Jenazah tokoh antiapartheid Nelson Mandela terbang ke kampung halamannya di Qunu. Peti matinya dinaikkan ke atas pesawat dan diterbangkan menuju wilayah Eastern Cape di Afrika Selatan.
Dalam perjalanan ke Qunu, jenazah Mandela didampingi oleh cucunya yakni Mandla. Ia juga yang memberitahukan kepada mendiang kakeknya, bahwa mereka sedang dalam perjalanan ke tanah leluhur.
"Pesawat militer C130 yang membawa peti mati Nelson Mandela dikawal oleh 2 jet tempur, tiba di Mthatha jam 13.37 waktu setempat," demikian dikutip Liputan6.com dari BBC, Sabtu (14/12/2013).
Diiringi musik penghormatan, peti mati yang dilapisi bendera Afrika Selatan itu dipindahkan oleh penjaga militer dari dalam pesawat ke mobil jenazah. Lalu perjalanan darat mendiang Mandela pun dimulai.
Mengejutkan, banyak orang berjajar di sepanjang rute menuju kota Mthatha saat iring-iringan jenazah Mandela lewat. Mereka melambaikan bendera dan bersorak-sorai serta bernyanyi berjajar di rute untuk memberikan penghormatan terakhir.
Air mata serta senyum pun mengembang di wajah mereka. Mengikhlaskan kepergian sang pemimpin.
Rencananya, pemakaman kenegaraan almarhum pria yang akrab disapa Madiba itu akan digelar pada Minggu 15 Desember. Sebelum dimakamkan, peti matinya akan ditempatkan semalaman di halaman rumah kerajaan Thembu di Qunu.
Lalu, Komunitas Thembu akan melakukan upacara tradisional di tenda putih raksasa yang telah didirikan khusus.
Sekitar 4.000 orang termasuk presiden dari Afrika, beberapa perdana menteri, wakil presiden Iran dan Prince of Wales diperkirakan hadir.
Namun, tak demikian dengan Uskup Agung Desmond Tutu --teman lama Nelson Mandela-- yang justru membatalkan penerbangannya ke Eastern Cape karena merasa tak diundang.
Uskup Agung Tutu mengatakan, ia tidak memiliki keinginan untuk menghadiri pemakaman pribadi keluarga. Namun pemerintah Afrika Selatan kemudian menyatakan dirinya telah diundang.
Penghormatan Terakhir
Menjelang penerbangan hjenazah Mandela ke Eastern Cape, anggota Kongres Nasional Afrika memberikan penghormatan terakhirnya pada upacara yang digelar di Pretoria.
Presiden Jacob Zuma, pemimpin Partai African North Congress (ANC) lain dan lebih dari 1.000 anggota organisasi yang pernah dipimpin oleh Mandela juga menghadiri acara penghormatan terakhir di pangkalan udara Waterkloof.
Pada kesempatan itu, para pelayat mendengarkan pidato Presiden Zuma untuk Mandela yang disebut sebagai tokoh luar biasa.
"Ya, kami akan kehilangan dia. Dia adalah ayah kami, ia adalah wali kami. Ia adalah sesuatu yang istimewa. Kami akan selalu mengenangmu di hati kami," ucap Zuma sedih.
Sebelumnya, 100 ribu orang juga diperkirakan menghadiri acara misa penghormatan terakhir jenazah mantan presiden Afrika Selatan di Pretoria selama tiga hari terakhir , tetapi beberapa harus berpaling. (Tnt
[Baca Juga: [VIDEO] Ratusan Ribu Warga Afsel Antre Melihat Jenazah Mandela]
[Baca Juga: [VIDEO] Upacara Penghormatan Nelson Mandela]
Dalam perjalanan ke Qunu, jenazah Mandela didampingi oleh cucunya yakni Mandla. Ia juga yang memberitahukan kepada mendiang kakeknya, bahwa mereka sedang dalam perjalanan ke tanah leluhur.
"Pesawat militer C130 yang membawa peti mati Nelson Mandela dikawal oleh 2 jet tempur, tiba di Mthatha jam 13.37 waktu setempat," demikian dikutip Liputan6.com dari BBC, Sabtu (14/12/2013).
Diiringi musik penghormatan, peti mati yang dilapisi bendera Afrika Selatan itu dipindahkan oleh penjaga militer dari dalam pesawat ke mobil jenazah. Lalu perjalanan darat mendiang Mandela pun dimulai.
Mengejutkan, banyak orang berjajar di sepanjang rute menuju kota Mthatha saat iring-iringan jenazah Mandela lewat. Mereka melambaikan bendera dan bersorak-sorai serta bernyanyi berjajar di rute untuk memberikan penghormatan terakhir.
Air mata serta senyum pun mengembang di wajah mereka. Mengikhlaskan kepergian sang pemimpin.
Rencananya, pemakaman kenegaraan almarhum pria yang akrab disapa Madiba itu akan digelar pada Minggu 15 Desember. Sebelum dimakamkan, peti matinya akan ditempatkan semalaman di halaman rumah kerajaan Thembu di Qunu.
Lalu, Komunitas Thembu akan melakukan upacara tradisional di tenda putih raksasa yang telah didirikan khusus.
Sekitar 4.000 orang termasuk presiden dari Afrika, beberapa perdana menteri, wakil presiden Iran dan Prince of Wales diperkirakan hadir.
Namun, tak demikian dengan Uskup Agung Desmond Tutu --teman lama Nelson Mandela-- yang justru membatalkan penerbangannya ke Eastern Cape karena merasa tak diundang.
Uskup Agung Tutu mengatakan, ia tidak memiliki keinginan untuk menghadiri pemakaman pribadi keluarga. Namun pemerintah Afrika Selatan kemudian menyatakan dirinya telah diundang.
Penghormatan Terakhir
Menjelang penerbangan hjenazah Mandela ke Eastern Cape, anggota Kongres Nasional Afrika memberikan penghormatan terakhirnya pada upacara yang digelar di Pretoria.
Presiden Jacob Zuma, pemimpin Partai African North Congress (ANC) lain dan lebih dari 1.000 anggota organisasi yang pernah dipimpin oleh Mandela juga menghadiri acara penghormatan terakhir di pangkalan udara Waterkloof.
Pada kesempatan itu, para pelayat mendengarkan pidato Presiden Zuma untuk Mandela yang disebut sebagai tokoh luar biasa.
"Ya, kami akan kehilangan dia. Dia adalah ayah kami, ia adalah wali kami. Ia adalah sesuatu yang istimewa. Kami akan selalu mengenangmu di hati kami," ucap Zuma sedih.
Sebelumnya, 100 ribu orang juga diperkirakan menghadiri acara misa penghormatan terakhir jenazah mantan presiden Afrika Selatan di Pretoria selama tiga hari terakhir , tetapi beberapa harus berpaling. (Tnt
[Baca Juga: [VIDEO] Ratusan Ribu Warga Afsel Antre Melihat Jenazah Mandela]
[Baca Juga: [VIDEO] Upacara Penghormatan Nelson Mandela]