Penduduk Mesir kuno butuh waktu berabad-abad untuk mengembangkan ilmu dan teknik pembalseman pada mayat, sehingga jasad tersebut bisa menjadi mumi. Tapi di sebuah kota kecil di Kolombia, San Bernardo, mayat di kuburan ruang bawah tanah berubah menjadi mumi secara alami. Tanpa dibalsem!
Fenomena aneh ini pertama kali disadari oleh tukang gali kubur di San Bernardo bernama Eduardo Cifuentes. Dia mengaku menemui mumi di dalam sejumlah peti sejak 1 tahun lalu.
"Pemakaman di sini penuh. Aku tak berani mengganggu mereka. Karena mereka kan dulu manusia juga, seperti kita. Aku hanya ingin menjaganya saja," ujar Eduardo, seperti Liputan6.com kutip dari Oddity Central, Selasa (7/1/2014).
"Terlihat pakaian dan kulit muminya berwarna coklat. Kulitnya sudah sangat pucat dan keriput," imbuh dia.
Eduardo mengaku sebenarnya keberadaan mumi yang terbentuk alami itu sudah ada sejak 56 tahun lalu atau tahun 1957. Hal itu berdasarkan cerita orangtua dan sepuh pemakaman. "Tapi sampai saat ini tak ada yang memerhatikan hal tersebut," katanya.
Para ilmuwan dan arkeolog belum tahu mengapa mayat-mayat tersebut bisa terbentuk menjadi mumi secara alami. Tapi ada fenomena yang sama di Meksiko, tepatnya di ruang bawah tanah. Namun tempat itu sangat rahasia. Tak sembarang orang bisa masuk ke dalam.
Meski demikian, ada yang menduga fenomena mumi alami itu lantaran mayat ditempatkan di pemakaman bawah tanah, seperti sebuah rumah bawah tanah. Karena tubuh tak tersentuh langsung dengan tanah, melainkan kayu bangunan, maka bisa saja, jasad itu menjadi mumi.
Warga setempat di San Bernardo punya penjelasan soal fenomena tersebut. Menurut kepercayaan para warga, ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan hal tersebut, yakni kejernihan air desa, kurangnya zat kimia adiktif pada makanan yang tertanam di sana, juga suhu dan kelembapan tanah yang memungkinkan mayat bisa berubah menjadi mumi dengan sendirinya.
"Fenomena mumi alami terjadi sejak pemakaman dipindah ke tempat itu. Dulu waktu pemakaman di lokasi lama, tidak pernah ada mumi seperti itu. Jadi bisa saja kondisi pemakaman ruang bawah tanah yang membuat hal itu bisa terjadi," ujar warga lokal, Jose Del Carmen Rojas.
Dengan adanya fenomena itu, perekonomian Kota San Bernardo yang berpenduduk 17 ribu orang bisa meningkat. Walikota San Bernardo Antonio Acosta telah membangun sebuah museum di belakang pemakaman. Para mumi alami itu diawetkan dan dipamerkan di dalam museum.
"Hal ini merupakan upaya menggenjot daya tarik pariwisata di kota kami demi meningkatkan perekonomian warga," ujar Antonio.
Saat ini, ada sekitar 24 mumi alami yang diawetkan dan ditempatkan di museum. Mereka bersemayam di dalam museum dengan posisi berdiri. Namun ada sedikit gangguan yang dirasakan para kerabat mumi itu.
"Ada beberapa orang yang mengejek anak kami, karena ada anggota keluarga kami yang menjadi mumi dan dipajang di museum," kata seorang ibu rumah tangga, Claudia Garcia. (Riz/Ein)
Baca juga:
Penampakan Manusia Purba Stonehenge Berumur 5.500 Tahun: Ganteng!
Keanehan Mumi Firaun Tutankhamun: Kemaluan Tegak, Jantung Hilang
Potongan Tubuh Berjatuhan dari Pesawat Gegerkan Arab Saudi
Fenomena Mayat Berubah Jadi Mumi Secara Alami, Tanpa Dibalsem
Para ilmuwan dan arkeolog belum tahu mengapa mayat-mayat tersebut bisa terbentuk menjadi mumi secara alami.
diperbarui 07 Jan 2014, 17:13 WIBDiterbitkan 07 Jan 2014, 17:13 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
6 Fakta Karier Reza Smash Kini Jadi Wedding Organizer, Eksplorasi Peluang Baru
Resep Kuah Tekwan Kaya Rasa: Panduan Lengkap Membuat Hidangan Khas Palembang
Alasan Menhub Usul Terapkan Work From Anywhere Mulai 24 Maret 2025
Waspada, Gelombang Atmosfer Equatorial Rossby Picu Cuaca Ekstrem di Sulut
Daun-daun di Sekitar Rumah untuk Mencegah Kenaikan Gula Darah Bagi Penderita Diabetes
Bangkok Tutup 200 Sekolah Akibat Buruknya Polusi Udara
Memahami Arti Anxiety: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Sempat Menginap di Hotel, WNA Asal Rusia Meninggal Dunia di RS ODSK Manado
Indonesia Akan Pulangkan Terpidana Mati Kasus Narkoba Serge Atlaoui ke Prancis 4 Februari
Pameran Foto hingga Kuliner Warnai Perayaan 65 Tahun Kerja Sama Diplomatik Indonesia-Kuba
KKI: 96% Konsumen Ingin Pelabelan BPA di Galon Guna Ulang Dipercepat
Menkeu Bongkar Dampak Kebijakan Tarif AS