Liputan6.com, Jakarta Sejumlah wanita yang telah melahirkan dan menyusui menginginkan payudaranya `muda` lagi. Tapi, wanita kerap bingung memilih melakukan implan payudara atau prosedur pengangkatan payudara (breast lift) dengan menggunakan jaringan yang ada. Menurut American Society of Plastic Surgeons (ASPS), prosedur pengangkatan payudara naik dua kali lipat dibanding implan payudara.Â
Kaum perempuan bisa tahu apakah ia calon yang bagus untuk prosedur pengangkatan payudara dengan tes pensil.
Hal ini disampaikan Dr. David Cangello, Board Certified Plastic Surgeon and Director of Plastic Surgery JUVA Skin & Laser Center, New York, seperti dilansir Beautyworldnews, Selasa (8/4/2014).
Wanita bisa melakukan tes pensil dengan menempatkan pensil di bawah payudaranya. Jika jaringan payudara bisa menahan pensil di dada menyiratkan ada sifat alami menggantung pada payudara dan bisa diperbaiki dengan pengangkatan payudara.
Tapi, jika pensil jatuh berarti payudara telah kehilangan volumenya. Biasanya, kondisi ini muncul dengan dada agak datar (khususnya di bagian atas payudara). Dan sering kali memerlukan implan sehingga payudara benar-benar terlihat lebih muda.
Sejak tahun 2000, operasi pengangkatan payudara meningkat 70 persen. Berdasarkan data statistik, perempuan usia 30-54 tahun yang mengangkat payudaranya pada 2013. "Secara keseluruhan wanita mencari cara untuk terlihat lebih muda dan mengangkat payudaranya," kata Dr Cangello.
Selain itu, operasi bariatrik (penurunan berat badan) berkembang pesat dalam 10-15 tahun terakhir.
"Penurunan berat badan sering membuat payudara tampak kempis dan turun. Ini mungkin yang menjadi pendorong wanita mengejar operasi pengangkatan payudara," kata Dr Cangello.