Topan Wipha Terjang Tokyo, 13 Warga Meninggal

Siklus Topan Wipha yang terjadi tahunan menerjang Tokyo dan sekitarnya.

oleh Tan diperbarui 16 Okt 2013, 12:25 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2013, 12:25 WIB
topan-wipha-131016b.jpg
Topan Wipha menerjang wilayah Tokyo dan sekitarnya pada Rabu pagi waktu setempat. Akibatnya 13 orang meninggal dunia dan 50 orang lainnya dinyatakan hilang.

Tiga belas orang itu ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia di Pulau Izu Oshima, sekitar 120 km di selatan Tokyo, setelah sungai meluap dan badai menyebabkan longsor lumpur dari pegunungan.

Terjangan Topan Wipha yang cukup kuat, juga membuat hampir 20 ribu orang diminta mengungsi. Tak hanya itu, dilansir dari Japan Today yang dimuat Liputan6.com, Rabu (16/10/2013), ratusan penerbangan juga terkena imbas topan dan dibatalkan.

Seorang wanita tersapu oleh sungai yang meluap di barat Tokyo dan setidaknya 50 masih hilang, pemerintah Jepang mengatakan, termasuk dua anak sekolah ditelan oleh gelombang raksasa di pantai.

Lalu, sekitar 20 orang menderita luka ringan karena terjatuh dan terhantam benda yang terbang seperti genteng. Dalam tayangan televisi, juga terlihat jalan terputus karena tumpukan reruntuhan dan rumah dengan lubang menganga.

"Aku mendengar suara berderak dan kemudian pohon-pohon di lereng bukit semua terjatuh. Kemudian lumpur meluncur ke arah rumah," kata seorang wanita di televisi nasional NHK Oshima.

Topan yang juga membawa hujan lebat, mengguyur kota berpenduduk 30 juta jiwa pada pagi hari.

Beberapa rute kereta api distop. Lebih dari 500 penerbangan dibatalkan. Ribuan sekolah ditutup sebagai tindakan pencegahan jatuhnya korban.

Pembangkit Nuklir Fukushima Terancam?

Operator pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima di utara Tokyo juga terkena dampak akibat terjangan Topan Wipha. Para pegawain melakukan pemompaan air hujan yng masuk menggenangi lokasi pembangkit nuklir itu. Mereka memompa keluar air hujan pada tangki penyimpanan air radioaktif. Air hujan itu akan dipompa ke tangki kosong, diperiksa kadar radioaktifnya, dan jika tidak terkontaminasi akan dilepas ke laut.

Operator pembangkit, Tokyo Electric Power Co (TEPCO), juga berjuang agar tak terjadi kebocoran radioaktif dan membatalkan semua pekerjaan lepas pantai serta masih menimbang apakah akan melanjutkan pekerjaan darat setelah menilai cuaca buruk itu.

Selain di rekator nuklir Fukushima, Nissan Motor Co juga meniadakan shift pagi untuk para karyawan yang bekerja di cabang Oppama and Yokohama di selatan Tokyo hingga kondisi benar-benar aman.

Topan Wipha adalah topan terkuat yang mendekati timur Jepang sejak Oktober 2004. Siklon tahunan itu menimbulkan banjir yang memicu longsor dan menewaskan hampir 100 orang. Ribuan orang terpaksa mengungsi dan mengakibatkan kerusakan senilai miliaran dolar. (Tnt/Yus)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya