Liputan6.com, Jakarta Jangan dikira perbaikan gizi itu mudah dilakukan. Sebab ada banyak hambatan budaya dan peran keluarga dan lingkungan untuk menciptakan anak Indonesia yang memiliki kemampuan kognitif diatas rata-rata dan tumbuh kembang yang baik. Oleh sebab itu, perbaikan gizi itu sebetulnya bisa dimulai sebelum pasangan menikah.
Seperti disampaikan staf khusus Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dr Pinky Saptandari, MA bahwa sebelum menikah semestinya pasangan mendapatkan pengetahuan mengenai pendidikan gizi yang baik agar bisa melahirkan generasi penerus yang berprestasi.
"Jangan cuma perawatan kecantikan 40 hari saja sebelum menikah. Paket 1000 hari pengetahuan gizi harusnya bisa diajarkan pada calon pengantin. Jadi selain cantik, seorang wanita dapat memaknai kesehatan gizi pada 2 tahun awal kehidupan bayi," kata Pinky, seperti ditulis Selasa (2/9/2014).
Advertisement
Pinky menambahkan, program ini sebenarnya telah ada namun implementasinya yang kadang kurang diperhatikan. Pleh sebab itu, ia menekankan fungsi puskesmas sebagai tempat atau menerima informasi preventif atau pencegahan.
"Optimalkan fungsi Puskesmas sebagai pusat informasi preventif, bukan tempat orang sakit saja. Sehingga sebelum menikah, pasangan dapat mengetahui informasi apa saja terkait perbaikan gizi," tegasnya.