Badan Keamanan Amerika Serikat (NSA) dan intelijen Inggris diam-diam menyadap komunikasi pengguna Google dan Yahoo. Ratusan juta metadata telah berhasil didapatkan dalam penyadapan ini.
Laman NBC News, Jumat (1/11/2013) memberitakan, intelijen mengumpulkan metadata dalam jumlah yang sangat besar dari orang Amerika Serikat yang tinggal, bekerja, dan melakukan perjalanan ke luar negeri. Data tersebut diambil saat orang AS menggunakan telepon dari negara lain dan akun email mereka.
"Jika Anda menggunakan kode area AS, maka Anda tersaring keluar," kata salah satu pejabat senior AS. Menurut pejabat itu, penyadapan ini tidak berarti isi pembicaraan melalui telepon atau email dibaca secara rutin.
Data yang dikumpulkan tidak bisa diidentifikasi untuk setiap orangnya, kecuali orang itu menjadi "target valid intelijen," tutur pejabat yang tidak disebut namanya itu.
Jika seseorang dianggap sebagai target, maka agen intelijen akan mengambil akun orang tersebut untuk dibaca isi email-nya atau didengarkan isi pembicaraan teleponnya.
Sebelumnya, majalah Italia Panorama memberitakan NSA telah memata-matai Vatikan. Namun tudingan itu dibantah oleh pejabat NSA.
Laporan Panorama mengulangi tuduhan bahwa NSA telah melakukan penyadapan terhadap 46 juta panggilan telepon Italia antara Desember 2012 dan Januari 2013. Mirip dengan apa yang dilakukan pada Prancis dan Spanyol. (Eks)
Laman NBC News, Jumat (1/11/2013) memberitakan, intelijen mengumpulkan metadata dalam jumlah yang sangat besar dari orang Amerika Serikat yang tinggal, bekerja, dan melakukan perjalanan ke luar negeri. Data tersebut diambil saat orang AS menggunakan telepon dari negara lain dan akun email mereka.
"Jika Anda menggunakan kode area AS, maka Anda tersaring keluar," kata salah satu pejabat senior AS. Menurut pejabat itu, penyadapan ini tidak berarti isi pembicaraan melalui telepon atau email dibaca secara rutin.
Data yang dikumpulkan tidak bisa diidentifikasi untuk setiap orangnya, kecuali orang itu menjadi "target valid intelijen," tutur pejabat yang tidak disebut namanya itu.
Jika seseorang dianggap sebagai target, maka agen intelijen akan mengambil akun orang tersebut untuk dibaca isi email-nya atau didengarkan isi pembicaraan teleponnya.
Sebelumnya, majalah Italia Panorama memberitakan NSA telah memata-matai Vatikan. Namun tudingan itu dibantah oleh pejabat NSA.
Laporan Panorama mengulangi tuduhan bahwa NSA telah melakukan penyadapan terhadap 46 juta panggilan telepon Italia antara Desember 2012 dan Januari 2013. Mirip dengan apa yang dilakukan pada Prancis dan Spanyol. (Eks)