkar lain, dalam kondisi selamat, dari insiden ini. Korban masih bernyawa, meski mengalami luka bakar sekitar 75 persen.
Pasukan Elit
Para petugas yang hilang berasal dari pasukan Granite Mountain Hotshots, yang punya moto "To Be, Rather Than to Seem"-- bertindak lebih dari sekadar yang terlihat.
Setiap musim kering, ketika kebakaran merajalela, pasukan mendapatkan lusinan panggilan dari empat negara bagian berbeda. Tak hanya menangani kebakaran di kota Presscott, Arizona -- tempat mereka bermarkas.
Atas peran dan keberaniannya, pasukan itu diganjar penghargaan sebagai "hotshot" alias sebutan bagi pasukan khusus damkar Amerika. Mereka dianggap sebagai kelompok elit di kalangan pemadam kebakaran. Juga mendapat pelatihan eksklusif untuk melakukan tugas-tugas sulit dan berbahaya.
Pasukan, yang terdiri dari 20 orang ini, dilatih menelusuri wilayah-wilayah rawan api, juga siap ditempatkan di area terpencil, dengan kebutuhan logistik yang terbatas. Mereka adalah orang-orang pemberani yang meninggal dunia dalam tugas. Seperti kata Obama, sebagai pahlawan... (Ein/Yus)