Liputan6.com, Jakarta Banyak yang menilai bahwa RS yang mengikuti program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) akan mengalami kerugian. Pasalnya sejumlah Rumah Sakit khawatir terhadap sistem rumah sakit yang menjadi satu harga. Padahal hal tersebut tidak terbukti di RS Ortopedi Soeharso, Surakarta.
Menurut Dirut Rumah Sakit Ortopedi (RSO) Prof. Dr. Soeharso, Solo, Dr. dr. Agus Hadian Rahim, keberhasilan RS menjadi role model JKN tak lepas dari kerja keras semua pihak di RS yang ingin konsentrasi pada pelayanan yang optimal sehingga memiliki satu visi yang profesional berbasis teknologi.
"Kami mengembangkan IT di RS sehingga ketika pasien datang, semua menjadi kesatuan layanan. Yang pasien tahu, pelayanannya baik dan kami bisa mengajukan klaim sebelum tanggal 10 setiap bulan pada BPJS Kesehatan. Sehingga kami tidak ada masalah pada sistem tarif RS," kata Agus pada wartawan, ditulis Selasa (9/9/2014).
Selain itu, lanjut Agus, RS Soeharso juga terus berupaya agar bed of ratio (lama rawat inap) tak lebih dari 7 hari. Sehingga perawatan dan pengobatan betul-betul optimal.
"Kami memiliki 150 tempat tidur. Bed of Ratio 75-80 persen, kalau rawat inap sekarang ini 4-7 hari," ungkapnya.
Yang paling unggul dari RS Soeharso, kata dia, selain banyak tenaga sub spesialis, ada juga pelayanan untuk anak, tumor tulang, rekonstruksi dan perawatan untuk lansia.
"Kami juga memiliki rumah singgah pasien yang perlu direhabilitasi, lumpuh atau trauma. Mereka boleh tinggal disana gratis sampai 3 bulan. Biasanya rumah tersebut ditempati keluarga pasien yang datang dari luar daerah," ungkapnya.
Ikut JKN, RS Soeharso Malah Untung dan Jadi Role Model
Keberhasilan RS menjadi role model JKN tak lepas dari kerja keras semua pihak di RS
diperbarui 09 Sep 2014, 20:00 WIBDiterbitkan 09 Sep 2014, 20:00 WIB
Kiri: Direktur Utama RS. Ortopedi Soeharso Surakarta, Dr. dr. Agus Hadian Rahim didampingi Direktur Medik dan Keperawatan, dr. Tangkas Sibarani, SpOT (K)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Cara Membuat Skala Prioritas yang Efektif untuk Mencapai Tujuan
Masak Gulai di Kuali Besar, Bobon Santoso Ikut Ramaikan Kampanye Ridwan Kamil-Suswono di Kalibaru
Berunjuk Rasa, Masyarakat Adat Minta Perhatian G20 Dalam Penanganan Krisis Iklim
5 Kondisi Istri Diperbolehkan Keluar Rumah Tanpa Izin Suami, Penting untuk Muslimah
7 Resep Gohyong Ayam, Hidangan Legendaris Khas Peranakan
Cara Membuat Sup Makaroni: Resep Lezat dan Bergizi untuk Keluarga
Ekado Adalah Hidangan Lezat dari Jepang yang Berbahan Telur Puyuh, Berikut Langkah Membuatnya
Cara Pakai Face Mist yang Tepat untuk Kulit Sehat dan Segar
Cara Print Hitam Putih di Word dan Masalah Umum yang Wajib Diketahui
Cara Reproduksi Manusia: Proses, Sistem, dan Kesehatan Reproduksi
Cara Restart Laptop Pakai Keyboard untuk Windows dan MacBook
Siapa Sangka, Ternyata 5 Makanan Ini Tidak Memiliki Protein Setinggi yang Kita Kira