Penyakit Hewan Kurban yang Masih Ditemukan Jelang Idul Adha

Petugas Dinas Peternakan masih menemukan penyakit-penyakit pada hewan kurban.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 02 Okt 2014, 08:00 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2014, 08:00 WIB
Sejumlah petugas dari Dinas Disperindagkoptan Kota Yogyakarta memeriksa kesehatan hewan kurban di Yogyakarta.(Antara)

Liputan6.com, Jakarta Menjelang Idul Adha, Petugas Dinas Peternakan masih menemukan penyakit-penyakit pada hewan kurban. Padahal, pemeriksaan ketat telah dilakukan.

Menurut laporan Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Pascapanen Kementerian Pertanian Akhmad Junaidi, penyakit seperti penyakit kulit, mata, panu, diare, cacingan masih ditemukan pada hewan kurban. Meski belum ada laporan penyakit berbahaya, tapi yang paling dikhawatirkan masih anthraks lantaran dapat menular ke manusia.

"Yang paling dikhawatirkan adalah penyakit seperti anthraks. Oleh sebab itu kami melakukan pemeriksaan kesehatan hewan secara ketat sejak 2 minggu lalu sampai dua hari setelah Idul Adha," katanya saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (10/1/2014).

Akhmad menuturkan, anthraks (disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis) dapat menyerang manusia sehingga seseorang bisa kesulitan bernapas, radang kulit, demam, diare sampai mengakibatkan kematian.

Ia menambahkan, bila ada hewan kurban yang sakit dan belum dapat ditangani medis dan paramedik atau tim dari Dinas Peternakan, disarankan untuk melaporkan kejadian tersebut pada Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner & Pasca Panen Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jl. Harsono RM No 3 Gedung C Lt.8 Ragunan, Jakarta Selatan dengan Telp. (021) 781 5780 atau website kesmavet.ditjennak.pertanian.go.id.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya