Cukupkan Tidur Selama Piala Dunia Agar Otak Tak Lemot

Kurang istirahat bisa menyebabkan lemahnya memori. Anda yang gemar nonton bola waspadalah dengan hal ini

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 27 Jun 2014, 20:00 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2014, 20:00 WIB
Makin Banyak Tidur Malam Hari Makin Lelah
Pernah merasa telah tidur cukup di malam hari tapi keesokan harinya merasa lelah? Bila Anda merasakannya, Anda tidak sendirian

Liputan6.com, Jakarta Berbeda waktu 9 jam antara Indonesia dengan Brasil membuat siaran langsung pertandingan Piala Dunia Brasil 2014 di Indonesia harus dinikmati pada waktu yang seharusnya diisi dengan istirahat.

Tentu, Anda yang rutin menyaksikan pertandingan ini perlu hati-hati dengan kondisi tubuh apalagi disebutkan kurang istirahat dapat memengaruhi proses penyimpanan memori. Otak jadi lemot (lemah otak) alias menurun daya ingatnya.

"Bagi remaja, yang masih dalam masa pertumbuhan, beberapa hormon pertumbuhan akan bekerja secara maksimal pada saat tubuh beristirahat atau dalam keadaan tidur nyenyak (tidur gelombang lambat)," kata Dr Mahesa Paranadipa, M. H (Medicine and Health Sciences) dalam rilis yang diterima Health Liputan6.com, Jumat (27/6/2014).

Dosen Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Universitas Islam Syarif Hidayatullah menjelaskan, hormon pertumbuhan menyebabkan peningkatan massa otot, menebalkan kulit, dan memperkuat tulang.

Pada 2009, jelas dia, peneliti dari Amerika dan Prancis menemukan bahwa peristiwa otak yang disebut 'sharp wave ripples' bertanggung jawab untuk menguatkan otak. Tapi, akibat dari kurangnya waktu istirahat, akan sangat memengaruhi penyimpanan memori.

"Hal ini tentu akan berdampak negatif terutama bagi pelajar atau pekerja yang membutuhkan kemampuan ingatan," kata dia menekankan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya