Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memanggil Duta Besar (Dubes) Australia untuk Indonesia, Greg Moriarty untuk meminta penjelasan terkait pemberitaan surat kabar Sydney Morning Herald pada 31 Oktober 2013 -- soal dugaan fasilitas penyadapan di Kedutaan Besar (Kedubes) Australia di Jakarta, pagi ini.
"Pemanggilan Duta Besar Australia untuk Indonesia Greg Moriarty dilakukan tadi pagi, sebagaimana dijelaskan sehari sebelumnya," kata Direktur Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri Siti Sofia di Jakarta, Jumat (1/11/2013).
Dia menjelaskan, Kemlu RI menuntut penjelasan dari Pemerintah Australia soal fasilitas penyadapan yang ada di dalam Gedung Kedubes Australia di Jakarta dan Konsulat Jenderal (Konjen) Australia di Denpasar.
Menurut Siti, apabila benar terjadi, seperti yang diberitakan Sydney Morning Herald, tindakan itu sama sekali tak mencerminkan semangat hubungan bersahabat yang selama ini terjalin antara kedua negara dan tidak dapat diterima oleh Pemerintah Indonesia.
Dubes Australia Greg Moriarty mengungkapkan pertemuan dengan pejabat Kemlu RI berjalan lancar. Tapi ia menolak menjelaskan dialog tersebut secara detail.
"Pertemuannya lancar. Kini saya harus pergi untuk melaporkan hasil pertemuan ke pemerintah kami," ujar Greg, yang dikutip dari News.com.au.
Juru bicara Kemenlu Michael Tene sebelumnya menjelaskan, pemanggilan Dubes Australia ini juga untuk menyampaikan protes pemerintah Indonesia soal isu penyadapan.
"Dubes Australia dipanggil untuk minta klarifikasi dan sampaikan sikap pemerintah seperti dalam press release kemarin," kata Tene dalam pesan singkat kepada Liputan6.com.
Dalam siaran pers pada Rabu 30 Oktober lusa kemarin, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyatakan Indonesia protes keras atas isu adanya fasilitas penyadapan di Jakarta.
"Indonesia tidak dapat menerima (penyadapan). Dan mengajukan protes keras terhadap berita tentang keberadaan fasilitas penyadapan di Kedubes di Jakarta," ujar Marty. (Ant/Riz/Ein)
Diduga Disadap, Kemlu RI Panggil Dubes Australia
Kemlu RI memanggil Dubes Australia untuk Indonesia, Greg Moriarty untuk meminta penjelasan terkait penyadapan.
Diperbarui 01 Nov 2013, 13:43 WIBDiterbitkan 01 Nov 2013, 13:43 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 InternasionalMyanmar Diguncang Gempa Susulan Magnitudo 6,4
10
Berita Terbaru
KPK Periksa Adik Febri Diansyah dalam Kasus TPPU Syahrul Yasin Limpo
VIDEO: Cerita WNI soal Gempa Besar di Thailand, Getaran Terasa hingga Lantai 20 Gedung Tinggi
5 Model Baju Gamis Polos Modern Terbaru
VIDEO: Korban Tewas Gempa Myanmar Mendekati 700 Orang saat Bantuan Internasional Mulai Berdatangan
Sempat Terdampak Banjir dan Longsor, Kereta Jalur Daop 2 Bandung dan Daop 4 Semarang Kembali Normal
Tinjau Pos Mudik, Deputi Bidkoor Poldagri: Secara Umum Aman dan Lancar
VIDEO: Nyepi, Bandara Ngurah Rai Hentikan Seluruh Operasional Penerbangan
5 Model Atasan Brokat Simple Elegan, Anti Norak
10 Gejala Kekurangan Vitamin B12 yang Mungkin Tidak Kamu Sadari
VIDEO: Gempa M 7,7 Myanmar Bikin Ambruk Gedung di Thailand dan Tewaskan 144 Orang
Sholat Maghrib Jam Berapa? Panduan Lengkap Waktu Maghrib Sesuai Syariat
Industri Manfaatkan Momen Ramadan Lawan Hoaks soal Kelapa Sawit