Menkes Dorong Presiden Jokowi Aksesi FCTC

Meski pernah mengusulkan Framework Convention on Tobacco Control, Indonesia belum juga ratifikasi. Menkes dorong Jokowi melakukannya

oleh Fitri Syarifah diperbarui 05 Nov 2014, 17:27 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2014, 17:27 WIB
Rokok Herbal Bermanfaat Untuk Kesehatan Itu Penipuan

Liputan6.com, Jakarta Indonesia tercatat sebagai satu-satunya negara muslim yang belum mengaksesi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau (FCTC, Framework Convention on Tobacco Control). Padahal, yang mengusulkan waktu itu juga Indonesia. Karena selama pemerintahanan lama belum juga ada ratifikasi, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mendorong Presiden Joko Widodo untuk segera meratifikasi FCTC.

"Saya kira kerugiannya sangat banyak. Tapi itulah tugas kita untuk meyakinkan bukan sekadar tanda tangan. Tapi kita harus melihat dampak-dampak yang harus kita angkat, berapa kerugiannya," kata Menkes di sela-sela temu media di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Rabu (5/11/2014).

Masalah FCTC ini memang bukan isu baru, sebelumnya pemerintahan lama juga terus didorong untuk meratifikasi FCTC. Namun lagi-lagi isu dilema petani tembakau kembali harus dihadapi dari pemberlakukan FCTC.

Dilema yang dihadapi FCTC disatu sisi menyangkut pengendalian tembakau terkait persoalan kesehatan masyarakat. Di sisi lain, industri tembakau ialah tempat bergantungnya jutaan orang masyarakat petani.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya