[VIDEO] Organisasi Islam Indonesia Tolak Kudeta Presiden Morsi

Sejumlah organisasi Islam, seperti Muhamadiyah, Nasyiatul Aisyiah dan Majelis Intelektual dan Ulama Muda mengutuk kekerasan di Mesir.

oleh Liputan6 diperbarui 29 Jul 2013, 16:59 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2013, 16:59 WIB
ulama-mesir130729c.jpg

Konflik internal Mesir semakin memanas. Korban jiwa terus berjatuhan. Sejumlah organisasi Islam di indonesia mengecam keras aksi kekerasan ini. Dan menolak kudeta terhadap Presiden Mohammed Morsi.

Duka menyelimuti Masjid Saliheen, Minggu 28 Juli 2013 waktu setempat. Kaum Ikhwanul Muslimin mensalatkan seorang pemuda yang tewas dalam bentrokan Sabtu 27 Juli lalu. Pemuda tersebut merupakan satu dari puluhan korban pemerintah Mesir yang menyerang warganya.

Ibu pemuda itu mengatakan, anaknya hanyalah mahasiswa medis yang berusaha membantu di lokasi bentrokan. Tapi ajal menjemput remaja tersebut.

Sementara itu, di luar Masjid Rabaa Al Adawiyah, Ikhwanul Muslimin berkumpul dan tetap melakukan protes terhadap pihak militer yang diklaim telah menghancurkan hak demokrasi warga Mesir. Mereka mengecam kudeta militer yang menggulingkan Mohammed Morsi dari Presiden Mesir yang dipilih secara demokratis.

Namun Menteri Luar Negeri Mesir Nabil Fahmy menyatakan, pemerintah mesir saat ini menginginkan perdamaian dan akan memberikan porsi tertentu untuk Ikhwanul Muslimin dalam berpolitik.

Menteri Pertahanan Jenderal Abdel Fatah Al Sisi beberapa hari lalu menyatakan prihatin dengan risiko keamanan yang diperketat. Itulah mengapa ia angkat bicara. Namun hal ini menjadi terkesan bahwa militerlah yang berperan. Padahal militer bertugas untuk memastikan keamanan warga dan negara.

Sementara di Indonesia, sejumlah organisasi Islam, seperti Muhamadiyah, Nasyiatul Aisyiah dan Majelis Intelektual dan Ulama Muda mengutuk kekerasan yang terjadi di Mesir. Dan menolak kudeta terhadap Presiden Mohammed Morsi. Pernyataan bersama pun dibuat.

"Kami menuntut PBB untuk menegakkan hukum dan demokrasi. Dan menolak kudeta ilegal terhadap Presiden Morsi yang terpilih secara demokratis, dan berusaha untuk mengembalikan kekuasaan Presiden Morsi," kata Ketua Dewan Taqwa Islamiah, Zahir Khan, seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Senin (29/7/2013).

Konflik internal terbaru mesir menewaskan lebih dari 70 orang dalam bentrokan pada Jumat 26 Juli lalu. Jutaan warga Mesir kini terbelah menjadi 2 kubu, yakni kubu pendukung Morsi dan kubu anti-Morsi. (Riz/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya