Penyebab Ginjal Bukan Minuman Berpemanis

Penyebab dari penurunan fungsi ginjal itu begitu kompleks dan multi faktor. Bukan hanya karena minuman bersoda dan berpemanis saja

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 01 Mar 2015, 19:00 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2015, 19:00 WIB
Ilustrasi Penyakit Ginjal
Ilustrasi Penyakit Ginjal

Liputan6.com, Jakarta - Kita tidak dapat begitu saja menyalahkan minuman manis dengan kandungan gula cukup tinggi atau minuman bersoda sebagai penyebab terjadinya penyakit ginjal.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Ginjal & Hipertensi, Dr. Ginova Nainggolan, SpPD-KGH menekankan bahwa penyebab dari penurunan fungsi ginjal itu begitu kompleks dan multi faktor. Justru, salah satu faktor pendorongnya dari sejumlah kondisi seperti hipertensi dan diabetes.

"Gaya hidup santai (kurang gerak) yang ditambah dengan pola asupan gizi tidak seimbang justru berperan penting dalam meningkatkan risiko penyakit ginjal," Kata Ginova dikutip dari keterangan pers yang diterima Health-Liputan6.com pada Minggu (1/3/2015)

Hasil kajian dari US National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Desease, lanjut Ginova, mengidentifikasi bahwa risiko penyakit ginjal kronis disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan sejarah medis dari keluarga yang mengidap gagal ginjal.

Saat kondisi ini dikaitkan dengan minuman berkarbonasi, Ginova justru secara terbuka menyatakan tidak ada korelasi langsung di antara keduanya.

"Selama diikuti dengan gaya hidup yang seimbang, meminum minuman bersoda tidak serta merta merusak fungsi ginjal," kata Ginova.

Justru, risiko kerusakan ginjal dapat terjadi pada pasien yang tidak mengindahkan anjuran dokter dalam mengonsumsi berbagai jenis obat-obatan yang dilakukan berkepanjangan.

Pernyataan Ginova ini sejalan dengan satu studi yang pernah dipaparkan Andrew S. Bomback bersama empat pakar lain asal Amerika pada 2009.

Sebelum dipublikasikan sebagai jurnal ilmiah serta diakui para ahli di bidang Nefrologi (ginjal), terlebih dahulu dilakukan penelitian dengan membandingkan 477 orang dalam Multi-Ethnic Study of Atheroslerosis (MESA) dan meneliti hubungan antara konsumsi minuman berpemanis lebih dari 1 porsi per hari, lebih dari 1 porsi per minggu, dan 1 sampai 6 porsi per minggu terkait dengan kondisi penyakit ginjal kronis.

Hasil dari temuannya yang sudah dipublikasikan sebagai jurnal ilmiah ke dalam American Journal of Clinical Nutrition pada September 2009 adalah tidak adanya perbedaan dalam hal risiko secara klinis pada penurunan fungsi ginjal.

Penelitian ini juga menyimpulkan adanya kelemahan di dalam hubungan konsumsi minuman berpemanis dengan peningkatan risiko penyakit ginjal.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya