Soal Penyadapan, Kanselir Jerman Kembali Kecam AS dan Inggris

Kanselir Jerman Angela Merkel kembali mengecam AS dan Inggris atas pengintaian dan kegiatan mata-mata.

oleh Anr diperbarui 30 Jan 2014, 07:00 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2014, 07:00 WIB
obama-merkel-131028b.jpg
Kanselir Jerman Angela Merkel kembali mengecam Amerika Serikat dan Inggris atas pengintaian dan kegiatan mata-mata seperti dibeberkan mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional AS (NSA) Edward Snowden.

Merkel menyatakan ulah kekuatan Barat mengorbankan kebebasan demi keamanan mengirimkan isyarat salah kepada miliaran orang, yang hidup di negara tidak demokratik. Pernyataan ini disampaikan Merkel dalam pidato utama di parlemen menjelang pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry pada Jumat besok, seperti dikutip Liputan6.com dari AFP, Kamis (30/1/2014).

"Tindakan tujuan menghalalkan segala cara itu, tempat segala sesuatu yang teknis mungkin dilakukan, melanggar kepercayaan, menabur ketidakpercayaan," kata Merkel. Menurut Kanselir Jerman, hasil akhirnya adalah tidak lebih aman, tapi kurang.

Merkel, yang telepon seluler atau ponselnya diduga disadap NSA, berencana ke Washington dalam beberapa bulan mendatang untuk pembicaraan dengan Presiden AS Barack Obama.

Pada Jumat besok, Merkel akan mengadakan pembicaraan dengan Kerry tentang kemitraan lintas Atlantik dan masalah politik dunia. Menurut juru bicaranya, Steffen Seibert, Merkel menekankan bahwa Jerman tidak dapat berharap mendapat mitra lebih baik ketimbang Amerika Serikat, tapi juga mengakui bahwa sekutu itu tetap jauh dalam masalah susila kebebasan terhadap keamanan dalam pengawasan negara.

"Apakah benar bahwa mitra terdekat kami, seperti, Amerika Serikat dan Inggris, mendapatkan jalan ke semua data, dengan mengatakan itu untuk keamanan mereka dan mitra mereka?" tanya Merkel.

"Apakah benar bertindak begitu karena orang lain di dunia melakukan hal sama?" imbuh Merkel sebelum menyentuh dugaan Inggris memata-matai perundingan antarbangsa.

"Apakah benar jika pada akhirnya itu bukan tentang mencegah ancaman teroris, tapi, misalnya, memperoleh keuntungan atas sekutu dalam perundingan, di pertemuan puncak G20 atau sidang PBB?" lanjutnya.

"Jawaban kami hanya dapat: Tidak, itu tidak benar, karena menyentuh inti kerja sama di antara negara sahabat dan sekutu, yakni kepercayaan," tandas Merkel.

Merkel menyatakan ungkapan Snowden, mantan kontraktor NSA yang buron, masih bersembunyi di Moskow, Rusia, memukul kekuatan besar pada setengah tahun lalu.

Sang Kanselir yang dibesarkan di bawah komunisme di Jerman Timur, menegaskan bahwa Berlin sekarang mengupayakan kesepakatan tidak memata-matai Eropa dan aturan baru untuk melindungi kerahasiaan data.

Namun, Merkel mengecilkan harapan untuk kesepakatan serupa dengan Washington, yang enggan menetapkan aturan, karena takut negara lain menuntut perjanjian serupa. "Banyak yang mengatakan upaya untuk perjanjian seperti itu ditakdirkan gagal sejak awal. Itu tidak benar. Itu mungkin," kata Merkel, seraya menambahkan: "Tentu saja, masalah tidak akan selesai dengan hanya satu kunjungan."

Merkel pun berjanji akan terus menekankan pentingnya masalah itu. "Miliaran orang, yang hidup di negara tidak demokratik, menatap lekat pada cara dunia demokrasi menanggapi ancaman keamanan, apakah bertindak dengan percaya diri dan hati-hati atau memotong cabang, yang membuatnya menarik di mata miliaran orang, kebebasan dan martabat pribadi," pungkas Merkel. (Ans)

Baca juga:

Bocorkan Rahasia NSA, Snowden: Pejabat AS Mau Bunuh Saya
Snowden Siap Beber `Dosa` Intelijen AS ke Pihak Jerman
Ponsel Disadap, Angela Merkel Telepon Obama

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya